Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

naniharyono2018Avatar border
TS
naniharyono2018
KNKT minta Boeing kaji dan tinjau ulang pesawat 737 Max terbaru
KNKT minta Boeing kaji dan tinjau ulang pesawat 737 Max terbaru

Kamis, 08 November 2018 / 05:20 WIB

KNKT minta Boeing kaji dan tinjau ulang pesawat 737 Max terbaru
Boeing seri 737 MAX 8 milik Lion Air. Lion masih punya 10 biji, dan Garuda punya 1 biji yang masih terbang saat ini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) meminta perusahaan Boeing untuk mengkaji dan meninjau ulang pesawat 737 Max model terbaru. Permintaan tersebut setelah KNKT melakukan investigasi terhadap kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.


"Ini permintaan KNKT dari apa yang sudah terjadi. Jadi, seperti kemarin yang sudah kami investigasikan, kami tidak mencari kesalahan, tetapi perbaikan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di dunia," kata Kepala Subkomite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/11).


Nurcahyo menjelaskan, dari data awal yang sudah dikaji, KNKT memandang Boeing perlu untuk memperbaiki sejumlah komponen yang dianggap bermasalah, termasuk indikator airspeed. Boeing juga diminta menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat Lion Air registrasi PK-LQP tersebut.


Kemudian, Boeing juga diharapkan untuk menyampaikan perbaikan komponen tersebut kepada maskapai pengguna 737 Max terbaru di seluruh dunia.


"Tadi pagi kami sudah menerima safety warning dari Boeing kepada operator pesawat yang menggunakan Boeing. Kemudian, kita diskusi, ada beberapa hal yang kami minta penjelasannya," ungkapnya.

Dalam buletin dari Boeing tersebut, operator pesawat 737 Max diperingatkan mengenai pembacaan yang salah terhadap flight monitoring system. Kesalahan tersebut yang kemudian menyebabkan pesawat menukik tiba-tiba.


Lebih jauh, tutur Nurcahyo, sudah ada kesepakatan antara KNKT dan Boeing untuk mempublikasikan kepada seluruh maskapai pesawat di dunia. Nantinya, akan ada prosedur baru penerbangan pesawat Boeing jenis tersebut.


Sementara itu, Kepala KNKT Soerjanto Tjahjano menambahkan, setelah menemukan adanya kerusakan empat kali beruntut pada komponen petunjuk kecepatan pesawat, kemudian KNKT berdiskusi dengan National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika dan Boeing. Hasil diskusi tersebut menyepakati untuk segera menyampaikan langkah yang tepat jika pesawat lainnya mengalami kerusakan serupa.


"Kita berikan petunjuk langkah yang tepat. Jadi ini hasil kerja sama KNKT, Boeing, dan NTSB untuk membuat prosedur baru nantinya," papar Soerjanto. 

https://nasional.kontan.co.id/news/knkt-minta-boeing-kaji-dan-tinjau-ulang-pesawat-737-max-terbaru

Indonesia jet had damaged airspeed indicator on last four flights -official

Selasa, 06 November 2018 / 14:47 WIB

KNKT minta Boeing kaji dan tinjau ulang pesawat 737 Max terbaru
ILUSTRASI. EVAKUASI LION AIR JT610

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesian accident investigators said an airspeed indicator of a Boeing Co 737 MAX plane that crashed last week was damaged for its last four flights, but U.S. authorities responded cautiously to suggestions of fleet-wide checks.


The damage on a Lion Air jet that crashed into the sea, killing all 189 aboard, was revealed after data had been downloaded from the plane's flight data recorder, Indonesia's National Transportation Safety Committee (KNKT) chief Soerjanto Tjahjono told reporters on Monday.

His agency was asking Boeing and U.S. authorities what action to take to prevent similar problems on this type of plane around the world, he added.


"We are formulating, with NTSB and Boeing, detailed inspections regarding the airspeed indicator," he said, referring to the U.S. National Transportation Safety Board.

The acting administrator of the U.S. Federal Aviation Administration (FAA), Dan Elwell, said the FAA and NTSB had teams of experts in Indonesia at the government's request.


"Any action the FAA would take regarding that incident would have to wait until we have findings, until we have information," Elwell said in Washington.

Indonesia has not formally requested fleet-wide checks on 737 MAX jets and none are planned pending more data, a person familiar with matter said, on condition of anonymity.


Investigators have not disclosed any reports of other airspeed failures on the aircraft.


The FAA, which regulates the U.S. aviation industry, has not received any reports of airspeed issues with the model in the United States, said a person familiar with its reviews, who asked not to be named as he was not authorised to speak.


It was not immediately clear whether the problem with the crashed jet stemmed from a mechanical or maintenance issue.


"We don't know yet where the problem lies, what repair has been done, what their reference books are, what components have been removed," said Nurcahyo Utomo, the KNKT sub-committee head for air accidents.


"These are the things we are trying to find out: what was the damage and how it was fixed."


Safety experts say it is too early to determine the cause of the crash on Monday last week of the flight from Jakarta to the tin-mining town of Pangkal Pinang.


Authorities have yet to recover the jet's cockpit voice recorder from the sea floor, just northeast of Jakarta, where the plane crashed 13 minutes into its flight.


Boeing declined to comment. The U.S. manufacturer has delivered 219 737 MAX jets to customers globally, its website shows, with 4,564 orders for jets yet to be delivered.


The Boeing 737 MAX is a more fuel-efficient version of the manufacturer's popular single-aisle jet.
The Lion Air crash was the first involving the type of plane, which airlines introduced into service last year.

https://english.kontan.co.id/news/in...m_source=dable

Boeing keluarkan petunjuk manual respons kecelakaan Lion Air

 Kamis, 8 November 2018 05:33 WIB



KNKT minta Boeing kaji dan tinjau ulang pesawat 737 Max terbaru

Kantor Boeing. (ANTARA News/Boeing)


Jakarta (ANTARA News) - Produsen pesawat terbang Amerika Serikat Boeing mengeluarkan petunjuk manual operasi terkait kecelakaan pesawat penumpang Boeing 737 MAX 8 berkode penerbangan JT 610 milik Lion Air yang jatuh di perairan Tanjungpakis, Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018.

Petunjuk yang disebut sebagai Operations Manual Bulletin (OMB) itu diterbitkan pada 6 November ini, untuk mengarahkan operator penerbangan atau maskapai mengenai prosedur yang harus ditempuh awak pesawat ketika terjadi masalah pada sensor Angle of Attack (AOA), demikian Boeing dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia (KNTK) telah mengindikasikan bahwa penerbangan Lion Air JT 610 mengalami masalah pada input sensor AOA. Oleh karena itu, sebagaimana prosedur biasanya, Boeing menerbitkan buletin atau membuat rekomendasi mengenai pengoperasian pesawat, kata pernyataan itu.

Boeing juga mengatakan bahwa pihaknya memberikan dukungan penuh dan bantuan teknis kepada KNKT dan otoritas pemerintah lainnya yang bertanggung jawab terhadap investigasi penerbangan Lion Air JT 610.

Investigasi terhadap kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang menewaskan 189 orang itu sedang berlangsung dan Boeing menyatakan sepenuhnya bekerjasama dan memberikan bantuan teknis di bawah arahan otoritas pemerintah yang menyelidiki kecelakaan ini.

Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjungpakis, Karawang, pada pagi 29 Oktober lalu disebut-sebut sebagai kecelakaan penerbangan paling mematikan sepanjang 2018 ini.

https://www.antaranews.com/berita/76...akaan-lion-air

Rogoh Rp 84 T, Lion Air Beli 50 Pesawat Boeing 737 MAX 10
Selasa, 30 Okt 2018 10:52 WIB



KNKT minta Boeing kaji dan tinjau ulang pesawat 737 Max terbaru

Ilustrasi Boeing 737 Max/Foto: Getty Images


Jakarta - Jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor JT 610 rute Cengkareng-Pangkalpinang menyita perhatian publik. Selain karena menelan korban jiwa, kecelakaan ini menyita perhatian karena pesawat yang digunakan yakni Boieng 737 MAX 8 masih terhitung baru.

Sejalan dengan itu, Lion Air Group sendiri sebenarnya masih akan mendatangkan pesawat generasi terbaru dari pabrikan yang sama yakni Boeing. Sedikit berbeda dengan jenis pesawat yang mengalami insiden itu, Lion membeli generasi terbaru, yakni 737 MAX 10. Tak tanggung-tanggung, Lion Air membeli 50 pesawat.

Berdasarkan catatan detikFinance, Lion Air Group merogoh kocek US$ 6,24 miliar atau setara Rp 84,2 triliun demi mendapatkan Boeing 737 MAX 10. Angka itu dihitung berdasarkan nilai dolar saat perjanjian pembelian yang diteken pada April 2018 yakni Rp 13.500.

Pesawat ini memiliki kapasitas lebih besar dari Boeing 737 MAX 8 yakni mencapai 230 tempat duduk (seat). Boeing 737 MAX 8 sendiri berkapasitas 180 seat. Dari daya jelajah terbang, Boeing 737 MAX 8 ialah 3.500 mil laut atau 6.500 km. Sementara, Boeing 737 MAX 10 mencapai 3.850 mil laut atau 7.130 km. 

Baca juga: B737 MAX 8, Irit BBM Tapi Pernah Cacat Mesin

Penandatanganan pembelian dilakukan President and CEO Lion Air Group Edward Sirait dengan Senior Vice President Asia Pasicif & India Sales Boeing Commercial Airplanes, Dinesh Keskar di Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Saat penandatangan, hadir juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Founder Lion Air Group Rusdi Kirana.

Edward mengatakan pembelian 50 boeing 737 MAX 10 itu sudah direncanakan sejak gelaran Paris Air Show 2017. Pesawat generasi terbaru ini menjadi jet berlorong tunggal paling efisien dan menguntungkan di industri penerbangan.

"Pesawat ini memberikan keuntungan lebih karena memiliki tingkat efisiensi tinggi dari segi bahan bakar, biaya operasional, dan sangat sesuai dengan perkembangan armada yang semakin canggih," kata Edward di Jakarta, 10 April 2018.

Baca juga: Lion Air Maskapai Pertama di RI yang Pakai Boeing 737 MAX 8

"Ini sejalan dengan ekspansi bisnis dan komitmen dalam menyediakan layanan dengan mengedepankan kenyamanan tertinggi bagi pelanggan selama perjalanan udara, terutama di kawasan Asia Tenggara," ujar dia.

Senior Vice President Asia Pasific & India Sales Boeing Commercial Airplanes, Dinesh Keskar mengatakan Boeing 737 MAX 10 memiliki kapasitas hingga 230 tempat duduk dengan ketinggian jelajah mencapai 3.850 mil di atas laut atau 7.130 kilometer (km).

Menurutnya, pembelian tersebut akan menunjang bisnis Lion Group yang sudah menerbangi berbagai rute domestik maupun luar negeri.

"Saat ini Lion Air mengoperasikan 200 rute, baik domestik maupun ke luar negeri seperti ke China dan Saudi. Jadi memesan 50 pesawat, saya mengucapkan terima kasih ke Pak Rusdi dan Lion Air family untuk kerja sama ini," kata Dinesh.

Boeing 737 MAX 10 adalah jenis pesawat terluas di serinya. Fitur utama pesawat dengan panjang 43,8 meter (143 kaki) dapat membawa hingga 230 penumpang. Maskapai yang mengoperasikan akan mendapatkan biaya terendah setiap kursi per jarak tempuh (seat-mile-cost) terendah di kelas pesawat berlorong tunggal. Pesawat ini dilengkapi interior Boeing Sky untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4279417/rogoh-rp-84-t-lion-air-beli-50-pesawat-boeing-737-max-10

-----------------------------------

Kalau penyebabnya akibat kesalahan mesin pesawat (machine error), ada baiknya keluarga korban Lion Air yang jatuh di  laut Krawang kemarin itu,  minta tolong Hotman  Paris untuk menuntut pihsak perusahaan Boeing. Siapa tahu  bisa dapat klaim ganti rugi hingga Rp 1 triliun, seperti sarannya beberapa saat lalu.

[size={defaultattr}]emoticon-Sorry[/size]
0
1.8K
14
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.