londo.046Avatar border
TS
londo.046
Berhentilah Membenci Apapun


Quote:


Menurut saya, tidak ada alasan untuk membenci sesuatu hari ini. Bahkan terhadap hal-hal yang menyimpang berat sekalipun. Mengapa? Karena kebencian yang saya ekspresikan tidak akan merubah apapun. Kebencian yang saya tanam, saya rasakan, atau bahkan saya ekspresikan hanya akan menyakiti hati saya. Ketika saya membenci seseorang, maka yang nampak pada orang tersebut hanyalah kejelekannya, keburukannya. Padahal, apakah semua tentang dia buruk?



Kebencian, akan membuat saya bersikap tidak adil dan objektif kepada individu yang saya benci. Jika saya benci Jokowi, mungkin saya akan percaya bahwa dia adalah orang yang anti Islam, padahal tidak. Jokowi tidak pernah melarang umat Islam ibadah, Jokowi tidak membatasi jumlah kunjungan orang ke masjid. Dan seterusnya. Ketika saya benci Prabowo, mungkin saya akan percaya bahwa dia tidak bisa Sholat. Kenyataannya, apakah benar Prabowo tidak bisa sholat? Sholat itu domain Tuhan, bukan manusia. Apakah yang menuduh sudah bisa Sholat iru benar-benar bisa Sholat?

Inilah bahayanya kebencian. Logika dan nalar menjadi mati. Apa yang muncul? Ilmu pokoknya.Pokoknya yang dibenci itu salah, pokoknya yang dibenci itu tidak benar, pokoknya yang dibenci itu buruk. Hati isinya hanya mencari dan terus mencari keburukan. Dampak dan manfaatnya apa bagi diri sendiri? Pikiran negatif, dan manfaatnya tidak ada. Memangnya kebencian akan membuat orang yang dibenci berkurang nikmatnya? Tidak! Diri sendiri yang susah. Lha yang dibenci kok bahagia-bahagia saja!



Ada lagi jenis kebencian lain, benci kepada tindakannya. Awalnya saya juga membenci kebiasaan maling dan korupsi. Tapi setelah saya mencoba memahami mengapa itu bisa terjadi, nampaknya saya harus berhenti untuk membenci mereka-mereka pelaku kejahatan, apapun bentuknya. Lho dasarnya apa? Dasarnya, "Bahwa semua yang terjadi di atas bumi ini adalah atas kehendak Tuhan. Tanpa izin Tuhan, apa pun, termasuk korupsi tidak akan terjadi."

Jika semua putih, bagaimana kita akan menilainya? Ada parameter baik, ya karena ada sesuatu yang buruk. Hari ini, dia yang mendapat peran dari Tuhan untuk berjalan di sisi hitam, sebagai pelaku koruptor. Namun, adakah yang bisa menjamin, kita akan bebas dari peran itu? Peran sebagai koruptor? Ingat, esensi korupsi itu kan mencuri. Pelakunya maling. Apakah kita tidak pernah mencuri apapun? Saya kira tidak ada orang yang tidak pernah mencuri. Hanya saja tidak dibuka saja sama Tuhan, jadi aman, tidak ter-ekspose ke publik.



Yang paling aneh adalah kebencian kepada objek yang haram. Babi misalnya. Bagi saya makan babi itu haram karena ada larangannya. Tapi apakah saya harus membenci babi? Apakah salah kalau saya jalan beriringan dengan babi? Kan tidak. Toh babi juga ciptaan Tuhan kok. Masak interaksi dengan ciptaan Tuhan salah. Menjadi salah, kalau babi itu saya sembelih, lalu saya makan, itu yang tidak boleh.

Well, agak berat ya? Tapi cobalah untuk tidak membenci apapun di dunia ini, lalu rasakan bagaimana hidup mu setelah tidak membenci. Saya sudah mencoba, dan terus terang hidup menjadi lebih adem. Mau dihina dina, mau diapakan, silahkan. Mungkin itu yang membuat dia bahagia. Alhamdulillah, ternyata saya bisa menjadi faktor bahagia bagi orang lain. Dengan tidak membenci, saya bisa melihat dari banyak sudut pandang yang bermanfaat untuk mengambil keputusan yang harus diambil agar hidup lebih baik. Salam Damai.



Merdeka!

Sumber Referensi : sini, Pemikiran Sendiri
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini
24
11.8K
184
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.