Pertama, mengapa diperlukan, memahami anak dari sudut pandang anak? Ya, karena yang kita perbuat adalah untuk anak. Kalau di dunia bisnis, kita mengenal istilah "costumer-driven company" alias perusahaan yang mengarahkan perhatiannya kepada (kepentingan) kustomer, nah, di dunia parenting juga mirip lah... Hanya saja, di sini jadinya semacam "children-driven parents" (ortu yang mendasarkan arahannya pada kepentingan anak)..

Lho.. apakah selalu nuruti apa kata anak?

Ya tidak...

Memahami anak dari sudut pandang anak adalah untuk mengetahui secara lebih akurat tentang diri anak, sehingga tritmen kita lebih akurat pula.. Mirip-mirip survey pasar lah.... Mengetahui kondisi kustomer agar teknik marketingnya pas.... Atau, mirip survey politik lah.... survey calon pemilih agar bikin agenda kampanye-nya pas dan sesuai dengan kemauan dan kondisi pemilih.... Nah... mblakrakk ke pulitik-pulitikan.... mentang-mentang tahun pulitik ya.....

Ada bacaan bagus nih Gan... tentang mengapa dan bagaimana "memahami anak dari sudut pandang anak", yang dimulai dari tafsir karya Kahlil Gibran.. Dah kenal kan sama beliau?

Ya.. "Anakmu Bukan Anakmu". Yuk kita kritisi karya Gibran ini untuk kepentingan kita... Benarkah "Anakmu Bukan Anakmu"? Apakah kita harus membiarkan anak berkembang semaunya karena "Anakmu Bukan Anakmu"? Nah.....

Semoga bermanfaat Gan.....