Quote:
FPI Beberkan Sepuluh Kejanggalan Kasus Bendera Rizieq Shihab
Reporter: Dewi Nurita
Editor: Syailendra Persada
Jumat, 9 November 2018 12:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Munarman membeberkan sepuluh kejanggalan yang mengindikasikan adanya operasi intelijen dalam kasus penangkapan imam besar FPI Rizieq Shihab di Arab Saudi.
"Indikasi pertama, adanya penghilangan kamera CCTV beberapa hari sebelum heboh kasus pemasangan bendera ditembok rumah HRS (Habib Rizieq Shihab)," kata Munarman lewat keterangannya pada Jumat, 9 November 2018.
Indikasi kedua, kata dia, dalam waktu singkat sudah beredar foto-foto tembok rumah Rizieq Shihab di Arab Saudi lengkap dengan bendera. Munarman menuding foto-foto tersebut marak beredar di kalangan pendukung Calon Presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi.
Indikasi ketiga ada dua versi foto bendera yang beredar.
Indikasi keempat, kata dia, saat Rizieq keluar rumahnya, bendera tersebut sudah tidak ada. Kelima, dalam waktu singkat, foto-foto Rizieq Shihab bersama otoritas Arab Saudi sudah beredar.
Keenam, ada pembentukan opini di Indonesia melalui media sosial yang dengan menunjukkan kegembiraan bahwa Rizieq Shihab ditangkap. Indikasi ketujuh, bila kedua photoshop yang beredar di media sosial tersebut diperbesar, maka akan tampak jelas perbedaan sudut kemiringan tembok dan kemiringan bendera.
Selain itu, tidak terlihat paku atau tali sebagai sarana bendera tersebut menempel di tembok. "Jadi bendera ajaib itu. Bisa nempel di tembok tanpa sarana pengikatnya," ujar dia.
Indikasi kedelapan, aparat berwenang Arab Saudi juga bingung saat datang ke tempat Rizieq dan juga tidak melihat adanya bendera tersebut. Kemudian kesembilan, kata dia, setelah diwawancara Rizieq Shihab bisa kembali ke rumahnya. "Dalam kasus ini, apabila benar ada bendera maka seharusnya HRS tidak bisa kembali ke rumah," ujar dia.
Indikasi terakhir, Munarman menuding ada propaganda dari kubu pendukung Jokowi lewat media massa. "Ini artinya agenda politik melalui jalur fitnah propaganda berselimut pengamat maupun propagandis sangat berkeinginan mencelakakan HRS dan membentuk opini hitam melalui berbagai media," kata Munarman.
Sebelumnya, Juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto, membantah lembaga intelijen ini terlibat dalam penangkapan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Arab Saudi.
SUMUR :
https://dunia.tempo.co/read/1144609/...mukan-di-sumur
1. Kamera CCTV hilang ? cek dong recorder nya, siapa yg ngambil, atau mungkin ada orang lalu lalang yg mencurigakan. Jangan2 emang gak punya cctv.
2. Mungkin juga itu untuk ilustrasi doang. Kan ada yg bilang rumah yg ditempati Rizieq nggak begitu, atau nggak ada bagian yg spt itu.
3. Semua bendera tsb adalah bendera yg ada kalimat Tauhidnya, yg dia suruh kibarkan di Indonesia, harusnya berterimakasih sudah dibantuin masang di rumah sendiri, kan itu bendera kesayangan dan yg dibela barusan ?
4. Yang nyopot bendera kan aparat Saudi, protesnya ke sana dong !
5. Namanya wartawan ya pasti secepat kilat, keburu basi beritanya, harus fresh from the oven lah.
6. Ya itu kan relatif, semua pasti ada pro dan kontranya.
7. Teknik foto mah serahkan sama ahlinya, udah disebut pake selotip dobel perekat gak usah heran.
8. Gak ada benderanya kok datang dan menciduk yang bersangkutan ? Protesnya ke aparat KSA dong.
9. Kan baru bendera belum ditemukan bukti lain, santai aja gitu loh, buat pelajaran makanya itu bendera terlarang, jangan terlalu fanatik dengan bendera makanya.
10. Buktikan dong jangan cuma Conspiracy Theory, gak ada bedanya sama suara jangkrik mah kalo omdo.