Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

romeojulingAvatar border
TS
romeojuling
NKRI HARGA MATI,OPM BERULAH,TNI LAWANMU
Pimpinan KKB Papua Ngaku Siap Perang, Akankah KKB Kembali Berurusan dengan Kopassus NKRI HARGA MATI,OPM BERULAH,TNI LAWANMU

Pembunuhan sangat sadis diduga dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di wilayah Nduga, Papua.

Pembunuhan itu dilakukan terhadap 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Minggu (2/12/2018).

Sebanyak 31 orang yang bekerja perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya.

Dimana sampai saat ini bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah itu

Pengambilan jenazah para korban sempat alami kesulitan.

Sebab, lokasinya jauh dari ibukota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.

NKRI HARGA MATI,OPM BERULAH,TNI LAWANMU

Informasi para pekerja pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka(TPN/ OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.

Saat salah satu pekerja mengambil foto, hal itu kemudian diketahui oleh kelompok KKB.

Hal itu membuat mereka marah dan mencari orang yang mengambil foto hingga berimbas kepada pekerja lainnya yang ada di kamp pembangunan jembatan

Kapolres Jayawijaya, AKBP Yan Pieter Reba membenarkan informasi itu. Dikatakannya, kalau salah satu pekerja mengambil foto pada saat kelompok ini melakukan upacara.

Sebelumnya pemerintah melalui Kapolri dan Panglima TNI memerintahkan pasukan khusus TNI dan Polri untuk menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

NKRI HARGA MATI,OPM BERULAH,TNI LAWANMU

Kisah saat itu, hanya dalam tempo 78 menit, pada Jumat (17/11/2017) pagi, satu tim Pasukan Parako Kopassusyang berjumlah 13 orang, menyerbu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di area Kimberley, Papua

Dalam aksi bertajuk Operasi Raid dan Perebutan Cepat Area Kimberley Papua ini, pasukan Kopassus diback-up oleh anggota Yonif-715/Raider dan Tontaipur Kostrad.

"Pada pukul 07.00, pasukan mulai bergerak ke arah posisi KKB yang sedang berkumpul. Pada pukul 07.45 suara ledakan dibunyikan dan seluruh anggota sniper langsung melakukan penyerangan kepada KKB yang sedang berkumpul di kandang babi di daerah Utikini. Mengetahui ada pasukan yang tiba tiba muncul diluar area pemukiman, kelompok OPM ini berhamburan melarikan diri tanpa bisa melakukan perlawanan. Karena mereka sudah bisa memastikan itu adalah Pasukan Parako Kopassus," kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi


Egianus Kogoya, Pimpinan KKB Papua Ngaku Siap Perang, Namun Minta TNI Jangan Gunakan Dua Senjata ini[/B
]

NKRI HARGA MATI,OPM BERULAH,TNI LAWANMU

mengakui bertanggung jawab atas terjadinya penembakan yang menewaskan banyak nyawa itu.

Pimpinan KODAP III Ndugama Egianus Kogeya memposting di akun facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

"Bukan warga sipil yang kami di tembak, tapi itu Anggora Militer murni TNI Dansipur (maksudnya mungkin Denzipur) dengan identitasnya lengkap dan 2 pistol sebagai barang bukti kami sita," kata Egianus.

Egianus menjelaskan jika pekerja satuan denzipur memang tak lagi berpakaian dinas TNI disertai senjata.

Mereka akhirnya jadi tukang bangunan jembatan di kali Jigi dan Aworak.

Kemudian tempat tinggalnya dinamakan dengan sandi 55.

"Apa artinya 55? Mereka pekerja satuan Denzipur selalu pake kode 55. Ini hanya tentara Indonesia yang tau. Mereka itu TNI," kata Egianus seperti dikutip dari akun facebook TPNPB

Selanjutya Egianus mempertanyakan dan memohon pertanyaannya ini diteruskan kepada Presiden Joko Widodo, Panglima TNI dan Polri mengenai persenjataan militer Indonesia

Egianus menganggap jika TNI berlebihan dalam menghadapi pihaknya menggunakan peralatan canggih macam helikopter dan bom udara.

"Militer Indonesia berperang melawan negara mana? Sebab mereka berlebihan menggunakan peralatan perang yang canggih seperti Helikopter, BOM dari Udara serta serangan udara dan darat seakan-akan berperang melawan negara merdeka dengan peralatan militer yang setimpal. Kami siap perang darat saja di medan perang," tegas Egianus Kogeya

Konyolnya dalam postingan TPNPB menyatakan siap perang dengan militer Indonesia namun senjatanya harus sama dengan mereka, pakai senapan saja.

Tanpa gunakan bom dan helikopter.

"Berapa pun militer Indonesia kirim kesini, kami siap lawan hanya senjata lawan senjata kamai punya medan perang disini," ungkap Egianus Kogeya.

NKRI HARGA MATI,OPM BERULAH,TNI LAWANMU

Teruntuk saudara kami Egianus Kogeya, silahkan Paitua buka catatan sejarah Indonesia, bagaimana bangsa ini berjuang dalam pertempuran 10 November 1945 Surabaya, Palagan Ambarawa, Serangan Umum 1 Maret, Agresi Militer I dan II Belanda, Bandung Lautan Api, Medan Area, Perang Puputan Margarana Bali dan masih banyak lagi.

Apalagi perjuangan merebut kemerdekaan 17 Agustus 1945, para pejuang Indonesia banyak bersenjatakan bambu runcing melawan bedil dan kendaraan lapis baja kompeni Belanda selama 350 tahun.

Pertanyaannya apakah senjata pejuang Indonesia seimbang dengan pihak lawan macam Belanda dan Inggris yang modern serta canggih? tidak, sama sekali tidak seimbang.

NKRI HARGA MATI,OPM BERULAH,TNI LAWANMU

Dalam medan pertempuran tak ada tawar menawar bung!

Indonesia berhak menggunakan semua unsur militer dan non militer untuk mempertahankan kedaulatan negaranya dari rongrongan baik berasal dari dalam maupun luar negeri.



PERANG KOK TAWAR MENAWAR SENJATA
NKRI HARGA MATI

BERSATU KITA TEGUH,BERCERAI CARI LAGI.....EH RUNTUH MAKSUD ANE


NKRI HARGA MATI,OPM BERULAH,TNI LAWANMU
Diubah oleh romeojuling 08-12-2018 03:22
nona212
nona212 memberi reputasi
0
3.9K
33
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.