Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nekadddAvatar border
TS
nekaddd
Janji 10 Juta Lapangan Kerja Belum Terpenuhi, Pekerja Asing Banjir

Janji 10 Juta Lapangan Kerja Belum Terpenuhi, Pekerja Asing Banjir

Isu soal tenaga kerja asing hingga saat ini menjadi isu panas di Indonesia. Terkait hal ini, banyak kalangan, terutama kaum buruh menagih janji kampanye penyediaan 10 juta lapangan kerja yang disampaikanPresiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014, yang hingga saat ini belum direalisasikan. Justru negeri ini diserbu tenaga kerja asing, terutama dari Tiongkok.

Di sisi lain, Pemerintahan Jokowi belum juga membuat regulasi yang mengatur tentang transportasi online. Padahal, kata ekonom Partai Gerindra Harryadin Mahardika, keberadaan transportasi online khususnya ojek online menjadi alternatif bagi masyarakat dalam mencari lapangan kerja. Sebab, hingga kini, janji pemerintah ciptakan 10 juta lapangan kerja masih belum direalisasikan.

"Sudah berkali-kali pemerintah mengeluh, misalnya susah sekali untuk mendorong pertumbuhan, tidak ada lagi sektor-sektor yang tumbuh, tidak ada lagi sektor-sektor yang mungkin bisa diandalkan. Padahal di depan mata kita semua ada satu sektor baru, yaitu industri digital dan kreatif yang terkait dengan startup-startup inovatif yang sudah memnujukkan kontribusi yang luar biasa besar," kata Harryadin di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Harryadin mengatakan, kontribusi transportasi online kepada perekonomian Indonesia mencapai 19,9 triliun rupiah per tahun. Angka ini terus meningkat. Ia menerangkan, saat ini sudah ada lebih dari 1 juta pengemudi ojek online di kawasan Sudirman dan Thamrin, Jakarta. Sementara itu, ada 600 ribu order makanan setiap harinya.

"Itu menunjukkan betapa pesatnya kontribusi yag diberikan oleh industri ini. Menjadi aneh kalau tidak segera secara proaktif diatur oleh pemerintah," kata Harryadin.

Untuk Asing?

Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Wahidin, mengungkapkan, semenjak diterbitkannya Peraturan Presiden (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan PP Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengupahan Tenaga Kerja Asing semakin membuat hubungan industrial di Indonesia semakin tidak teratur.

Menurutnya, lebih memprihatinkan adalah dengan diterbitkannya PP 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang dinilai akan semakin menghantam ekonomi rakyat. Sebab, sejumlah proyek-proyek pemerintah dan swasta menurutnya hasil investasi dari China yang hanya menguntungkan negara investor.

"Ini hanya menguntungkan negara investor dengan memasukan ratusan ribu pekerja asing asal Cina dengan upah lima kali lipat dari upah pekerja Indonesia. Dan tentu saja akan semakin meningkatkan jumlah pengangguran terutama pengangguran lokal pribumi," jelas dia.

"Janji politik pasangan Jokowi-JK tahun 2014 lalu akan menciptakan 10 juta lapangan kerja hanya isapan jempol belaka. Ternyata 10 juta bukan untuk pekerja Indonesia tetapi untuk pekerja asing," tambah dia.

Selain itu, menurutnya, pekerja Indonesia semakin banyak berstatus outsoursing. Serta, pekerja Indonesia banyak mengalami pelanggaran PKWT (sistem kerja kontrak) secara bertahun-tahun dan pelanggaran pekerja magang di perusahaan-perusahaan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, jika janji-janji kampanye ditagih, pasti akan mati kutu. "Intinya gini, nanti begitu janji kampanye ditagih semua akan mati kutu...btw..memangnya kutu kalau mati gimana sih? Kalau dikampung saya dipites," tulis Fahri Hamzah di akun twitternya.

Dibantah

Presiden Joko Widodo membantah beredarnya isu 10 juta tenaga kerja asing (TKA) dari Tiongkok menyerbu Indonesia yang sempat beredar usai pemerintah mengesahkan Perpres 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing.

“Isu TKA juga pernah dipolitisasi, tidak benar isu 10 juta tenaga kerja Tiongkok masuk Indonesia, kalau 23 ribu iya, dan itu tidak kerja terus menerus, tapi hanya memasang turbin dan smelter yang memang kita tidak bisa,” ungkap Jokowi saat menghadiri pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) XII Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8/2018).
https://www.harianterbit.com/nasional/read/2690/


REZIM TUKANG NGIBULL.. PANTES ADA LAGUNYA DI ACARA 212 KEMAREN..

presiden tukang bo ongg...


1
2.1K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.