Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Sports
  • Hukum Mantan Exco, Mampukah PSSI Berantas Match Fixing?

akubukankipliAvatar border
TS
akubukankipli
Hukum Mantan Exco, Mampukah PSSI Berantas Match Fixing?
Sepak bola Indonesia memang diselimuti sederet masalah yang tak kunjung usai. Mulai dari suporter, pemain, wasit, hingga federasi. Ternyar, lewat sebuah talk show di televisi, terbongkar salah satu masalah yang sangat kronis, yakni pengaturan skor.

Pada talk show tersebut, Manajer Madura FC secara terbuka menyebut ada salah satu Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang mencoba menjual pertandingan antara Madura FC vs PSS Sleman. Beberapa hari berselang, sang Exco pun memutuskan mundur, dan juga mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI.

Akankah ini menjadi awal yang baik untuk pemberantasan kasus pengaturan skor di Indonesia?


Credit: European Commission

Pengaturan skor memang bukanlah hal yang baru di dunia sepak bola, bukan hanya di Indonesia. Beberapa liga-liga di Eropa juga pernah mengalaminya. Seperti yang terjadi di Belgia belum lama ini, dimana pelatih Club Bruge menjadi salah satu pelakunya.

Di Indonesia, tentu masih hangat di ingatan kalian soal sepak bola gajah di tahun 2014 silam. PSS Sleman dan PSIS Semarang berlomba untuk mengalah untuk menghindari Pusamania Borneo FC di babak semifinal Divisi Utama kala itu. Beberapa pihak terkait sudah mendapat hukuman, dan beberapa lainnya yang tak terbukti sudah dimaafkan oleh federasi.

Pengaturan skor atau match fixing sangatlah mencederai esensi utama dari sebuah olahraga, yakni sportifitas. Tidak ada satu pun orang atau tim di olahraga manapun yang ingin kalah di sebuah perlombaan ataupun pertandingan.

Hukuman tentu menjadi cara yang harus dilakukan untuk siapa saja yang menjalani, atau bahkan baru sebatas mencoba untuk mengatur hasil pertandingan. Seperti yang dilakukan PSSI, dengan menghukum sang mantan Exco dengan denda Rp 150 juta dan larangan aktif di sepak bola Indonesia selama dua tahun.


Credit: Jawa Pos

Jika kita membicarakan cukup atau tidak, tentu akan banyak persepsi. Tapi seperti yang diberitakan beberapa media, hukuman tersebut sudah sesuai dengan aturan yang tertulis soal percobaan menyuap.

Bagi saya pribadi, hukuman denda bisa dikatakan tak seberapa untuk orang-orang yang memiliki niatan busuk tersebut. Kemudian untuk hukuman larangan aktif di sepak bola Indonesia, sudah cukup tepat. Tapi untuk jangka waktunya, saya kira masih kurang.

Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah, apa yang dilakukan PSSI ‘baru sebatas’ diberikan untuk orang-orang yang berada di dalam lingkup federasi, dalam hal ini adalah Exco. Tentunya masih banyak pihak-pihak di luar PSSI sendiri yang melakukan praktek pengaturan skor.

Lantas, apakah PSSI mampu melakukan hal-hal serupa kepada pihak-pihak yang berada di luar lingkup federasi itu sendiri? Mampukah mereka memberantas itu semua?

*****
3
4.5K
56
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
23.2KThread11.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.