Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

annisaputrieAvatar border
TS
annisaputrie
Gubernur Koster Tegaskan Tutup Seluruh Toko Mafia Tiongkok
Gubernur Koster Tegaskan Tutup Seluruh Toko Mafia Tiongkok
November 8, 2018

  
Gubernur Koster Tegaskan Tutup Seluruh Toko Mafia Tiongkok
SIKAP TEGAS: Gubernur Koster beri keterangan kepada awak media usai memimpin rapat tertutup di Praja Sabha, Kamis (8/11/2018).

DENPASAR (WBO.COM) – Gubernur Bali Wayan Koster tampaknya tidak memberikan toleransi terhadap toko-toko mafia Tiongkok di Bali. Hal itu terkuak saat rapat khusus yang digelar tertutup, di Praja Sabha, Kamis (8/11/2018).


Awalnya rapat dipimpin Wagub Cok Ace, bersama Sekda Bali Dewa Indra, sekitar pukul 13.00 dengan melibatkan jajaran Dinas Pariwisata, Imigrasi, komponen Pariwisata, Satpol PP Pemprov Bali, Satpol PP Badung, dan pihak terkait. Selanjutnya Gubernur Koster mengambil alih memimpin pertemuan mulai pukul 14.37.


Usai rapat tertutup tersebut, Gubernur Koster menegaskan tidak perlu ditoleransi, seluruh jaringan toko atau artshop yang berjalan dengan aktivitas tidak sehat, termasuk travel agent nakal agar langsung ditutup. Perintah lisan tersebut akan disusul dengan intruksi tertulis untuk ditutup mulai Jumat (9/11/2018).


Gubernur Koster Tegaskan Tutup Seluruh Toko Mafia Tiongkok

Kepada awak media, Gubernur Koster mengatakan, pihaknya menggelar rapat secara khusus menyangkut pariwisata Bali. Khususnya kasus jaringan Tiongkok, yang prakteknya tidak sehat. “Mulai pertokoan, travel agent dan lainnya. Ada yang berizin atau yang tidak berizin, namun prakteknya tidak sehat dan merusak citra Pariwisata Bali,” tegasnya.

Menurutnya, praktek-praktek tidak sehat dilakukan jelas-jelas sudah merusak dan berdampak buruk terhadap citra Bali dimata dunia, bahkan citra Indonesia pada umumnya. Dari hasil pertemuan kemarin, Gubernur Koster memastikan menerbitkan intruksi dan sudah dirancang Sekda Bali Dewa Indra. Keputusannya tegas, menutup usaha itu, baik yang berizin dan tidak berizin, karena aktivitasnya tidak sehat dan merusak citra Bali bahkan Indonesia.


Sementara data yang didapat dari Badung, Gubernur Koster menyampaikan baru muncul 16 toko. Dari semua toko jaringan Tiongkok itu, 4 dipastikan tidak berizin, namun disimpulkan 16 toko tersebut prakteknya memang tidak sehat. Sehingga Jumat (9/11/2018) ini ditindaklanjuti Satpol PP Bali bersama Satpol PP Badung untuk menutup 16 toko tersebut.


Bagaimana dengan toko-toko yang ada di Denpasar, Koster mengatakan sudah disidak DPRD Bali, Satpol PP Bali dan Satpol PP Kota Denpasar bahkan beberapa sudah sidang tipiring. Apalah yang di Denpasar juga ditutup semua? ”Yang terdata jelas baru di Badung. Namun, kalau di Denpasar dan di luar Denpasar dan Badung ada yang serupa, ya langsung saja ditutup,” tegasnya lagi.


Langkah tegas yang diambil Gubernur Koster diyakini tidak akan merugikan Bali, apalagi membuat wisatawan Tiongkok tidak datang ke Bali. Menurutnya, potensi wisatawan Tiongkok sangat besar karena mereka yang cinta Bali masih sangat banyak, Yang ingin ke Bali, bukan dengan pola dipaksa masuk toko juga masih sangat banyak.


”Langkah ini malahan membuat citranya bagus ada ketegasan dalam menuntaskan masalah yang merugikan wisatawan itu sendiri. Kedepannya akan dilakukan penataan. Membangun usaha yang tertib, menghormati budaya Bali, mencintai Bali dan menjaga nama baik Bali,” pungkas Koster

https://wartabalionline.com/index.php/2018/11/08/gubernur-koster-tegaskan-tutup-seluruh-toko-mafia-tiongkok/

Koster: Berizin dan Tidak Berizin, Seluruh Toko Mafia Tiongkok Tutup

9 November 2018 18:13

 BALI TRIBUNE - Gubernur Bali Wayan Koster memimpin rapat khusus di Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Kamis (8/11). Rapat tersebut membahas khusus aktivitas jaringan toko yang diduga mafia Tiongkok. 
 
Awalnya rapat dipimpin oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), sekitar pukul 13.00 Wita. Rapat tersebut dihadiri Sekda Bali, jajaran Dinas Pariwisata, Imigrasi, stakeholder pariwisata, Satpol PP Bali, Satpol PP Badung, dan pihak terkait lainnya. 
 
Gubernur Bali Wayan Koster, sekitar pukul 14.37 Wita, mengambil alih untuk memimpin pertemuan. Sekitar pukul 16.30 Wita, pertemuan berakhir dan Koster langsung memberikan penjelasan kepada awak media. 
 
Koster menegaskan, pihaknya tidak memberikan toleransi kepada seluruh jaringan toko atau artshop yang berjalan dengan aktivitas tidak sehat. Begitu juga travel agent nakal, semuanya langsung ditutup. 
 
“Kami rapat menyangkut pariwisata Bali, khususnya kasus jaringan Tiongkok, yang praktiknya tidak sehat. Mulai dari pertokoan, travel agent dan lainnya. Ada yang berizin atau yang tidak berizin, namun praktiknya tidak sehat dan merusak citra pariwisata Bali,” kata Koster, didampingi Wagub Cok Ace dan Sekda Bali Dewa Indra.
 
Praktik-praktik ini, menurut Koster, sudah merusak citra Bali di mata dunia, bahkan citra Indonesia pada umumnya. Dengan kondisi ini, Koster memastikan akan terbit instruksi yang sudah dirancang oleh Sekda Bali Dewa Indra. Keputusannya, menutup usaha, baik yang berizin dan tidak berizin, karena aktivitasnya tidak sehat. 
 
“Sekarang (kemarin, red) saya akan terbitkan instruksi. Perintah saya tegas, agar mulai besok (hari ini, red) usaha-usaha itu ditutup, baik yang berizin dan tidak berizin, karena aktivitas mereka tidak sehat dan merusak citra Bali bahkan Indonesia,” tandas mantan anggota DPR RI ini.
 
“Perintah saya sudah tegas dalam rapat. (Perintah) Itu bisa menjadi landasan. Instruksi tertulis saya itu sebagai performa saja, akan terbit hari ini (kemarin, red), tetapi besok sudah harus ditutup semua,” imbuhnya.
 
Ia mengatakan, dalam rapat tersebut data yang muncul baru dari Kabupaten Badung, dengan jumlah 16 toko. Dari semua toko jaringan Tiongkok itu, 4 dipastikan tidak berizin. 
 
"Namun disimpulkan, 16 toko tersebut praktiknya memang tidak sehat. Sehingga dipastikan, Jumat (hari ini,red) Satpol PP Bali bersama Satpol PP Badung akan menutup 16 toko tersebut," tegas Koster.

http://balitribune.co.id/content/koster-berizin-dan-tidak-berizin-seluruh-toko-mafia-tiongkok-tutup

Gubernur Berang, Mafia Tiongkok Rusak Pariwisata Bali. Begini Modusnya
 November 15, 2018 

 
Gubernur Koster Tegaskan Tutup Seluruh Toko Mafia Tiongkok
Gubernur Bali, Wayan Koster

Rusaknya citra pariwisata Bali akibat aktivitas jaringan toko “Mafia Tiongkok”, akan memasuki babak baru. Gubernur Bali Wayan Koster memimpin rapat khusus secara tertutup, Kamis (8/11). Usai rapat Koster menegaskan, tidak perlu toleransi. 

Seluruh jaringan toko atau artshop yang berjalan dengan aktivitas tidak sehat, termasuk travel agen nakal agar langsung ditutup. Perintah lisan itu, akan disusul dengan intruksi tertulis untuk ditutup mulai Jumat (9/11). Demikian diberitakan  Baliexpress.jawapos.com

Kasus ini berawal dari penjelasan Ketua Bali Liang (Komite Tiongkok Asita Daerah Bali) Elsye Deliana yang menjelaskan, saat ini memang wisatawan Tiongkok kunjungan tertinggi di Bali.


Namun ada praktik – praktik yang  terkait Bali dijual murah di Tiongkok sudah menjadi masalah yang sangat mengkawatirkan bagi Bali. Bali awalnya dijual Rp 2 juta, setelah angka 99 RMB atau Sekitar Rp 2 juta, kemudian turun menjadi 777 RMB sekitar Rp 1,5 juta, kemudian turun lagi menjadi 499 RMB atau sekitar Rp 1 juta dan terakhir sudah sampai 299 RMB sekitar Rp 600 ribu. Dan terakhir sampai Rp 200 ribu, namun penerbangan sekitar 200 wisatawan itu dibatalkan oleh Pemerintah Shenzhen, karena dianggap harganya tidak sehat.


Ini terjadi karena ada permainan besar dari penjual. Ada pengusaha dari Tiongkok juga yang membangun usaha Art shop di Bali. Dengan jumlah yang sudah cukup banyak di Bali. Toko – toko ini yang mensubsidi wisatawan dengan biaya murah itu ke Bali. Namun mereka nantinya wajib untuk masuk ke toko – toko itu. Namun mereka sudah seperti beli kepala, wisatawan itu wajib masuk toko itu. Seperti dipaksa belanja di sana. Mereka masuk, kemudian membeli barang – barang berbahan Latex, seperti kasur, sofa, bantal dan lainnya.


Gubernur Koster mengatakan, langkah tegas ini tidak akan merugikan Bali. Atau membuat wisatawan Tiongkok datang ke Bali. Potensi wisatawan Tiongkok sangat besar. “Yang cinta Bali masih sangat banyak, yang ingin ke Bali, bukan dengan pola dipaksa masuk toko juga masih sangat banyak langkah tegas ini tidak akan mempengaruhi citra pariwisata Bali, malahan citranya bagus ada ketegasan dalam menuntaskan masalah,” urai Gubernur asal Semiran, Buleleng ini.


“Kedepannya akan dilakukan penataan secara tertib. Membangun usaha yang tertib, menghormati budaya Bali, mencintai Bali dan menjaga nama baik Bali,” imbuh Koster.


Kepala Satpol PP Badung IGAK Suryanegara bersama Kabid Trantib Satpol PP Bali Dewa Darmadi jugas memastikan bahwa pihaknya mulai Jumat hari ini akan langsung melakukan penutupan. “Bukan sidak lagi, tapi kami menutup besok,” tegas Dewa Darmadi yang ikut dalam rapat.


Sedangkan IGAK Suryanegara mengatakan mulai Jumat ini akan melakukan penutupan jaringan Tiongkok, yang didapatkan baru 16 toko di Badung. Namun pihaknya juga menunggu intruksi Gubernur Bali yang akan diturunkan ke Bupati Badung. “Hari ini terbit intruksi Gubernur, nanti akan diturunkan ke Bapak Bupati Badung, selanjutnya dari Bupati akan memerintahkan kami. Besok (hari ini) kami mulai menutup toko,” tegasnya.


Seperti halnya berita sebelumnya, setelah terkuak kasus ini, akhirnya DPRD Bali mengeluarkan rekomendasi. Rekomendasi itu dengan nomor 556/2843/DPRD, sifat segera ditandatangani oleh Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, ditujukan ke GUbernur Bali dan Bupati/Walikota se Bali. Disebutkan berdasarkan rapat kerja yang dilaksanakan jajaran DPRD Bali, melibatkan semua komponen pariwisata, unsur polisi, Imigrasi, serta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, membahas masalah pariwisata Bali, khususnya praktek bisnis yang melanggar aturan dan tidak sehat. DPRD Bali merekomendasikan beberapa point.

https://www.koranmerah.com/2018/11/15/gubernur-berang-mafia-tiongkok-rusak-pariwisata-bali-begini-modusnya/

Kunjungan Wisatawan Menurun

15 Nov 2018 07:48:15186

  • NusaBali.com - Ilustrasi .-NET

TIONGKOK masih menduduki peringkat pertama penyumbang wisatawan terbanyak yang datang ke Badung.

MANGUPURA, NusaBali
Tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Badung menunjukkan penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Jika pada Juli 2018 tingkat kunjungan tembus 661.352 orang, namun berangsur-angsur turun menjadi 601.109 orang pada Agustus, 587.698 orang pada September, dan 548.161 orang pada Oktober.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra tak menyangkal penurunan tingkat kunjungan wisatawan pada Agustus hingga Oktober 2018. Menurut, dia penurunan ini sudah menjadi tren, karena tidak terjadi pada tahun ini saja. 

“Iya, trennya seperti itu (turun). Tapi pada bulan November sampai nanti Desember, biasanya trennya meningkat, sebab masuk high season. Ada liburan akhir tahun,” jelasnya, Rabu (14/11) n.

Walau begitu, lanjut pejabat asal Kuta, itu bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, justru rata-rata mengalami peningkatan. Hanya bulan Agustus yang turun. (Rincian jumlah wisatawan, lihat tabel).

“Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya (Januari–Oktober 2017) dengan jumlah kunjungan sebanyak 5.191.492 orang, sedangkan jumlah kunjungan periode yang sama tahun 2018 sebanyak 5.486.855 orang, maka mengalami kenaikan sebesar 295.363 orang atau naik sekitar 5,69 persen,” ungkap Badra.

Badra mengatakan, kalau melihat tren kunjungan wisatawan, tetap didominasi oleh wisatasan asal China atau Tiongkok. Pada Oktober 2018, wisatawan asal Negeri Tirai Bambu tercatat sebanyak 118.250 orang, disusul kemudian wisatawan asal Australia 105.263 orang, India 24.732 orang, Inggris 24.220 orang, Jepang 22.653 orang.

“Tidak jauh berbeda dengan bulan September. Pada bulan itu wisatawan asal China yang menjuarai lima besar negara yang datang ke Badung. Bahkan saat itu wisatawan asal China tercatat 127.553 orang. Negara berikutnya yang masuk peringkat kedua adalah Australia (112.208 orang), Jepang (27.893 orang), Inggris (27.582 orang), dan Jerman (24.973 orang),” jelas Badra.

Disinggung apakah target kunjungan 6,5 juta wisatawan akan tercapai tahun ini, Badra mengiyakan. “Untuk target kami tetap optimistis tercapai. Masih ada waktu dua bulan lagi, November dan Desember. Kami yakin karena bulan-bulan tersebut bertepatan pada hari libur, jadi kami yakin banyak wisatawan yang datang berlibur ke Bali,” tegasnya.

“Tapi tentu saja sepanjang Bali tetap kondusif seperti sekarang. Tidak ada gangguan keamanan, tidak terjadi bencana alam, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi pariwisata,” imbuh Badra. *asa

https://www.nusabali.com/index.php/b...atawan-menurun

-------------------------

BALI on War Trade!
Winter soldiers was coming ...

(tapi suerrr ... gua salut dengan Gubernur Koster. Dia adalah pemimpin Indonesia pertama yang berani bersikap tegas terhadap praktek dagang tidak sehat yang dipertunjukkan oleh pelaku bisnis asal Tiongkok di dalam melakukan kegiatan bisnisnya di negeri ini. Coba kalaiu Gubrnur-gubenur lainnya berani tegas pula dalam persoalan seperti itu (seperti menghadapi maraknya isue tenaga asing asal China itu misal nya), tentu Indonesia akan lebih baik.

emoticon-No Hope
1
2.5K
33
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.