Assalamualaikum Gansis yang cakep,



Before you read, please notice it first



TULISAN INI DIPERUNTUKKAN UNTUK SMART CREATURE YANG OPEN MINDED.

GANSIS BOLEH FANATIK TAPI AKAL SEHAT YANG RASIONAL TETAP HARUS DIPAKAI.




Figo, Sang Judas dimata Decul

Pesepak bola yang dikenal dengan kemampuan menyerang yang bagus, bakatnya dimatangkan oleh Barcelona, memberi banyak emas untuk klub kebanggaan rakyat katalunya namun akhirnya, dicap sebagai pengkhianat dan judas untuk selamanya.



Di first thread ane, kali ini ane akan membahas TS seorang Luis Figo, mungkin bagi pecinta sepakbola sudah mengenalinya sejak ane belum lahir. Tapi Luis Figo ini mempunyai sedikit hati untuk ‘Decul’, penggemar Barcelona dan penuh kontroversi di mata ‘Dedemit’. But kenapa Luis Figo tetap disebut pengkhianat padahal dia menghabiskan 5 musim yang bisa dibilang ‘bahagia’ di klub katalan tersebut?



Luis Figo datang ke Barcelona dengan transfer 2,25 juta Pounds. Sebelum dikontrak Barcelona, Figo sudah menandatangani kontrak untuk Juventus dan Parma yang menghasilkan larangan transfer 2 tahun ke Italia. Dia dikontrak oleh Barcelona karena saat itu terjadi larangan Klub eropa menandatangani pemain portugis di luar waktu yang ditentukan. Di Barcelona, Figo cukup moncer untuk sebagai AMF (gelandang serang). Dari 172 caps di seluruh kompetisi dan mencetak 30 gol. Di Barcelona dia sangat dihargai oleh para Cules karena kehadirannya mempresentasikan pandangan luar yang bagus untuk Katalonia.

Lalu bagaimana seorang Luis Figo bisa dianggap pengkhianat?



Pada awal tahun 2000, Real Madrid menghimpun kekuatan untuk menjadi dominator di La Liga dan Eropa dengan bertajuk Los Galacticos yang berarti tim penuh galaksi bintang. Sementara FC Barcelona sedang terpuruk dengan masalah finansial dan prestasi apalagi setelah perayaan 100 tahun FC Barcelona, Barca sangat terpuruk masalah finansial karena juga manajemen yang buruk.

Hal yang perlu dicatat pada masa tersebut adalah perpindahan ‘PAHLAWAN’ Barcelona, Luis Figo, ke Real Madrid yang notabenene musuh bebuyutan sekaligus rival abadi Barcelona. Banyak cerita yang berkaitan dengan sang Judas, Figo, ini. Namun yang paling jelas adalah Figo kurang didengar kemauannya oleh direksi, kandidat presiden, dan pelatih.

Bahkan Figo sempat mengingatkan para direksi dan para kandidat dalam presiden Barcelona bahwa kubu Papa Perez yang saat itu lagi mencalonkan diri menjadi presiden Real Madrid tahun 2000 menawarkan gaji yang lebih besar. Namun, dewan direksi dan manajemen mengaggap hal itu hanya gertakan dan gak mungkin juga papa Perez bisa jadi presiden.

Dari kubu dedemit tersendiri juga ragu pastinya dengan janji kampanye Papa Perez karena mereka yakin pasti Figo gak bakal dilepas apalagi ke Real Madrid. Namun , segalanya berubah ketika Papa Perez menang jadi presiden, Madrid langsung bayar Buy Out Clause Figo sebesar 53 jt Pounds. Gilaa gak tuu:v

Btw, buy out clause itu artinya nilai kontrak pemain dengan klub yang menjamin para pemain untuk bisa meninggalkan klub jika ada klub lain bersedia membayar jumlah minimum which is jika Figo mau meninggalkan Barcelona yaudah tinggal pergi aja, Madrid pun sudah bayar buy out clause dia. Jadi keputusannya tinggal dari dia bukan dari Barcelona lagi.

Tidak ada yang bisa dilakukan oleh presiden terpilih Barcelona, Joan Gaspart, karena itu sah secara hukum. Meskipun demikian ada isu yang berkeliaran jika Papa Perez sudah memiliki kontrak dengan agen Luis Figo, jika Papa Perez sudah jadi presiden maka Figo harus bergabung. Jika tidak maka pihak Luis Figo harus membayar pinalti sebesar 19 jt Pounds.

Entah mana yang benar, tetapi Joan Gaspart yang dekat dengan Boixos Nois berkata pada media bahwa Madrid membajak Figo. Hal ini membuat para Cules sejati menjadi marah karena disaat Barca harus medapatkan banyak gelar malah salah satu PEMAIN ANDALAN nya harus pergi ke klub rival bebuyutan lagi.

Ketika Madrid membajak Figo, situasi intern klub menjadi panas dan penuh dengan frustasi. Apalagi ketika El Clasico jilid 1 musim 2000/01, tepatnya 21 Oktober 2000, ketika Madrid away ke Camp Nou para cules memasang banner bertuliskan "KAMI MEMBENCIMU KARENA KAMI MENCINTAIMU" yang ditujukan kepada Figo. Sementara Boixos Nois menyiuli dan melempar benda kecil sehingga Barcelona dikenai denda 6000 pounds.

Derby of The Shame



Barcelona semakin kebakaran janggut melihat prestasi tidak menentu dan utang yang semakin banyak. Puncaknya, pada tanggal 23 November 2002 kala el clasico di Camp Nou, Figo yang akan melakukan tendangan penjuru dilempari berbagai macam benda, hand phone, koin, botol dan yang paling parah adalah kepala babi. Situasi benar-benar kacau saat pertandingan itu. Setiap Figo memegang bola, para cules selalu menyiulinya dan melemparnya dengan berbagai hal. Michel Salgado pun berbicara mengenai Figo, "Biasanya saya yang mengambil tendangan penjuru itu namun, Figo meminta untuk melakukan hal itu, bagi saya tidak masalah dengan hal itu". El Clasico malam itupun di menangkan Barcelona dengan skor 2-0. Papa Perez pun berkomentar bahwa pertandingan itu berpihak pada Madrid sekalipun kalah. Ivan Campo, seorang pemain Madrid pun berkata,"Seharusnya Barcelona menghormati Figo yang sudah banyak berkontribusi sebelum dia menjadi pengkhianat."



Setelah pertandingan itu, para media menyebut dengan nama "Derby of The Shame". Karena hal itu Barcelona mendapat teguran keras dan dikenai denda 4000 euro oleh RFEF (PSSI ny Spayol). Pelatih Barca saat itu, Louis V. Gaal beralasan,"Figo memprovokasi Cules dengan membuang waktu kala ingin melakukan tendangan penjuru."

FIGO YANG MERAIH BALLON D'OR



Hal unik yang ada pada kepindahan Figo yaitu dia mendapat Ballon D'Or pada November 2002. Disaat dia sudah pindah ke Madrid, namun dia mendapatkan Ballon D'Or karena apa yang sudah dia berikan untuk Barcelona. Dia mendapatkan predikat 'TERBAIK' setelah ia membuktikan semuanya di Barcelona bukan di Madrid.

OPINI TS



Apa yang dilakukan oleh Luis Figo tidak sepenuhnya salah karena itu bukan mutlak keinginan dia. Sekali lagi hidup itu memang keras. Tahun 2000 emang bisa dibilang bukan tahunnya Barca, saat itu Barca baru saja ganti presiden karena Lluis Nunez mengundurkan diri setelah 22 tahun berkuasa dan posisinya digantikan oleh wakilnya, Joan Gaspart. Pada saat itu juga Barca sedang mengalami kemunduran prestasi jadi yaa berpengaruh juga terhadap pemasukan klub. Padahal waktu itu Barca gak bagus dan gak jelek masih ada Rivaldo, Puyol, Xavi, Guardiola, dsb namun tetap saja kepergian Figo juga termasuk kehilangan sosok vital bagi Barcelona bukan hanya internal saja namun juga untuk para pendukung. Figo sangat dicintai oleh cules karena dedikasinya dan kedekatannya. Untuk manajemen juga salah karena disaat mereka harusnya memagari Figo, mereka malah menganggap hal itu hanya sebatas lelucon dan harusny mereka menenangkan Figo yaa kalau bisa naikin gaji jika yang diminta oleh Figo tentang masalah gaji. Kepergian Figo juga gak seharusnya para cules memusuhinya karena Figo sudah banyak berkontribusi buat klub. Dengan adanya Figo, Barca bisa mendapatkan trofi seperti Piala Winners, Piala Supercoppa Spanyol, La Liga dan masih banyak lagi walaupun tidak sebagus yang di Madrid. Begitu juga dengan Barcelona, Figo bisa mencapai titik kematangannya sebagai pesepak bola dan membuktikan dirinya saat di Barca bahwa ia merupakan yang terbaik kala itu dengan mendapatkan Ballon D'Or meskipun ketika dapetnya di Madrid. Ane sebagai penggemar sepakbola harus mengerti bahwa jika ada hal seperti itu bukan dilihat hanya di satu sisi pemainnya saja, kita juga harus bisa melihat segala aspek mengapa hal itu terjadi.

Saga ini tetap menjadi peristiwa klasik untuk para futbol lover terutama untuk mereka yang dedemit dan decul. Sudah banyak juga yang pindah dari Barca ke Madrid tapi entah mengapa magis Figo membuat semuanya seakan hal yang sangat WoW sekaligus kontroversi.
Perlu diingat kemungkinan adanya Figo selanjutnya masih akan ada lagi dan kisah klasik rival abadi Barca-Madrid akan terus membawa hal yang menarik untuk penduduk bumi khususnya, para futbol lover beserta pengamatnya.



Sumber: my opinion, internet, my book 👌🏻