Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
Gara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus Meningkat
Gara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus MeningkatGara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus MeningkatGara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus MeningkatGara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus MeningkatGara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus MeningkatGara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus MeningkatGara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus MeningkatGara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus MeningkatGara-gara Instagram dan WhatsApp, Jumlah Janda di Jakarta Terus Meningkat

https://www.nonstopnews.id/post/gara-gara-instagram-dan-whatsapp-jumlah-janda-di-jakarta-terus-meningkat

nonstopnews.id
2018/11/26 13:18
Mengikuti

JAKARTA - Waspadalah jika Anda ingin melakukan chat WhatsApp (WA) kepada teman atau rekan bisnis. Karena akibat WA banyak pasangan suami istri cerai. Selain WA, pemicu cerai lainnya yakni foto-foto di Instagram (IG).

Di Jakarta misalnya, 70 persen pasangan suami istri cerai akibat media sosial atau medsos. Dan 40 persen, istri menggugat suami cerai karena cemburu.
Bahkan, banyak pasangan yang hendak bercerai mengunakan chat WA sebagai alat bukti di pengadilan. Medsos dituding menjadi alat komunikasi untuk selingkuh.

Data dari pengadilan agama (PA) Jakarta, dalam satu hari ada 2-3 pasangan suami istri yang gugat cerai. Dan media sosial atau medsos menjadi salah satu pemicu hancurnya rumah tangga.

PA Jakarta, merinci jumlah perceraian karena medsos terus meningkat. Dalam lima tahun terakhir di lima wilayah DKI Jakarta telah memutuskan 49.368 wanita menjanda.
Pengaruh medsos sudah terjadi pada 2012. Dari 8.168 kasus perceraian didasari oleh faktor ketidakharmonisan menjadi yang tertinggi yakni 2.289 kasus, disusul tak tanggung jawab 2.278 kasus, ekonomi 1.680 kasus, serta kasus lainya, termasuk orang ketiga sebesar 1.171 kasus.

Memasuki tahun 2013, angka perceraian kemudian meningkat menjadi 8.887 kasus dengan rincian tidak tanggung jawab 2.216 kasus, ketidakharmonisan 1.993 kasus, ekonomi 1.823 kasus, orang ketiga 1.523 kasus, serta sisanya dari beragam kasus.

Sedangkan di tahun 2014, dari 9.771 kasus perceraian yang terjadi, 2.405 kasus disebabkan karena masalah tak tanggung jawab, sisanya tersebar karena masalah ekonomi sebanyak 1.996, dan disusul ketidakharmonisan 1.902, dan gangguan pihak ketiga 1.190 kasus.

Kekejaman akan medsos kemudian semakin menjadi memasuki tahun 2015, di tahun ini 10.360 kasus perceraian yang terjadi, 2.922 diantaranya disebabkan oleh hubungan yang tidak harmonis, tidak tanggung jawab 1.685 kasus, disusul dengan pihak ketiga 1.544 kasus‎, dan ekonomi 1165 kasus, serta sisanya kasus lainnya.

Pada tahun 2016, pengaruh medsos kemudian makin buruk menyebabkan di antaranya 4.388 orang menjanda dari 11.723 kasus perceraian di lima wilayah DKI. Angka perceraian lainnya juga disusul dengan masalah ekonomi sebesar 2.494 kasus, masalah lainya 1.295 kasus, ketidaktanggung jawab 1.152 kasus serta kdrt sebanyak 1.179 kasus.

Agustus 2017, Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta mencatat, masalah perselisihan menjadi penyebab tertinggi perceraian sebesar 2.199 kasus, ekonomi 1.255 kasus‎, meninggalkan pasangannya 756 kasus, sedangkan sisanya berasal dari kasus lain.

Tanya Apa Kabar Hingga Kencan

Tangkap layar obrolan dan foto-foto maupun video di media sosial sering dijadikan bukti oleh para pihak yang mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA). Awalnya hanya saling sapa menanyakan kabar.
Lalu, berlanjut kepertemuan. Dari sinilah penyebab retaknya rumah tangga apabila sang istri mengetahui ulah suaminya.
Karena di PA, banyak chat WhatsApp, foto-foto Instagram, percakapan telepon, atau video-video yang diajukan sebagai bukti.

Misalnya, bukti perselingkuhan. Tapi, itu belum bisa dinilai sebagai bukti yang sempurna. Untuk itulah disarankan kepada semua pihak agar cerdas dalam menggunakan medsos. (radarnonstop)

Koment TS
Waspada dgn daya rusaknya medsos...
hati2 dgn tebar pesona en memancing buka pintu nganu...imron bisa gak kuwatz soalnya...
Gimana koment agan2?...

+++++

Waduh, Pria Masa Kini Lebih Doyan Janda Ketimbang Gadis! Ini Alasannya

Malang Today
2018/09/18 09:48
Mengikuti

MALANGTODAY.NET – Memasuki era modern ini, pergeseran gaya hidup dan selera menjadi hal yang biasa. Masuknya budaya-budaya asing yang kemudian tercampur dengan budaya lokal menjadi salah satu hal dasar yang memengaruhinya. Segala pergeseran baik dalam urusan makanan, cara berpakaian, norma, hingga urusan cinta sekali pun menjadi hal yang wajar didapati saat ini.

Salah satunya adalah kecenderungan pria lajang saat ini untuk menikahi janda. Dalam salah satu survey simpulan yang dilakukan oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), perkiraan pria di era modern menikahi janda di Indonesia mencapai 54 persen. Hal ini disebabkan karena di Indonesia sendiri banyak wanita yang menjadi janda di usia muda karena sebelumnya harus melakoni pernikahan dini. Hal ini yang kemudian menarik bagi para pria lajang.

Lalu apa alasan pria lajang cenderung memilih janda sebagai pendamping hidupnya? Ini alasannya!

Lebih Bijak

Keunggulan utama seorang janda di mata pria adalah ketenangan dan kebijaksanaan mereka ketika dihadapkan pada suatu masalah. Hal ini disebabkan sikap dan mental mereka yang sudah ditempa di atas bahtera rumah tangga sebelumnya. Setidaknya janda juga sudah terbiasa menjadi pribadi yang keibuan dan dewasa. Inilah yang membuat para pria masa kini jadi tertarik.

Pandai Mengurus Rumah Tangga


Salah satu harapan para pria ketika menikahi seorang wanita adalah bida mendapatkan hidangan buatan istri tercinta setiap paginya. Hal ini yang kemudian mendorong para pria untuk lebih tertarik pada janda yang pernah mengelola rumah tangga sebelumnya. Janda memiliki kapabilitas tinggi untuk hidup mandiri dengan kemampuannya sendiri. Pengalaman telah mengajarkan mereka akan arti bertahan hidup sehingga mereka lebih mahir dalam mengurus rumah tangga ketimbang para gadis.

Pengalaman Nomor Satu

Dasar dari setiap poin di atas adalah pengalaman. Janda memiliki segudang pengalaman ciamik yang mengantarkan mereka menjadi pribadi yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai masalah rumah tangga. Seorang janda seolah memiliki formula versi mereka masing-masing untuk menghadapi kepribadian suaminya kelak. Apapun pengalamannya, baik itu seputar membina rumah tangga, merawat anak, hingga urusan ‘ranjang’ pun menjadi keunggulan janda ketimbang para gadis.

Jadi siapa yang kamu pilih? Janda atau gadis?

Penulis: Raka Iskandar Editor: Raka Iskandar








2
12.3K
34
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.