Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku heran penangkapan Direktur Keuangan (CFO) sekaligus putri pendiri Huawei Meng Wanzhou di Kanada membuat pasar keuangan global goyang. Imbasnya, mata uang negara berkembang melemah, termasuk rupiah Indonesia.
"Dunia ini memang aneh sekali. Ada CFO Huawei ditangkap malah goyang dunianya. Ini aneh-aneh saja," ujarnya di kantornya, Jumat (7/12).
Wanzhou ditangkap karena tuduhan terkait pelanggaran sanksi AS terhadap Iran. Penangkapan Wanzhou terjadi di tengah upaya AS menyelesaikan sengketa dagang dengan China.
Pada penutupan perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.520 per dolar Amerika Serikat (AS). Posisi ini melemah 118 poin atau 0,82 persen dari sehari sebelumnya, Rp14.402 per dolar AS. Namun, sore ini, rupiah telah kembali menguat ke level Rp14.480 per dolar AS di pasar spot.
Darmin mengungkapkan pasar keuangan mengidap penyakit suka bereaksi berlebihan jika terjadi satu peristiwa. Reaksi tersebut membuat pasar modal dan keuangan global bergejolak.
Namun, Darmin meyakinkan bahwa kurs rupiah saat ini masih berada di bawah nilai fundamentalnya. Artinya, rupiah masih berpeluang menguat.
"Yang penting kita pelihara kepercayaan diri pasar," katanya.
Untuk itu, pemerintah akan terus melanjutkan kebijakan untuk menjaga iklim investasi dan kesehatan neraca pembayaran. Kebijakan itu mulai dari penyederhaan perizinan hingga pemberian insentif guna mendorong ekspor maupun mensubstitusi impor.
"Kami pelan-pelan. Satu persatu kami pelihara iklim dan kepercayaan diri pasar (rupiah) itu akan menguat," pungkas Darmin.
SUMBER
oalah
ga usa heran pak
namanya juga GEN UNGGUL, sang PENGUASA DUNIA
klo di senggol dikit ya, dunia ikut terguncang
mereka bukan GEN PARASIT aka KASTA TERENDAH
yang hidupnya hanya bisa ngemis
ntah kek suatu negara yang hidupnya hanya NGEMIS BANTUAN DANA dari negara lain
tanpa mau berusaha sendiri
maupun MEREKA yang ga mau kerja, tapi sibuk ngemis HASIL PAJAK yang di bayar oleh KASTA TERTINGGI