Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Movies
  • The Imitation Game: Apa Salahnya Menjadi Berbeda?

ferryajahhAvatar border
TS
ferryajahh
The Imitation Game: Apa Salahnya Menjadi Berbeda?
 Alan Turing. Mungkin kebanyakan kita tidak tahu akan namanya. Namun, ketika kita menyebutkan komputer kita pasti tahu. Alan Turing adalah penemu mesin Turing, cikal bakal teknologi komputer zaman sekarang. The Imitation Game adalah film biografi yang menceritakan perjalanan hidupnya. Film ini diangkat dari buku berjudul “Alan Turing: The Enigma” Karya Andrew Hodges.


Secara garis besar. Film ini menceritakan tiga fase kehidupan Alan Turing. Namun, fase yang banyak diambil adalah ketika Alan sedang mengerjakan sebuah misi rahasia untuk membantu Pemerintah Kerajaan Inggris pada Perang Dunia II. Dua fase lain adalah masa muda Alan dan Alan sebelum kematiannya.


Alan Turing adalah ahli matematika dan ahli kriptografi (pemecahan kode-kode) yang berasal dari Inggris. Pada tahun 1939 meletuslah Perang Dunia II antara Jerman melawan sekutu. Alan Turing ingin membantu Pemerintah Kerajaan Inggris memenangkan perang dengan cara memecahkan mesin enkripsi jerman yang bernama Enigma. Mesin ini adalah mesin yang sangat canggih di zaman itu. Mampu mengirim pesan melalui perangkat radio dan diterima semua perangkat radio, tetapi pesan tersebut menjadi tidak bermakna karena telah dienkripsi. Hanya yang mengetahui pengaturannya sajalah yang mampu membuka enkripsi dan membaca pesan tersebut. Sehingga pada waktu itu Jerman dapat mengirimkan rencana perangnya ke semua tentaranya. Dari jumlah motor dan kabel mesin Enigma, terdapat 159 juta milyar trilyun kemungkinan kombinasi pengaturan enigma dan pengaturan ini diganti setiap hari, bayangkan saja seberapa mustahilnya pekerjaan seperti ini.


Pada awal mula saja Alan Turing sudah memperlihatkan perbedaannya dengan rekan-rekannya. Alan lebih memilih untuk menciptakan sebuah mesin yang mampu mendeskripsikan pesan Jerman yang berkali lipat melebihi kemampuan manusia, sedangkan rekan Alan lebih memilih untuk melakukan cara manual. Mencoba semua kombinasi yang ada. Ketidaksesuain dengan rekan dan posisi Alan yang menjadi bawahan membuat ia meminta kepada atasannya agar menjadikannya Ketua tim pekerjaan tersebut. Akhirnya gagasan Alan diterima dan dia mendapatkan 100 ribu poundsterling untuk menciptakan mesin yang dia inginkan, harga yang sangat mahal pada saat itu.


Alan juga berbeda dari orang kebanyakan. Dia adalah orang penyendiri dan tertutup. Lebih suka mengerjakan sesuatu sendirian sehingga dia tidak disukai rekannya. Dia juga pribadi yang blak-blakan dan tidak terlalu memahami komunikasi manusia. Menurutnya manusia berkomonukasi, tetapi ada makna tersembuyi dibalik setiap omongannya dan Alan tidak memahami hal itu. Ada dialog yang cukup menarik pada film ini.


John: Anak-anak, kami mau makan siang?
Alan: (Diam)
John: Alan?
Alan: Ya
John: Kubilang kami akan makan siang
Alan: (Diam)
John: Alan?
Alan: Ya
John: Kau dengar?
Alan: Ya
John: Kubilang kami mau makan siang. Ini sudah berulang-ulang.
Alan: Apa?
John: Aku bertanya apa kau mau makan siang bersama kami.
Alan: Um, kau tak bertanya. Kau bilang kau akan makan siang.
John: Apa aku tak sengaja menyinggungmu?
Alan: Kenapa kau pikir begitu?
John: Kau mau makan siang bersama kami?
Alan: Jam berapa waktu makan siang?
Hugh: Astaga, Alan. Ini cuma Sandwich.
Alan: Apa?
Hugh: Makan siang
Alan: Oh, aku tak suka sandwich.
John: Sudahlah.
Peter: Siapa yang lapar? Ayo pergi
Alan: Aku lapar
John: Apa?
Alan: Peter bertanya siapa yang lapar. Boleh minta sup?


Setelah menjadi ketua unit, Alan memecat dua orang rekannya dan melakukan perekrutan anggota baru. Alan memajang kuis teka-teki silang di koran dan memberikan waktu 10 menit untuk menyelesaikannya. Orang yang mampu mengerjakannya bisa mengikuti tes untuk masuk kedalam unit yang diketuai Alan. Saat tes berjalan, Joan Clarke datang terlambang karena bis yang ditumpangi bannya kempis. Petugas mencegah Joan masuk sebab mengira Joan salah ruangan dan mengikuti pendaftaran untuk menjadi sekretaris. Namun, Alan yang berada di ruangan memilih untuk adil dan memberikan kesempatan kepada Joan mengikuti tes. Akhirnya Joan menjadi peserta tes pertama yang mampu menyelesaikan tes tersebut dan membuat Alan memilih untuk memasukkannya kedalam unit tersebut. Namun, masalah tidak selesai disitu saja. Orang tua Joan tidak memperbolehkan Joan bekerja terlalu jauh dan berkumpul dengan pria pada pekerjaan tersebut. Akhirnya Alan turun langsung untuk melunakkan hati orang tua Joan. Perbedaan disini adalah mengenai seorang wanita yang bekerja pada bidang laki-laki. Kita sering menganggap bahwa perempuan tidak terlalu bagus dalam bidang logika sehingga sebelumnya petugas sempat meremehkan kemampuan Joan.


Pada akhirnya Joan banyak membantu Alan untuk menuntaskan pekerjaan memecahkan kode. Bukan cuma itu, Joan juga membantu kehidupan sosial Alan. Dia menyarankan agar Alan lebih bersifat menyenangkan kepada rekannya sehingga menjadi sebuah tim yang kompak dan rekan Alan mau untuk membantunya mempercepat pekerjaan tersebut. Joan menjadi satu-satunya orang yang mampu mengerti dan memahami Alan dengan baik. Namun, masalah datang lagi. Orang tua Joan ingin Joan segera menikah, mengingat Joan sudah cukup berumur pada waktu itu. Melihat hal ini dapat mengganggu pekerjaannya, Alan memilih untuk melamar Joan, meskipun tidak ada perasaan suka sama sekali terhadap Joan.

Lalu kenapa Alan bertingkah biasa saja terhadap Joan meskipun sudah cukup lama berhubungan dan berteman baik dengannya. Hal ini ternyata disebabkan oleh orientasi seks Alan yang tidak normal. Alan adalah seorang homoseksual. Di film ini dijelaskan sebab Alan menjadi homoseksual juga. Alan muda adalah anak yang sangat cerdas dan pendiam. Dia dikucilkan oleh lingkungan sekolahnya sehingga dia tidak memiliki teman sama sekali. Suatu ketika Alan dikubur didalam sebuah papan kayu dan diselamatkan oleh temannya bernama Cristopher. Akhirnya mereka berteman baik dan entah mengapa mereka menjadi terlalu dekat dan saling menyukai.


Saya sendiri tidak terlalu memahami mengenai LGBT, sehingga saya tidak bisa memberikan banyak data. Namun, saya akan mencoba memberikan opini saya mengenai ini. Menurut saya sendiri cukup aneh hanya karena Alan diselamatkan dan berteman baik dengan Cristopher lalu membuatnya menjadi seorang homoseksual. Masih banyak misteri yang belum saya ketahui tentang hal ini. Bisa jadi Alan menjadi homoseksual karena ada peristiwa lain di hidupnya yang mungkin terdapat dalam bukunya ataupun tidak. Menurut saya pribadi Tuhan tidak memberikan orientasi seks homoseksual kepada manusia karena sudah menjadi fitrah manusia untuk menyukai lawan jenis sehingga seseorang bisa menjadi LGBT karena ada penyimpangan. Sekali lagi ini pendapat saya pribadi karena saya tidak terlalu banyak membaca masalah LGBT.


Pada akhirnya Alan memilih untuk memutuskan pertunangannya dengan Joan. Alan tahu dia tidak akan bisa membahagiakan Joan sebab orientasi seksualnya. Alan meminta Joan untuk segera pulang dan mendapatkan suami. Dia lalu mengakui orientasi seksualnya pada Joan. Meskipun pada awalnya Joan tidak terlalu mempedulikan orientasi seksual Alan. Namun, Alan tetap bergeming dan tetap pada pendirian awalnya. Dia akhirnya berbohong bahwa dia selama ini tidak pernah mempedulikan Joan dan hanya memerlukan Joan untuk keperluan pekerjaannya saja. Hubungan pertunangan itu akhirnya kandas. Meskipun dapat diketahui bahwa Alan peduli pada Joan dan dia beranggapan dengan tidak menikahinya adalah cara agar Joan bisa mendapatkan kebahagian.


Singkat cerita. Alan dan rekannya mampu memecahkan kode mesin Enigma. Andil besar tim tersebut membuat banyak perbedaan pada jalannya perang. Angkatan perang sekutu mampu membaca strategi yang direncanakan oleh Jerman sehingga pada akhir fase perang sekutu banyak mendapatkan kemenangan dan puncaknya Jerman pun menyerah. Alan dan rekannya kembali ke kehidupan semula mereka dengan merahasiakan proyek yang pernah mereka kerjakan.


Pada akhirnya, Alan melanjutkan rutinitasnya mengajar. Namun, sebuah penangkapan orang laki-laki yang berhubungan dengan Alan menghancurkan reputasinya. Dia dihadapkan pada dua pilihan, yakni dipenjara atau disuntik hormon selama dua tahun. Alan yang ingin tetap bersama dengan mesin buatannya, “Cristopher” yang dalam kenyataannya bernama mesin Bombe akhirnya mati bunuh diri pada tahun 1954 saat berusia 41 tahun, buah tekanan hidup yang dideritanya. Meskipun begitu, pada tahun 2013 Ratu Elizabeth memberikan ampunan Anumerta sebagai buah dedikasinya terhadap Inggris pada masa Perang Dunia II.






Begitulah sekelumit cerita tentang film “The Imitation Game”. Saya merasa film ini sejak awal memang mencoba membuka pikiran kita tentang memahami perbedaan dan untuk memotivasi orang yang merasa berbeda bahwa mereka bukanlah orang yang salah di dunia sebab Tuhan yang menciptakan perbedaan tersebut. Nyatanya manusia diciptakan laki-laki dan perempuan. Tertutup dan terbuka. Pendiam dan Supel. Dan masih banyak perbedaan didalam kehidupan kita. Perbedaan itu bukan untuk disamakan, tetapi saling melengkapi. Bukankah pelangi itu lebih indah ketika terdiri dari berbagai macam warna. Alih-alih hanya terdiri satu macam warna saja.


Saya cukup tertarik untuk memberikan tulisan mengenai kepribadian dan kebiasaan manusia karena kita masih salah kaprah memahaminya. Seperti orang yang pendiam dan tertutup cenderung mendapatkan banyak prasangka buruk dari lingkungan karena dianggap sombong. Padahal mereka hanya tidak mudah untuk terbuka dan cocok dengan orang lain. Sehingga peristiwa orang tua yang memarahi anaknya karena pendiam adalah sesuatu yang saya anggap salah. Namun, untuk lebih jelasnya Insyaallah akan saya tuliskan di tulisan lain sebab ini sudah cukup panjang.


Untuk masalah LGBT. Saya sendiri tidak membenarkan Alan. Namun, saya juga tidak mau sepenuhnya menyalahkannya. Alasannya adalah saya tidak benar-benar memahami sebab yang membuat Alan memiliki orientasi seksual yang berbeda. Pada akhirnya masih banyak perdebatan masalah LGBT ini dan saya perlu membaca literatur sebelum mengambil pendapat.


Graham Moore, penulis screnplay film ini memberikan sedikit wejangan pada saat mendapatkan penghargaan Oscar sebagai film Adaptasi Screenplay Terbaik tahun 2015.


“Alan Turing tidak pernah berkesempatan untuk berdiri di sebuah panggung dan menatap semua wajah-wajah ini seperti yang saya lakukan sekarang. Ini adalah hal yang paling tidak adil yang pernah saya temui. Dalam waktu yang singkat ini saya mengatakan saya pernah mencoba bunuh diri saat berusia 16 tahun karena saya merasa aneh dan berbeda. Saya merasa tidak pantas berada di tempat saya sekarang. Dan sekarang saya berdiri disini, saya ingin mendedikasikan momen ini untuk anak-anak diluar sana yang merasa aneh, merasa berbeda, dan merasa tidak pantas berada di tempat mereka sekarang. Kalian pantas. Percayalah, kalian pantas! Tetaplah menjadi aneh, tetalah menjadi berbeda dan ketika giliranmu berada di panggung ini, sampaikan pesan yang sama kepada banyak orang lain diluar sana. Terima kasih.”


Pada akhirnya film ini adalah film yang sangat bagus menurut saya. Memberikan gambaran kehidupan Alan Turing secara menyeluruh. Tidak hanya jasanya, tetapi sisi gelap kehidupannya. Jika anda merasa berbeda atau ingin memahami perbedaan dengan lebih baik, saya sangat sarankan menonton film ini.


“Terkadang hanya orang yang tak didugalah yang mampu melakukan hal yang diluar dugaan.” -Alan Turing


“Sekarang jika kau harap dirimu adalah orang normal, kupastikan aku bukan orang normal. Dunia menjadi tempat yang lebih baik justru karena kau tak normal.” -Joan kepada Alan   
0
1.2K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
19.9KThread18KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.