Jakarta – Hasil jajak pendapat Indopolling Network Research and Consulting (INRC) mengindikasikan bahwa pasangan Joko Widodo-Maruf Amin (Jokowi-Maruf) unggul atas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) di Jawa Barat menuju pemilihan presiden tahun depan.

Perkembangan ini merupakan kabar baik untuk kubu Jokowi, karena pada Pilpres 2014 saat berpasangan dengan Jusuf Kalla mereka kalah di Jawa Barat melawan Prabowo yang ketika itu didampingi Hatta Rajasa.

Meski begitu, masih banyak pemilih yang belum sepenuhnya bersikap dalam survei INRC tersebut.

Dalam pemaparan hasil survei di Jakarta, Selasa (6/11), Direktur INRC Wempy Hadir mengungkapkan, melalui simulasi terbuka, elektabilitas Jokowi-Maruf mencapai 27%, sedangkan Prabowo-Sandi 21,4%. Pemilih yang merahasiakan pilihan sebanyak 22,4%, belum memutuskan 29,2%.

Sementara dengan diberikan pilihan dua pasangan, Jokowi-Maruf juga masih tetap menggungguli Prabowo-Sandi.

“Jika Pilpres dilaksanakan di Jabar saat survei, maka elektabilitas Jokowi-Maruf 28,8% dan Prabowo-Sandi 23,7%,” kata Wempy.

Pengambilan data dilakukan pada 9-15 Oktober 2018. Jumlah sampel dalam survei sebesar 1.200 responden dengan margin of error plus minus 2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.

“Masih terdapat potensi pemilih yang merahasiakan jawaban sebesar 29,8%. Sisanya 17% menyatakan belum punya pilihan,” demikian Wempy.

Ia juga menuturkan, mayoritas masyarakat Jabar mengaku puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

“Tingkat kepuasan Jokowi-JK mencapai 55,3%, namun ada 37,8% publik Jabar yang tidak puas. Lalu 7% tidak menjawab,” tuturnya. Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dinilai warga Jabar sangat bermanfaat.

“Lebih dari 90% pemegang KIS dan KIP menyatakan program itu bermanfaat,” ujar Wempy.

http://www.beritasatu.com/politik/52...-di-jabar.html