Kisah kali ini terinspirasi dari tragedi yang pernah menggemparkan daerah timur jawa, sekitar tahun 1998.
Walaupun begitu, saya masih memberi label FIKSI karena tokoh dan semua yang terjadi di dalamnya adalah imajinasi saya.
Tidak ada niat lain dari saya selain menghibur--semoga terhibur--karena TS nya juga menulis hanya sebagai hobi.
Oke, selamat membaca.
Quote:
Original Posted By khakhapu►1998, jadi ingat musim isu ninja.... kondisi mencekam bahkan dikmpung ane yg cuma ada 1 orang yg disebut kiai
Tiap malam selalu diaktifkan poskamling, dijalan masuk desa dijaga dan diportal
Dikota sebelah malah gosipnya beberapa kali terjadi pemenggalan kepala orang yg disangka sebagai ninja pemburu ulama
Tapi yg kasat mata para korban adalah para orang gila/gelandangan
Hanya Tuhan dan pelaku otak pemburuan ulama saja yg tahu maksud & tujuan kejadian saat itu
Ane terlalu muda buat mengerti dan memahami yg terjadi saat itu, secara ane baru sweet 17 deh, masih unyu2 dan bertampang sperti Teddy Syah.... cieeeee
Quote:
Original Posted By dianeva58►ingin komen biasanya males login
pilu gan jika mengingat masa2 itu
lebih tepatnya mencekam
para santri memegang senjata demi menjaga kiai mereka
masjid mushola dipenuhi para jamaah yg sll ronda malam
momok yg menakutkan adalah tanda silang itu
saya mengalami sendiri pada masa itu
dan kebetulan melihat tanda silang merah itu di rumah seorang pemilik masjid yg cm berjarak 150m dr rumah saya
keep update gan daniel
btw kejadian itu tidak cm terjadi di daerah tapal kuda
tapi juga jawa timur bagian barat sendiri
Quote:
Original Posted By treepras►Seluruh Jatim seingatku, dr timur ke barat. Walau mungkin lebih mencekam di bagian timur. Serem memang. Bahkan di daerah saya yang di barat, jalan2 masuk semua di pager tinggi. Kalau malam blum balik ya sudah wassalam dah.
Pun denger cerita temen2 di sini (merantau saya nya). Tahun itu memang menyeramkan.
Btw bang Danil, disini ame di wattpad duluan mana yah? kalau di wattpad, ke sana aja dah, ude di instal juga di hape...
salam dr Sunrise Of Java
Quote:
Original Posted By fact2ride►Ini mungkin analisa pertama, mumpung mata masih blm mau tidur, krn ini cerita fiksi anggap aja analisa ini fiksi jga... klo gan daniel kurang berkenan, blang aja, ntar ane hapus.
98' untuk banyak anak jaman sekarang mungkin hanya cerita usang ttng tragedi kelam bangsa ini, tpi bagi ane yg menyaksikan langsung (walau lewat layar kaca, kondisi ane berada di pulau luar jawa, dan ane bkan orng jawa, serta daerah ane aman2 saja) betapa bisa hilang akalnya manusia gara2 kekuasaan, sampai harus mengorbankan saudara sebangsa untuk memuluskan langkahnya.... ok lanjut
Awal mula tragedi di ETK, adalah lepasnya para tahanan kelas "kakap" yg "sengaja" di lepaskan... jika dilihat pada situasi politik saat itu, mmng "wajar" mereka dilepaskan untuk menimbulkan kekacauan... saat membaca kolom komentar, ad orng yg menganggap daerahnya aman2 saja walau daerahnya masih bertetanggaan, menurut ane, mungkin itu karena yg dia sasar mmng kelompok putihan, basis utama pak gusdur yg lantang bersuara meneriakkan reformasi... (ini hanya dugaan yah gan, tolong luruskan klo salah) dan tahukah agan sekalian jika pada saat itu kepolisian masih masuk naungan ABRI, dan yg paling menonjol di ABRI itu adalah pasukan darat... dan kekacauan adalah pintu militer untuk masuk ke dalam tampuk kekuasaan, apalagi kita yg berada di asia tenggara... ini hanya sedikit analisa fiksi ane. Keep posting gan, semoga sehat selalu.
Quote:
Original Posted By l4d13put►Kalo seinget ane, waktu itu karena memang masa2 awal demo yg menuntut reformasi. Nah, para target/korban tsb adalah orang2 yang menolak mendukung reformasi. Masalahnya target tsb punya pengaruh besar untuk memperoleh dukungan masyarakat karena statusnya sbg ustad, ulama, dan kyai.
Akhirnya para politisi penggerak reformasi saat itu merasa terancam, akhirnya mereka merancang operasi pembantaian tsb.
Awalnya para pengurus NU menduga ini ada kaitannya dengan eks-PKI yang ingin membalas dendam, tapi untuk menghindari fitnah akhirnya dibentuk Tim Pencari Fakta, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim.
Uniknya Tim Pencari fakta ini malah mengambil data dari surat kaleng yang tidak jelas kebenarannya, dan justru menyudutkan orang2 Orba.
Hingga saat ini masih belum terungkap siapa dalangnya. Yang jelas ada kaitannya dengan politisi reformasi.
Quote:
Original Posted By yadigembil►Kalo di ponpes ane dulu, namanya ninja,.
Cerita ustadz2 lama sama warga2, pas kejadian emang semua pada waspada,.
Pas pada cerita, suasana saat itu emang mencekam, apa lagi ponpes ada didesa yang beenr2 terpencil + mojok,. Apa algi Kyai sebelum gabung JT posisinya tinggi di NU,.
Untungnya juga para warga desa juga pada ta'zim sama ulama, siap korban apa aja buat Kyai,. Yang kesehariannya petani ternyata ahli beladiri
Alhamdulillah, sejak jaman PKI sampe ninja, ponpes ga ada kejadian pembunuhan ustadz atau Kyai, padahal posisi desa deket dari Madiun
Quote:
Original Posted By kulerjahat►taun 98 ane masih SMA kelas 1,klo ga salah,kelas 3 mau ebtanas itu...sekolah di libur kan,penjarahan dimana mana...ane sih ga ngalamin yg nama nya ninja,jauh,ane masih di jabodetabek...tpi ane liat sih,yg jdi sasaran justru kaum minoritas klo di mari.rumah kauminoritas pada kosong ditinggal aama penghuni nya
Quote:
Original Posted By antonemaja►Weh...... Timur trilogi lanjut lagi..... mantap dah!!!
Isu Ninja tahun 98? Dulu, saya pikir hanya di Madura saja yang mencekam. Di suatu malam di tahun itu (bulan juni kalo tidak salah), saya, 2 saudara dan om saya sedang berkendara dengan mobil dari Pamekasan ke Sampang, untuk silaturahmi ke Guru "Ngaji" kami di sana. Sepanjang pesisir daerah Branta sampai Camplong, banyak warga yang berjaga dengan membawa pedang dan celurit berkumpul di pinggir jalan. Begitu mencekam dan mendebarkan perjalanan tersebut, sehingga Om menyuruh kami semua untuk terus berdzikir, karena bisa saja mobil rombongan kami diberhentikan dan sesuatu yang buruk menimpa kami. Dan Alhamdulillah, kami bisa sampai tujuan dengan selamat (ya eyalaaahhh... buktinya saya bisa komen di mari).
Saya akan menganggap tulisan gan danil ini fiksi, karena memang banyak isu2 yang berkembang di kala itu. So, buat kalian para pembaca, jangan anggap ini fakta yaa.....