LampyridaeAvatar border
TS
Lampyridae
Bola Panas Perda Injil Papua Serambi Yerusalem



Aceh di ujung barat berjuluk Serambi Mekkah. Kini Kabupaten Manokwari, Irian Jaya Barat, di ujung timur tak mau ketinggalan. Kawasan berpenduduk mayoritas Protestan ini mendeklarasikan sebagai Serambi Yerusalem. Jika Serambi Mekkah mendapat otonomi khusus menerapkan syariat Islam, Serambi Yerusalem meneguhkan diri sebagai kota Injil.

Manokwari berlakangan ini mulai berkemas merancang peraturan daerah (perda) berbasis Injil. Seorang tokoh agama Papua kepada Gatra menyebut geliat di kabupaten penghasil buah itu sebagai reaksi perkembangan di Aceh. Maka, dua kawasan itu terkesan bersahutan.

Awal Maret lalu, seberkas rancangan Perda tentang Pembinaan Mental Spritual beredar luas di Manokwari, yang kini menjadi ibu kota Provinsi Irian Jaya Barat (IJB). Berkas itu dilengkapi pengantar Dewan Gereja setempat. Semula beredar di kalangan terbatas, lantas menyebar luas.

Ada pasal yang menyiratkan, pembinaan mental harus berbasis nilai Kristiani yang dianut mayoritas warga. Implementasinya, antara lain, dengan pemasangan simbol dan aksesori Kristen di kantor-kantor pemerintahan. Di daerah yang sudah berdiri gereja tidak boleh dibangun tempat ibadah agama lain.

Warga tidak dibenarkan menggunakan busana yang menonjolkan simbol agama di tempat umum. Buntutnya, ada orang Islam yang menilai pasal itu sebagai larangan berjilbab. Ada juga umat Katolik menganggapnya larangan suster mengenakan kerudung khasnya. Bukan hanya orang Islam yang tersodok.

Kontan saja draf regulasi itu menyulut reaksi luas. Tidak hanya di Papua, melainkan juga di kalangan tokoh lintas agama dan elite politik Jakarta. Mirip reaksi luas pada maraknya perda bernuansa syariat. Rancangan perda itu memang belum resmi jadi usulan pemerintah kabupaten ke DPRD.

''Jati diri Manokwari harus dijaga dan dihargai oleh semua komunitas agama, suku, dan etnis yang ada di tanah Papua,'' tulis Pendeta Hofni dalam suratnya. Nuansa surat penolakan Masjid Raya itu terkesan panas. Karena dilampiri catatan fantastis tentang daftar gereja yang ditutup, dirusak, dan dibakar sepanjang serarah Indonesia merdeka. Entahlah akurasinya.

Dipaparkan, zaman Soekarno (1945-1967) ada dua gereja dirusak. Masa Soeharto (1967-1998) ada 456 gereja (1,19 per bulan). Era Habibie (1998-1999) ada 156 gereja (9,18 per bulan). Periode Abdurrahman Wahid (1999-2001) ada 232 gereja (11,05 per bulan). Dan zaman Megawati (2001-2004) ada 114 gereja (2,92 per bulan). Siapa tak marah membaca data macam ini.

Ketua MUI Papua, Zubeir Hussein, mengkhawatirtan dampak penonjolan identitas keagamaan di Manokwari ini.
Karena lokasi kabupaten bagian barat Papua itu berdampingan dengan kabupaten lain yang jadi basis muslim. Misalnya Sorong dan Fakfak. ''Di bagian barat Papua, jumlah muslim dan Kristen seimbang,'' kata Zubeir.

''Karakter daerah seperti itu rentan konflik, seperti di Maluku dan Poso,'' Zubeir menegaskan. Di kawasan barat itu, menurut Zubeir, Islam masuk sejak 1486, empat abad sebelum Kristen datang. Saat itu, Papua Barat jadi wilayah Kesultanan Tidore (kini Maluku Utara).

Penonjolan agama tertentu sebagai tonggak awal peradaban Papua, menurut Zubeir, hanya memicu debat tak perlu. Toh, Zubeir tak keberatan dengan sebutan Manokwari sebagai Serambi Yerusalem. ''Karena Yerusalem itu kota suci tiga agama, Yahudi, Kristen, dan Islam. Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama orang Islam, juga di Yerusalem,'' katanya.

Sugeng Kencono

Menurut para ikhwan PKS dan akhi bani Kampret yg kagak setuju dgn Perda Agama berarti PKI anti Pancasila

Maka dari itu mari dukung penerapan Perda Injil dan Bubarkan PSI

emoticon-Ultah
-1
2.5K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.