Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

GeorgeSatanAvatar border
TS
GeorgeSatan
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong'
PEMILIHAN 14/11/2018, 20:43 WIB | Editor: Estu Suryowati
Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong'




Cebong merupakan sebutan bagi pendukung kubu petahana Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan kampret merupakan sebutan untuk pendukung Prabowo Subianto. (Issak Ramadhani/JawaPos.com)





JawaPos.com - Istilah 'cebong' dan 'kampret' saat ini mewarnai dunia perpolitikan tanah air. Cebong merupakan sebutan bagi pendukung kubu petahana Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan kampret merupakan sebutan untuk pendukung Prabowo Subianto.

Analis Media Sosial Ismail Fahmi melihat istilah 'cebong' lebih populer di media sosial dibandingkan 'kampret', dengan perbandingan 150 ribu dibanding 78 ribu. Situasi tersebut disebabkan karena berbagai hal.

Salah satunya karena para kampret lebih banyak memanggil cebong, ketimbang para cebong memanggil kampret.

Analis Media: Di Medsos, 'Kampret' Lebih Nyinyir Ketimbang 'Cebong'





Analis Media Sosial Ismail Fahmi melihat istilah 'cebong' lebih populer di media sosial, dibandingkan 'kampret' dengan perbandingan 150 ribu dibanding 78 ribu. (Issak Ramadhani/JawaPos.com)



"Kalau kampret dia akan manggil cebong, frekuensi pemanggilan cebong jauh lebih besar dibanding si cebong manggil kampret," ujar Ismail di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (14/11).

Berdasarkan data tersebut, maka Ismail menilai kampret lebih banyak menyindir cebong ketimbang sebaliknya. Di sisi lain, kata dia, keberadaan cebong dan kampret tidak bisa dipisahkan.

"Artinya, yang paling nyinyir itu si kampret karena dia sering manggil cebong, cebong, cebong. Mereka itu seperti pasangan jatuh cinta," sambungnya.

Meski begitu, lanjut Ismail, sebutan 'cebong' dan 'kampret' memiliki manfaat tersendiri. Menurutnya, sebutan tersebut justru menekan ketegangan politik di tengah publik, terutama menghindarkan dari perdebatan ideologi.

"Itu identitas menarik. Saya lihat mengurangi tensi dari ketegangan," pungkasnya.

(ce1/sat/JPC)



https://www.jawapos.com/nasional/pem...timbang-cebong



Selain Nyinyiran.... NasbungTAIK Kampret Sumbu Pendek juga Baperan dan Emosian....








Diubah oleh GeorgeSatan 14-11-2018 17:11
4
9.2K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.