Penting banget nih kalau mau menyiapkan pesta kudu mulai dari tahap persiapan/perencanaan. pada tahap ini semua anggota keluarga mempelai (Baik Pria dan Wanitaberkumpul untuk melakukan musyawarah. didalamnya di bahas mengenai anggaran pesta, jenis makanan yang akan disediakan, pembagian tugas (Jobs Deskripsi), konsep, dsb. biasanya para keluarga berkumpul sebelum akad nikah (Di keluarga Ane begitu) udah di bahas mengenai konsep resepsi pernikahan itu sendiri, anggran berapa, siapa yang akan terlibat dsb.

tujuan dari tahap ini adalah agar semua anggota keluarga tau apa yang mesti dikerjakan, bagaimana tugas dilapangan dan tentu saja akan meringankan beban keja itu sendiri, sebab di kerjakan secara bersama-sama. kemudian pada tahap ini kita juga dapat gambaran bagaimana pesta itu berjalan.

Penting sekali kalau masalah ini mah, sebab menentukan apakah pesta kita akan diadakan secara mewah (besar-besaran) atau secara sederhana. oh ya dari pengalaman keluarga ane sebuah pesta pernikahan itu menghabiskan lebih kurang Rp. 12.000.000 (12 juta) dana tersebut sudah termasuk sewa tenda, kursi, konsumsi, dll. karena dalam keluarga ane tidak mengundang hiburan (berbentuk orgen tunggal).

ketika uang sudah di tangan segera bagi ke dalam pos pembelajaan masing-masing, misalnya
untuk konsumsi berapa
sewa peralatan pesta berapa
dokumentasi berapa

semuanya harus jelas pembagiannya. karena jika tidak dibagi kedalam masing-masing pos menyebabkan kita kebingungan, bisa jadi uang yang ada malah tidak cukup.

kemudian harus ada bendahara pesta, yang tugasnya mengatur keluar masuk uang, agar jelas dipilih dari anggota keluarga yang mengerti akan tugas bendahara.

masing-masing pos pembelanjaan harus ada koordinatornya, agar memudahkan untuk pembagian tugas.

Karena menyiapkan pesta pernikahan itu membutuhkan kerja sama antar anggota keluarga, maka harus jelas pembagian tugasnya.

biasanya untuk bagian konsumsi akan di serahkan kepada kaum ibu yang diketuai oleh anak perempuan tertua di keluarga tersebut. tentu pemilihan ini tidak sembarang karena orang yang ditugaskan memang ahli dibidangnya. selain itu dalam urusan konsumsi selalu berkonsultasi dengan orang tetua dalam keluarga tersebut, bisa nenek, ataupun kakek.

untuk peralatan pesta pernikahan di serahkan kepada kaum bapak. karena jelas mereka adalah orang yang mengerti kalau soal peralatan. nah untuk kaum remaja/(bujang dan gadis) biasanya mereka kebagian tugas untuk menyebarkan undangan kepada para hadirin yang masuk daftar.

pembagian tugas harus jelas beserta rincian tugasnya agar nanti tidak menemui kendala. tugas calon mempelai hanya mengawasi sekaligus memberikan saran. tentunya calon mempelai akan menyediakan dana yang diperlukan.

takaran untuk menyiapkan berapa makanan yang harus disediakan tentu harus sesuai dengan tamu yang akan hadir. akan berbeda jumlahnya kalau yang hadir ribuan tamu dengan jumlah makanan yang akan di sediakan kalau jumlah undangan berkisar ratusan.

selain itu untuk mencegah kekurangan porsi konsumsi nantinya, harus dilebihkan dari target. misalnya yang akan hadir tamu undangan diperkirakan 300 orang, maka si punya pesta wajib menyediakan porsi sebanyak 400. jadi kelebihan 100 porsi di tujukan untuk antisipasi saja.

karena kalau sampai makanan tersebut kurang, akan mengakibatkan rasa malu pada empunya pesta. kalau sudah begini nama besar keluarga akan tercoreng sebab menjadi gunjingan tetangga.

perlu di ingat bahwa selama pesta akan terjadi gangguan, baik skalanya kecil maupun besar. untuk itu setiap anggota keluarga yang terlibat kudu wajib tau gangguan yang akan timbul selama menyelenggarakan pesta. seperti listrik mati, pasti sudah di siapkan genset listrik, dsb.

kalau pesta pernikahan di keluarga ane sendiri alhamdulillah bebas gangguan, namun yang pasti jika gangguan itu muncul sebisa mungkin cepat diatasi agar kenyaman tamu undangan tidak terganggu.