Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Merpati tak jadi bangkrut, siap borong MC-21
Merpati tak jadi bangkrut, siap borong MC-21
Pesawat jenis twin otter milik Merpati terparkir di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, 2 Agustus 2009. Maskapai Merpati direncanakan mengudara kembali pada 2019, setelah lima tahun dilarang beroperasi lantaran masalah keuangan.
Doa itu terkabul. Maskapai Merpati batal dipailitkan. Pengadilan Niaga Surabaya, Jawa Timur, mengabulkan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), Rabu (14/11/2018).

“Majelis Hakim menyatakan sah perdamaian yang dilakukan Merpati dengan para krediturnya, sebagaimana telah disepakati bersama,” kata Hakim Ketua Sigit Sutriono, dalam laporan CNN Indonesia.

Harapan untuk bisa terbang lagi pada 2019 jadi kenyataan. Keputusan hari ini bukan hanya tentang bangkitnya maskapai penerbangan perintis yang selama empat tahun “ditidurkan” oleh pemerintah.

Dengan tidak dipailitkan, maka para eks karyawan bisa memiliki harapan untuk mendapatkan pesangonnya dengan utuh. Sejak berhenti beroperasi pada 1 Februari 2014, Merpati terpaksa merumahkan sekitar 1.500 karyawannya.

Sampai saat ini, Merpati baru memenuhi hak normatif berupa pesangon karyawan sebesar 20 persen dari total kewajiban. Adapun sisa jumlah pesangon yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp317 miliar.

Namun, jika majelis hakim memutuskan sebaliknya, Merpati memiliki legitimasi untuk tak melunasi kewajiban karena secara hukum dinyatakan tak lagi memiliki aset. Ujung-ujungnya, kewajiban pesangon hanya akan berubah menjadi surat pengakuan utang.

“Jika negara ingin Merpati hidup ya buat hidup. Jika menginginkan mati, kuburkan dengan baik tanpa ada utang kepada eks karyawannya,” ucap salah satu eks karyawan Merpati, Agus Slamet Budiman, dikutip dari beritajatim.com.

Kendati putusan hakim sudah diketok, pembayaran pesangon untuk eks karyawan juga tak bisa langsung dilakukan. Merpati harus beroperasi terlebih dahulu supaya memiliki pendapatan kembali, dan yang terpenting sanggup melunasi utang-utangnya.

Merpati memang baru saja mengumumkan suntikan modal sebesar Rp6,4 triliun dari perusahaan investasi dalam negeri, PT Intra Asia Corpora—diyakini turut menjadi pertimbangan PKPU dikabulkan. Akan tetapi, suntikan dana itu tidak bisa dicairkan secara langsung.

Direktur Utama Merpati Asep Ekanugraha berencana menggunakan uang ini untuk membeli armada baru, suku cadang, beserta infrastruktur penunjangnya. Tujuannya jelas, agar mesin uang Merpati hidup kembali. Asep tidak menjelaskan dengan detail peruntukan pesangon karyawan dalam perencanaan penggunaan dana tersebut. .

Merpati tercatat memiliki kewajiban utang mencapai Rp10,95 triliun dengan perincian tagihan kreditur preferen (prioritas) sebesar Rp1,09 triliun, konkuren (tanpa jaminan) sebesar Rp5,99 triliun, dan separatis sebesar RP3,87 triliun.

Tagihan separatis berasal dari tiga kreditur, yakni Kementerian Keuangan sebesar Rp2,66 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp254,08 miliar, dan PT PPA sebesar Rp964,98 miliar. Posisi aset Merpati per Desember 2017 tercatat sebesar Rp1,21 triliun dengan ekuitasnya minus Rp9,51 triliun.
Mengudara dengan MC-21
Sejak suntikan modal berhasil diraih, Merpati sudah membuat rencana masa depan operasional perusahaannya pada tahun mendatang, salah satunya memborong MC-21 buatan Irkut Corporation, perusahaan pembuat pesawat asal Rusia.

Irkut Corporation cukup populer di Rusia, sebab selain memproduksi pesawat komersial, perusahaan ini juga kerap membuat berbagai jenis pesawat tempur dan pesawat latih.

Salah satu jenis pesawat yang tenar dibuat perusahaan ini adalah Su-30 Sukhoi. Irkut Corporation berdiri sejak 2002, dan merupakan anggota United Aircraft Corporation (UAC).
Merpati tak jadi bangkrut, siap borong MC-21
Seorang teknisi sedang mengecek stimulator penerbangan Irkut MC-21 di Central Aerohydrodynamic Institute TsAGI, Zhukovsky, Moskow, Rusia, 19 April 2018.
Laporan merdeka.com menyebut, MC-21 lebih cepat dan murah ketimbang model saingannya, Boeing 737 dan Airbus A320. Jet ini akan memiliki kemampuan jelajah hingga 870 kilometer per jam, sementara Boeing 737 hanya 842 kilometer per jam dan Airbus A320 dengan 828 kilometer per jam.

MC-21 diklaim andal untuk penerbangan jarak menengah. MC-21 adalah pesawat jet bermesin ganda dengan kapasitas 150-212 penumpang. Pesawat ini memang diciptakan untuk bersaing Airbus A320 dan Boeing 737 Max menggantikan era Soviet Yakovlev Yak-42, Tupolev Tu-134, Tupolev Tu-154, dan pesawat Tupolev Tu-204/214.

Maskapai pertama dan terbesar yang akan menggunakan MC-21 adalah Aeroflot, maskapai asal Rusia. Pengiriman 50 pesawat akan dimulai pada akhir 2018 atau awal 2019.
Syarat dari Menhub
Masa lalu yang dilalui Merpati Airlines membuat Kementerian Perhubungan lebih hati-hati. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan persyaratan yang harus dipenuhi Merpati untuk bisa beroperasi kembali.

Pertama, Merpati harus memiliki modal yang cukup untuk kembali beroperasi. Modal tersebut dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan penerbangan, seperti kepemilikan armada, pilot-kopilot, serta awak pesawat.

“Ya, memang kami berharap Merpati pulih, tapi syarat-syarat umum penerbangan tetap harus diikuti,” sebut Budi dalam lansiran KOMPAS.com, Selasa (13/11/2018).

Kedua, Merpati harus mengikuti peraturan penerbangan, terutama dari segi keselamatan. Merpati harus memiliki sistem keorganisasian yang ketat dan sehat.

Ketiga, masalah yang terjadi pada masa lalu harus segera diselesaikan, termasuk urusan karyawan. Untuk selanjutnya, Merpati perlu merekrut karyawan yang kompeten dan profesional. “Dunia penerbangan ini sangat kompetitif, harus mempunyai kualifikasi yang ketat,” sambung Budi.

Dalam proyeksinya, Merpati mengincar 10 destinasi wisata di Indonesia untuk rute domestiknya nanti. Selain itu, Merpati juga akan kembali mencoba melayani penerbangan rute internasional untuk tahun mendatang.

Salah satu peluang rute internasional yang mungkin bisa dicoba Merpati adalah Malaysia dan Singapura. Sebab, menurut riset yang dilakukan International Air Transport Association (IATA) dan Tourism Economics, jumlah penumpang pada rute penerbangan Indonesia-Malaysia serta Indonesia-Singapura pada tahun 2034 akan naik hingga di atas 10 juta orang.

Indonesia menajdi negara keempat dengan proyeksi kenaikan penumpang terbanyak di dunia, di bawah Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan India.
Merpati tak jadi bangkrut, siap borong MC-21


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...p-borong-mc-21

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Merpati tak jadi bangkrut, siap borong MC-21 Waspadai curah hujan tinggi dan peluang banjir di sejumlah wilayah

- Merpati tak jadi bangkrut, siap borong MC-21 Dua peluang buat yang gagal tes CPNS

- Merpati tak jadi bangkrut, siap borong MC-21 Misteri peringatan sensor AOA Boeing 737 Max

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
625
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread741Anggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.