sahor buat para sesepuh 


sesuai dengan judul......pasti ada para rider yang nyinyir klo denger outsour, yag karena outsource kental dengan perbudakan (jangan telen bulet2 yak)
tetapi seiring dengan kemajuan jaman (yuhuuuu) tekhnologi, perusahaan2 yang bergelut di bidang ini sudah memikirkan kesejahteraan karyawannya menyesuaikan diri dengan peraturan pemerintah sehingga hak mereka untuk sejahtera tercapai (klo dag sejahtera kerja musti bener) walaupun adanya aturan yang ketat dari pemerintah masih ada saja outsource yang bandel, semisal gaji yang masih dipotong dengan alasan administrasi, cicilan bla...bla...blaem atau tunjangan mereka disunat yang seharusnya menjadi hak mereka tetapi karena oknum nakal hal itu hilang, para rider dan job seeker harus jeli memilih dan menimbang apakah perusahaan tersebut capable sebagai gantungan nafkah.
outsourcing dipilih perusahaan pemakai (user) karena beberapa keuntungan (lebih banyak untungnya daripada ruginya) jadi si user ini lebih merekrut pihak ketiga ketika akan mereka mencari karyawan sebelum karyawan itu pantas di permanenkan perusahaan, ini berimbas pula pada pencari kerja mereka berada di zona tidak nyaman karena status (dag ikut pabrik lama tapi masih kontrak aja) tetapi jangan kawatir outsource sekarang sudah tertib , banyak dari mereka mengikuti peraturan nasional dan tunjangan. jadi sekarang kita ngak harus kawatir mau itu outsourcing atau tetap sama - sama enak dengan catatan kita harus jeli dalam memilah perusahaan outsourcing.

sedikit gambaran apa yang ane rasakan ikut outsourcing, "outsoursing yang dulu bukanlah outsourcing yang sekarang"

sekian hatur thank you, neubie masih belepotan nulisnya