KRICOM - Wasekjen Demokrat Andi Arief angkat suara soal adanya isu Prabowo-Sandi bakal menghidupkan kembali era orde baru.

Menurut Andi, di zaman orde Baru, Soeharto mendisiplinkan kepala daerah untuk kepentingan pemilu -dari gubernur sampai bupati dengan penempatan orang dengan ketat dari Jalur ABRI, Birokrasi, Golkar (ABG).

"Zaman Jokowi mendisiplinkan kepala daerah dengan kasus hukum. Beda tapi sama," kata Andi dalam keterangannya, Selasa (20/11/2018).

Andi menambahkan, Sooeharto memobilisasi rakyat dengan berbagai apel kebulatan tekat menjelang pemilu mendukung pencalonan periode berikutnya.

"Pak Jokowi memobilisasi kepala daerah dengan kebulatan tekat tanpa apel dengan tujuan sama," papar dia.

Baca Juga : Orang Gila Punya Hak Pilih, Gerindra Khawatir Ada Manipulasi

Andi meyebut, Jokowi sama-sama melakukan dwifungsi layaknya Soeharto.

"Dulu Dwi Fungsi ABRI Sekarang Dwi Fungsi Penyidik dan Penyelidik Negara. Dulu ancaman kekerasan dan penjara. Sekarang tanpa kekerasan tapi ancaman penjara jadi andalan," papar dia.

Andi menilai, Orba merepresi orang tidak bermasalah dengan hukum, tetapi karena pilihan politiknya berbeda.

"Saat ini orang yang bermasalah dengan hukum direpresi bukan untuk dihukum, tetapi diajak dalam satu barisan," ucap dia.

https://www.kricom.id/bukan-prabowo-demokrat-sebut-jokowi-yang-tiru-gaya-orba


https://www.kricom.id/demokrat-jangan-mau-ditakut-takuti-dengan-orba-yang-ada-sekarang-orde-bohong