Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sukhoivsf22Avatar border
TS
sukhoivsf22
Sri Mulyani Bertekad Sembuhkan Indonesia dari Utang
Sri Mulyani Bertekad
Sembuhkan Indonesia dari
Utang

Rina Anggraeni
Jum'at, 26 Oktober 2018 -
20:55 WIB

Sri Mulyani Bertekad Sembuhkan Indonesia dari Utang
Menkeu Sri Mulyani menyadari
bahwa utang Indonesia hingga
saat ini cukup tinggi, dimana
berdasarkan APBN hingga
September 2018 mencapai
Rp4.416,37 triliun. Foto/Ilustrasi


JAKARTA - Menteri Keuangan
(Menkeu) Sri Mulyani menyadari
bahwa utang Indonesia hingga
saat ini cukup tinggi, dimana
berdasarkan Anggaran
Pendapatan Belanja Negara
(APBN) hingga akhir September
2018 mencapai Rp4.416,37 triliun.
Lantaran hal tersebut, mantan
Direktur Bank Dunia itu bertekad
untuk menyembuhkan utang
Indonesia yang sangat tinggi.

"Saya padahal ingin sekali
nyembuhin utang, sebab fiskal
kita sebagai instrumen mengikuti
ekonomi. Sehingga jadi makin
disiplin," ujar Menkeu Sri Mulyani
di Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Dia pun mengungkapkan, dalam Undang-undang (UU) APBN bahwa utang merupakan suatu instrumen bukan tujuan. APBN bisa surplus ataupun defisit, tergantung pada kondisi ekonomi karena APBN bukanlah objek atau tujuan tetapi alat mencapai tujuan.

“Kalau yang ingin dicapai
masyarakat adil makmur,
kesejahteraan ekonomi,
kemudian bagaimana mendesain
APBN mengikuti itu (tujuannya).
Bukan hanya APBN dan tidak
boleh utang, justru itu bisa
menjadi salah,” terang dia.

Sementara itu sebelumnya, Sri
Mulyani sempat memaparkan
bahwa pada periode 2012 hingga
2014 kenaikan utang pemerintah
sebesar Rp799,8 triliun.
Sementara periode 2015-2017
tambahan utangnya Rp1.329,9
triliun. Ia juga menjabarkan bahwa
kenaikan utang itu untuk hal
produktif.

Seperti periode 2012-2014,
belanja infrastruktur hanya
Rp456,1 triliun. Sementara pada
periode 2015-2017 naik drastis
menjadi Rp904,6 triliun. Tak hanya
itu, belanja pendidikan dari
sebelumnya Rp983,1 triliun naik
118% menjadi Rp1.167,1 triliun.
Tak hanya itu, transfer ke daerah
pada periode 2012-2014 hanya
sekitar Rp88 triliun. Sementara
pada periode 2015-2017 lompat
menjadi Rp315,9 triliun.

(akr)
https://ekbis.sindonews.com/read/134...ang-1540561999
1
1.7K
21
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.