TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Dua mahasiswa asal Papua yang meninggal dunia di Jember diduga usai mengkonsumsi minuman keras selama tiga hari berturut-turut.

Keterangan ini diketahui polisi setelah bertanya kepada empat orang mahasiswa lain yang ikut minum-minuman.

Kasatreskrim Polres Jember AKP Yadwivana Jumbo Qantas membenarkan dua mahasiswa itu tewas setelah menenggak minuman keras.

"Dari keterangan saksi yang ikut minum, memang benar minum minuman keras. Dilakukan selama tiga hari dari Sabtu, Minggu, dan Senin. Minum jenis arak," kata Jumbo, Kamis (29/11/2018).

Menurutnya ada tujuh orang yang terlibat minum-minuman keras tersebut.

Dua orang meninggal dunia setelahnya, satu orang masih dirawat di sebuah rumah sakit, dan empat lainnya masih belum pulih meski sudah bisa memberikan sedikit keterangan kepada polisi.

"Yang empat ini sebenarnya masih sakit, karenanya nanti kalau sudah fit akan kami dalami lagi keterangan mereka, termasuk di mana saja lokasi yang dipakai minum selama tiga hari itu," lanjut Jumbo.

Salah satu tempat yang dijadikan lokasi berpesta minuman keras adalah sebuah tempat rekreasi di Desa Patemon Kecamatan Tanggul pada Sabtu (24/11/2018).

Ada dugaan minuman arak itu dioplos. Akibatnya, peminumnya mendapat serangan perut panas sampai menekan organ vital di dalam tubuh, mata berair, dan memuntahkan cairan dari dalam tubuh.

Dua orang yang meninggal adalah Marselus Gabriel asal Papua Barat, dan Nickson Noachk dari Papua.

Marselus tewas pada Selasa (27/11/2018) dan jenazahnya dipulangkan Rabu (28/11/2018). Sedangkan Noachk tewas pada Rabu (28/11/2018) dini hari setelah malam harinya bergulingan akibat kesakitan.

Noachk sebelumnya mengeluh sakit di sekitar Kamar Mayat RSD dr Soebandi Jember saat hendak menjenguk jenazah Marselus.

Noachk akhirnya dilarikan ke IGD RSD dr Soebandi, dan dini hari dinyatakan meninggal dunia.

tribunnews.com/regional/2018/11/29/konsumsi-miras-selama-3-hari-berturut-turut-2-mahasiswa-asal-papua-tewas-di-jember

Nigga bodoh Tidak Berguna