Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kitaofiskitaAvatar border
TS
kitaofiskita
Dyson Akan Bangun Mobil Listriknya di Singapura
Dyson Akan Bangun Mobil Listriknya di Singapura

OFiSKITA - Dyson mengumumkan rencana untuk membangun mobil listrik di pabrik baru di Singapura, yang akan beroperasi pada tahun 2020 mendatang. Produsen vakum dan pengering tangan asal Inggris ini mengatakan bahwa mereka memilih Singapura karena keahlian di bidang manufaktur, tenaga kerja yang terampil dan kedekatannya dengan pasar-pasar dengan pertumbuhan tinggi di Asia.

"Singapura memiliki basis biaya yang relatif tinggi, tetapi juga keahlian dan fokus teknologi yang hebat," kata CEO Jim Rowan dalam sebuah pernyataan. "Karena itu tempat yang tepat untuk membuat mesin bermuatan teknologi berkualitas tinggi, dan tempat yang tepat untuk membuat kendaraan listrik kami."

Tahun lalu sang founder, James Dyson mengumumkan bahwa perusahaan itu bergabung dengan persaingan global kendaraan listrik yang menyandingkan nama-nama besar di dunia otomotif seperti Tesla.

Dyson juga berencana untuk menginvestasikan GBP2 milyar untuk memproduksi kendaraan listrik pada tahun 2021. Sekitar 400 pekerja, termasuk insinyur dan desainer, sekarang bekerja di proyek tersebut, yang berlokasi di bekas markas Angkatan Udara di Inggris yang dibeli Dyson pada 2016.

Dyson sudah mempekerjakan 1.100 orang di Singapura, dimana ia memproduksi motor.
Perusahaan ini juga memiliki fasilitas produksi di Malaysia.

Dengan membangun mobilnya di luar Inggris, Dyson akan mengelompokkan setiap gangguan rantai suplai potensial yang disebabkan oleh kepergian Inggris dari Uni Eropa. Pemeriksaan pabean yang dihasilkan dari Brexit dapat menahan pengiriman suku cadang dan memaksa mereka untuk menutup pabrik.
"Singapura hanya memiliki industri otomotif kecil, tetapi lokasinya di tengah jalur perdagangan Asia membuatnya sangat menarik dalam hal rantai pasokan," kata Ana Nicholls, seorang analis di Economist Intelligence Unit.

(Sumber: Charles Riley/ edition.cnn.com)




0
1.2K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.