Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

beautydreamsAvatar border
TS
beautydreams
Ayoo gan ukur alam semesta kita!
" Sebesar Apa Kita di Alam Semesta?"

Marilah kita melakukan perjalanan di
alam semesta dengan berangkat dari
planet bumi tempat kita tinggal.***

• Untuk memudahkan, marilah kita
membuat asumsi bahwa perjalan kita
dimulai tanggl 1 Januari dengan
kecepatan cahaya yaitu 186.000 mil/
detik (223.200 km/detik). Sebagai
perbandingan, ukuran diameter planet bumi adalah 12.756 km. Jadi,
satu detik kita melesat melakukan
perjalanan = 17 lebih kita menembus
bumi.

• Dalam waktu 8 menit 19 detik,
perjalanan kita sudah melewati Planet
Venus dengan jarak dari bumi
93.000.000 mil (111,6 juta km).

• Setelah 5 jam, 31 menit, perjalanan
kita telah melewati Planet Pluto dan
kedua bulannya. Jarak perjalanan kita
dari bumi sudah mencapai 3,5 milyar
mil (4,2 milyar km) sudah keluar dari
batas luar sistem tata surya kita. Dan, kita masih di tanggal 1 Januari atau
belum satu hari (baru lima jam lebih).

• Kemudian perjalanan kita mulai
menuju galaksi. Dibelakang kita, 8
planet dan matahari sudah hilang,
sudah tidak terlihat.

• Akhirnya setelah 5 tahun perjalanan
kita di alam semesta (sekali lagi
dengan kecepatan cahaya 223.200
km/detik), pada 19 April, barulah kita
bisa melihat bintang Alpha Centauri,
bintang terdekat dengan tata surya kita. Dan jarak yang sudah kita
tempuh adalah 25 trilliun mil (30
triliun km). Dan sekarang, perjalanan
kita yang sangat jauh baru akan kita
mulai.

• Pada jarak 10 tahun cahaya dari
matahari kita, sangat jauh di alam
semesta, satu persatu bintang-bintang
yang membentuk galaksi kita bisa kita
lewati.

• Pada jarak 100 tahun cahaya (500
triliun mil = 600 triliun km), bahan-
bahan gas dan nebula dari ujung-
ujung galaksi Bimasakti, mulai
nampak dalam pandangan kita.

• Setelah 1000 tahun cahaya, ekor-
ekor galaksi dan bentuk disketnya
mulai terlihat.

• Baru setelah perlanan kita
menembus 100.000 tahun cahaya,
bentuk spiral dari galaksi Bimasakti
bisa terlihat seluruhnya.

• Bila perjalanan diteruskan lebih jauh
lagi, yang kita lihat kemudian bukan
lagi individu-individu bintang atau
bintang satu persatu tapi sudah
gugusan-gugusan galaksi lain di alam
semesta selain galaksi Bimasakti, galaksi kita.

• Jika kita tambahkan 22 angka nol di
belakang angka 10 yaitu
100.000.000.000.000.000.000.000
(100 milyar triliun) tahun cahaya, baru
kita bisa melihat banyaknya galaksi di
alam semesta. Dengan kata lain, mata kita hanya baru bisa melihat ternyata
banyak galaksi lain di alam semesta,
bila kita berada dalam jarak 100
milyar triliun dari matahari.

• Setelah 5 juta tahun cahaya,
nampaklah ternyata bahwa galaksi
Bimasakti kita hanyalah salah satu dari
30 galaksi yang membentuk satu
gugusan galaksi yang lebih besar.
Lain kata, galaksi kita yang luasnya sudah tidak terjangkau oleh pikiran
dan imajinasi kita, hanyalah salah satu
dari 30 galaksi yang berkumpul. Ini
dikenal baru sebagai kumpulan
gugusan galaksi lokal. Ingat, baru
LOKAL di alam semesta.

• Dari jarak 50 juta tahun cahaya, kita
memasuki sebuah cluster maha
raksasa yang terdiri dari 2000
gugusan galaksi. Perjalanan ini berarti
kita memasuki lebih dalam dari
kosmos.

• Akhirnya, setelah 10 milyar tahun
cahaya, pandangan teoritis tentang
alam semesta harus dihentikan.
Dengan kata lain, pandangan teori
tidak mampu lagi menjangkau
luasnya alam semesta. Miliaran galaksi yang tak terhingga ternyata hanyalah
sebuah titik di alam semesta.

#Cara termudah membayangkan
besarnya alam semesta adalah bila
kita sedang menyapu rumah di pagi
atau sore hari, debu-debu yang
sangat kecil tampak berterbangan
melayang-layang di depan mata kita. Akan lebih jelas bila terkena sinar
matahari yang masuk ke rumah.
Diilustrasikan sebagai alam semesta,
salah satu titik debu yang melayang di
depan mata kita itu adalah sebuah
kumpulan galaksi maha raksasa yang isinya miliaran galaksi, triliunan
bintang dan planet.#

***Terbayangkah besarnya?
Di alam semesta, jangankan matahari
dan bumi, tata surya kita saja, tidak
mungkin terlihat. Diibaratkan debu
rumah, besarnya tata surya kita (ingat
bukan matahari apalagi bumi) sepersejuta debu yang melayang-
layang itu. Terbayangkah? Itu semua
baru makhluknya. Nah, sekarang
bayangkan penciptanya. Jangankan
penciptanya, alam semesta saja
sebagai makhluk-Nya sudah tidak terjangkau pikiran manusia. Perjalanan
di alam semesta harus
berakhir di keterbatasan ilmu
pengetahuan.
1
2K
15
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.