jaman sekarang bikin event2 cem taman lampion, konser atw pasar malem entah itu di lapangan bola, tempat parkir, & halaman museum sih okelah. tapi apakah bagus hal2 kek gituan jg dilakukan di pelataran candi ?
Quote:
Konser Istimewa Mariah Carey di Candi Borobudur, Magelang
By
Danie Cung- 3 weeks ago in
Concerts Review
Post Views: 43
Setelah 14 tahun, Mariah Carey akhirnya menggelar lagi konser di Indonesia. Mariah Carey Live in Concert, Borobudur Symphony – Spesial di tanggal 6 November, bertempat di pelataran Candi Borobudur. Tempat yang pas dimana diva dunia dan menggelar konser di tempat yang pernah tercatat sebagai salah satu keajaiban dunia.
Candi Borobudur sudah dipenuhi Lambs sejak jam 7 pagi. Meski kawasan Borobudur sempat hujan, mereka tetap bertahan, menunggu masuk pukul 16.00 – itupun masih belum masuk venue, karena venue baru dibuka pukul 18.00. Konser nya sendiri baru mulai pukul 20.00. Tenang, sambil menunggu antrian venue dibuka, ada banyak
booth-booth para sponsor, sekaligus ada “Mariah Carey-KW” yang menghibur. Ada juga yang memilih untuk sabar, dan berdandan sambil menunggu masuk venue.
Masuk venue, penonton langsung disuguhi dengan panggung outdoor dengan background Candi Borobudur, yang lebih kelihatan di penonton bagian VVIP dan tribun. Sementara yang di bagian festival, meski tidak bisa melihat candi Borobudur, tapi bisa lebih dekat dengan panggung.
Suasana deg-degan pun mulai terasa. Deg-degan karena Mariah Carey, atau juga karena gerimis kecil yang sesekali turun di area konser. Beruntunglah, jam 8 malam cuaca aman, dan konser dimulai, dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Jam 8 lebih sedikit, personil band, backup singer dan para dancer naik ke atas panggung, dan Fly Away (Butterfly Reprise) pun dimainkan. Lalu, Mariah Carey muncul dengan busana warna ungu. Sesuai janjinya tampil sopan, Mariah Carey tidak ‘buka-bukaan’, tidak banyak pakai aksesoris, dan tatanan rambut yang natural. “Hello Indonesia”, teriaknya memulai konser, sambil dilanjutkan dengan lagu Honey.
Mimi senang bisa kembali ke Indonesia, dan konser di depan Candi Borobudur yg megah. Sesekali Mimi juga bilang “Terima Kasih”, dan mengomentari ‘teman-tak-diundang’ (baca: serangga) yang tiba-tiba ada di area panggung (maklum baru hujan). Shake it Off, Make it Happen, Fantasy, Always be My Baby langsung dibawakan Mariah Carey, sesuai dengan set list #1’s Tour dengan beberapa pergantian lagu sebagai kejutan untuk Lambs Indonesia.
Setelah lagu Emotions, Mimi ke belakang panggung dan ganti baju warna hitam. #Beautiful, dilanjut ke lagu The Distance, yang langsung bikin semua Lambs bernyanyi bersama – Mimi senang banyak Lambs Indonesia yang hafal lagu ini. Setelah lagu baru, langsung penonton diajak flashback lagi dengan lagu One Sweet Day, dimana Mimi mengajak duet back up singernya, yang langsung membuat karaoke massal + gemerlap Flash HP, yang membuat suasana romantis.
Mimi ke backstage dan ganti baju lagi. Kali ini baju berwarna emas. Di part terakhir konsernya ini, Mimi membawakan lagu It’s Like That, Don’t Forget About Us, Love Hangover/Heartbreaker, dan We Belong Together. Eh, meski sempat say thank you, dan keluar panggung setelah lagu We Belong Together, para Lambs dan penonton masih menunggu lagu Hero yang jadi
encore. Setelah teriakan ‘
we want more’ – Mimi akhirnya muncul lagi dan membawakan lagu Hero.
Quote:
Konser Orkestra Megah di Pelataran Candi Prambanan
Jumat 04 Aug 2017 21:54 WIB
Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Andri Saubani
Sejumlah pemain orkestra tampil dalam Yogyakarta-Victoria Friendship "The Symphony Collaboration Concert" di Taman Wisata Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (4/8) malam. Konser kolaborasi tersebut merupakan kerjasama bidang seni budaya pemerintah DI Yogyakarta dengan Pemerintah negara bagian Victoria, Australia.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID, Jika biasanya orkestra disajikan secara
in-doordi dalam
hall atau gedung teater, maka kali ini masyarakat di sekitar Yogyakarta mendapat suguhan yang berbeda. Karena, dalam pertunjukan spesial kali ini, Candi Prambanan dipilih menjadi lokasi pertunjukan sebuah orkestra.
Kelompok orkestra yang tampil pun juga istimewa, karena, pertunjukan yang digelar pada Jumat (4/8) malam itu menampilkan kelompok orkestra bernama Melbourne Symphony Ochestra (MSO). Sesuai dengan namanya, orkestra ini adalah kelompok yang bermarkas di Melbourne, Australia.
Dengan balutan pencahayaan nan megah, Candi Prambanan yang menjadi latar panggung pun terlihat menonjol. Tepat pukul 20.00 WIB, penonton mulai terpana akan sajian symphony musik yang mulai mengalun. Apalagi, pertunjukan di pelataran candi yang beralaskan rumput dan beratapkan langit itu didukung dengan cuaca yang cerah.
Hal itu otomatis menciptakan sebuah sajian pertunjukan yang memadukan antara musik, sejarah, budaya, teknologi serta kerlipan bintang-bintang di langit nan mempesona. Tak heran, seluruh penonton yang memadati bangku pun terlihat menikmati setiap alunan dengan syahdu.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, kegiatan ini adalah sebuah kehormatan bagi Yogyakarta. "Karena Yogyakarta dipilih menjadi tempat pertunjukan salah satu orkestra terbaik di dunia," ujarnya yang juga turut menyaksikan pertunjukan orkestra yang telah berdiri sejak 1906 tersebut.
Ia juga menilai, acara ini juga merupakan kegiatan yang sangat penting, karena ini merupalan wujud kerja sama antara Yogyakarta dengan Negara Bagian Victoria. "Selain itu, tentu kerja sama ini juga memberi kontribusi positif bagi kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia," kata dia. Apalagi, ia percaya, dengan pendekatan kebudayaan maka juga dapat semakin melekatkan hubungan antar negara.
Orkestra ini dimainkan oleh 40 musisi dari MSO berkolaborasi dengan 16 musisi muda dari Yogyakarta yang pernah mengikuti Youth Music yang sekolah di Sekolah Menengah Musik dan Institut Seni Indonesia. Konser ini dihadiri sekitar 700 undangan yang termasuk dari Kedutaan Besar Australia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur DIY, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, para pejabat di lingkungan Pemda DIY serta para pengusaha.
Quote:
okelah eventnya cuman bentar, paling lama seminggu. cuman mengingat yg namanya loudspeaker konser tuh volumenya tingkat dewa (travo mall aja jg bisa mati lampu cmn gara2 konser) apa gak ganggu struktur candinya. apalagi event-nya jg keliatan banget deket banget ama candinya & org2 jg pd tau kan kl candi tuh struktur kuno. belum lagi kl ada dentumannya trus penontonnya pd jingkrak2an
trus dr segi mistis, jg apa gak dianggep ngusik penunggunya (kl ente masih pikiran mistis lho ya) walau itu maybe dianggap okelah kl sebelumnya selametan dulu. tourist aja jg kadang ada pantangannya, misal kl bawa pasangan bisa hubungannya gak awet, pake baju warna apa jg dibatesin, dlsb
trus jg dr sudut pandang agama yg punya tuh candi, dlm hal ini Hindu-Buddha jg apa gak apa2 tuh ? lha wong Waisak-an aja pasti gak sampe seheboh konser kan