Pria yang membuat heboh Gereja Santo Petrus dan Paulus pada Minggu (2/12) pagi, diketahui bernama Muhammad Ridwan (19).

Toni, salah seorang jamaat Gereja Santo Petrus dan Paulus, membeberkan kronologis lengkapnya.
Katanya, pada pukul 08.30 Wita, jamaat gereja sedang melakukan Misa. Di saat itu, ia melihat Ridwan mondar-mandir di belakang barisan jamaat. Gerak-gerik mencurigakan Ridwan itu kemudian menjadi perhatian jamaat lainnya.

"Kemudian dia (Ridwan) mau maju ke depan menemui pastur sambil nenteng tas. Tapi baru tiga langkah langsung kami amankan. Karena dikhawatirkan akan kejadian lagi seperti yang di Jogja," katanya ditemui di Gereja Santo Petrus dan Paulus.

Setelah dibawa ke luar gereja, beber Toni, Ridwan kemudian dibawa keluar. Oleh para jamaat, kaki dan tangannya diikat tali, kemudian dibawa ke pos sekuriti gereja. "Sampai diluar kami rebahkan dia. Terus dia teriak-teriak dua kali," bebernya.

Setelah diamankan, lanjut Toni, kemudian pihak gereja menghubungi Polisi. Tidak lama setelah itu polisi datang mengamankan Ridwan.

Ditambahkan, pastur gereja, Paulinus Marianto (30), dengan adanya kejadian ini, dia meminta kepada seluruh umat kristiani, khususnya jamaat Gereja Santo Petrus dan Paulus untuk tetap tenang menyikapi kasus ini

"Jangan takut. Tetap tenang. Jangan dibesar-besarkan. Tetap ke gereja seperti biasanya," katanya.

Jahid

Mungkin penganut Shinto