Aku mau curhat sedikit pengalamanku. Dan semoga kalian bisa ngasih jalan keluar untukku. Kami melewati masa masa bahagia selama 5 bulan. Dia bagaikan malaikat bagi aku, hatinya baik, dia selalu sabar sama aku walaupun aku itu sering banget ngambekan, marah ga jelas, jutekin dia, buat dia sakit hati dengan apapun itu . tapi dia selalu sabar. Ak selalu mengidealkan dia dan berharap dia menjadi suamiku 4 tahun lagi ..


Dan pada akhirnya beberapa hari yang lalu dia pergi. Alasannya karna kami beda agama. Dan memang benar. Dia umat islam. Aku hindu. Dia bilang mungkin kita bisa ketemu, tapi dia ga tau bakal berjodoh sama aku apa ngga. Dan kata dia "tanpa izin ortu bakal susah, dan meminta izin ortu yang beda agama susah" tapi aku selalu meyakinkan dia , tapi dia memutuskan buat pergi.

. Untuk menjadi mualaf, aku tidak apa* asalkan dia tetep disamping aku (pengetahuan agama aku bener* rendah) dan aku baru kemaren baca baca kitab suci aku dan searching di internet, dan aku tau , kalo aku meninggalkan agamaku karna kama (nafsu) maka aku ga bakal bisa bertemu ortu aku disana. Dan aku ga bakal bisa menuju moksa (tujuan tertinggi umat hindu).


Tetapi tetap saja aku masih ga ikhlas kepergiannya dia. Aku inget masa masa aku sama dia.

. Masalah beda agama, beda pulau, mungkinkah kami bisa disatukan?Walaupun kami disatukan gimana nanti nasib aku dan keluarga aku yang menurut kepercayaan kami itu merupakan dosa besar. Aku takut tapi disisi lain aku ga mau pisah sama dia. Aku ga sanggup mikirin dia nikah sama wanita lain, punya anak (anak dari wanita lain) aku ga sanggup. Bener. Pen nangis rasanya. Bayangkan. Kami beda agama dan dia dari cirebon ke bali, untuk lamaran aja susah (jauh jauh dateng taunya ditolak), belom lagi aku nikahnya gimana nanti kalo ga disetujui siapa yang bakal jadi waliku. Lalu belum lagi dosa yang bakal aku jalani misalnya. Kecuali apabila tuhan mengubah fikiran ibu dan ayaku dan kedua orang tua dia, dari yang tidak merestui jadi merestui, mungkinkah kami bakal bersatu? Apakah mungkin? Tapi kapan itu datang. Aku takut sebelum aku berumur 23 tahun dia sudah menikah duluan.