londo.046Avatar border
TS
londo.046
(Dulu) Saya Benci Guru!


Quote:


Ada yang sepemikiran dengan saya? Saya yakin pasti ada. Bahkan sebagian besar akan setuju jika guru itu sosok yang membosankan. Betah sekali bicara di depan kelas, kalau memberi tugas tidak tahu kira-kira. Suka memberi hukuman, tapi kadang tidak adil. Misal jika kita terlambat masuk sekolah disuruh push-up, tapi lihat guru yang datang terlambat, apakah beliau-beliau juga kena hukuman push-up? Kalau kita izin harus membuat surat keterangan, tapi beliau kalau jam kosong, apa pernah izin pada kami? Kami senang, tapi tetap saja tidak adil!

Itulah sekelumit isi pemberontakan dan ke-tidak suka-ansaya pada sosok guru! Katanya harus digugu dan ditiru. atau jika di bahasa Indonesiakan, artinya, didengar dan ditiru. Mengapa kadang sikapnya tidak mencerminkan sikap yang pantas ditiru. Pemikiran remaja awal yang labil dan hanya melihat dari satu sisi. Padahal, ibu saya juga seorang guru! Hahaha.



Saya baru menyadari menjadi guru itu tidak semudah yang saya bayangkan, saat sudah lulus sekolah dan mengenal bagaimana calon guru belajar. Ya, saya kenal dengan mahasiswa dari Perguruan Tinggi ex-IKIP yang memang mencetak lulusannya menjadi seorang guru. Ternyata untuk memulai sebuah pengajaran, ada rencana besar bernama Program Semester dan Program Tahunan. Di sini semua rencana pengajaran dalam satu semester/tahun harus dirancag, dibuat dan dijalankan.

Ada juga Rencana Pembelajaran (saya agak lupa namanya), yang isinya adalah bahan ajar di setiap pertemuan. Mulai dari bagaimana membuka kelas agar murid terkondisikan. Materi inti, yang kadang dikombinasikan dengan game, kuis, atau apalah agar murid tidak bosan dan penutup, yang biasanya diisi dengan tugas dan perintah. Intinya seorang guru adalah organisator yang baik. Karena apa yang guru lakukan, sudah terencana dengan rapi, per pertemuan dengan garis besar Program Semester/Tahunan!



Saya jadi punya gambaran tugas guru seperti apa. Selain penguasaan materi yang baik, seorang guru juga harus bisa menguasai kelas dengan rencana-rencana yang sudah dibuatnya. Jika ada satu poin yang terlewat, murid yang diampunya terancam tidak memahami materi dengan baik. Bayangkan jika sehari seorang guru mengajar 4 jam pelajaran saja, tidak terbayang bagaimana pusingnya. Misal guru Matematika SMA, sehari 4jam itu, masuk di dua kelas. Setiap kelas tentu Rencana Pembelajarannya berbeda. Menghadapi 30 orang per kelasnya, dengan karakteristik yang berbeda!

Membayangkan pun saya sudah tahu apa yang akan terjadi. Jika semua muridnya model-model saya yang suka seenaknya, bagaimana tidak naik darah? Dijelaskan baik-baik, malah ngomong sendiri di belakang. Jika saya gurunya, sudah susah-susah buat Rencana Pembelajaran yang bikin pusing, ternyata oleh murid disepelekan begitu saja, mungkin sudah saya tempeleng! Hebatnya, guru-guru yang terhormat, kadang hanya menegur dan mengingatkan tanpa kekerasan! Luar Biasa Sabarnya!



Menyesalkah saya, karena dulu pernah membenci guru? Tidak. Saya tidak kenal kata menyesal! yang saya kenal adalah kata memperbaiki. Menyesal itu tidak ada gunanya. Saya ingatkan kepada anda semua, hargailah guru-guru anda. Perhatikan saat mereka sedang memberikan materi di depan kelas, atau saat marah sekalipun. Karena dalam setiap tindakan dan sikap yang guru anda ambil, bisa jadi ada pengorbanan dan beban super berat yang sedang mereka tanggung. Jangan sampai anda seperti saya, yang baru sadar betapa berjasanya mereka jauh setelah lulus.

Untuk semua guru, terutama guru yang pernah mengajar saya, terima kasih. Karena Jenengan, saya, kita dan semua anak Indonesia yang tadinya tidak tahu menjadi tahu. Yang tadinya tidak ber-ilmu menjadi ber-ilmu. Saya tahu, kadang anda mengajar dengan pikiran melayang kemana-mana. Apalagi bagi guru dengan status honorer, yang konon katanya gaji tak lebih besar dari buruh cuci! Kesabaran anda teguh mengajar dan memberikan pendidikan pada anak bangsa di tengah himpitan ekonomi, adalah hal yang luar biasa!

Well, pemerintah harusnya lebih memperhatikan nasib para guru ini. Saya yakin, jika ada polling, mana yang lebih berguna antara guru dengan anggota DPR macam Zonk, sebagian masyarakat pasti akan milih guru lebih penting dari anggota dewan macam Zonk. Jadi sudah seharusnya nasib guru-guru dengan gaji yang tidak layak lebih diperhatikan, dari pada memberi perhatian pada perutnya Zonk. Akhir kata, meski telat, Selamat Hari Guru untuk semua guru di Indonesia. Salam Hormat untuk Jenengan semua.



Merdeka!

Sumber Tulisan : Pemikiran Pribadi
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini
tien212700
tien212700 memberi reputasi
8
6.9K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.