Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Serba-Serbi Vaginismus, Gangguan yang Menghambat Hubungan Seksual

jalakranauAvatar border
TS
jalakranau
Serba-Serbi Vaginismus, Gangguan yang Menghambat Hubungan Seksual


Seks sebagai kebutuhan biologis setiap individu seharusnya memberikan pengalaman yang berkesan dan menyenangkan. Nyatanya, hal ini tidak berlaku bagi semua orang.Beberapa perempuan merasakan pengalaman seks yang buruk – seks menjadi hal yang mengerikan dan menyakitkan. Hal ini bisa disebabkan oleh disfungsi seksual. Salah satu difungsi seksual yang akan dibahas kali ini adalah vaginismus.

Vaginismus merupakan disfungsi seksual pada vagina. Ketika perempuan yang memiliki vaginismus mendapatkan sentuhan pada area vaginanya – pemeriksaan oleh dokter kandungan, pemeriksaan spekulum, papsmear, penetrasi oleh pasangan - maka otot vagina akan mengetat dan mengejang. Jumlah penderita vaginismus ini sebenarnya belum pasti. Seperti dilansir oleh Tirto.id, Andrée Lahaie dkk dalam Sage Journal memprediksi 5-17% perempuan di dunia menderita vaginismus.



Vaginismus bisa terdeteksi ketika perempuan tidak mampu melakukan hubungan seks atau penetrasi dengan pasangan. Ketika akan berhubungan seks, secara tidak sadar mereka akan mengencangkan otot panggul, mengangkat bokong, dan menutup paha selama pasangannya mencoba melakukan penetrasi. Sayangnya, tindakan preventif tidak bisa diterapkan pada kasus ini karena tidak ada faktor pasti yang menjadi penyebab vaginismus.

Sampai saat ini belum banyak dokter dan tenaga medis yang mengetahui tentang vaginismus. Bahkan vaginismus kerap dianggap sebagai disfungsi seksual yang disebabkan vagina yang terlalu kecil. Wajar jika selama ini perempuan penderita vaginismus masih banyak yang belum mendapatkan penanganan medis yang tepat. Tidak hanya itu, penderita vaginismus juga kerap mendapatkan pandangan negatif, seperti dianggap tidak mau melayani pasangan, tidak bisa mengendalikan pikiran, dan lain-lain.



Sebenarnya penderita vaginismus tetap memiliki dorongan seksual dan respons seksual yang normal. Mereka tetap menginginkan hubungan seksual dan memberikan respons positif stimulus seksual. Vaginismus pun sejatinya hampir 100% bisa disembuhkan, namun dalam prosesnya tentu dibutuhkan dukungan dari pasangan sampai akhirnya persoalan ini tidak perlu menjadi penyebab perceraian yang sia-sia.

Penyembuhan vaginismus bisa dilakukan dengan latihan dilatasi. Pada derajat yang rendah, vaginismus memiliki peluang disembuhkan dengan latihan dilatasi mandiri. Caranya bisa dengan latihan memasukkan jari ke vagina atau memakai alat bantu dilator. Jika vaginismus berada pada derajat yang tinggi, dokter akan menawarkan dilatasi berbantu. Dilatasi berbantu ini akan menghilangkan kaku pada otot vagina dengan pembiusan agar alat bantu dilator dapat dimasukkan ke dalam vagina untuk pertama kalinya.



Untuk melakukan dilatasi berbantu ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya membutuhkan waktu 10 menit dan beberapa jam setelahnya pasien sudah bisa melakukan latihan dilatasi dengan dilator tanpa takut nyeri. Pada kondisi ini, pasien sudah berada di jalur penyembuhan yang tepat. Mereka hanya perlu melakukan latihan dilatasi secara rutin hingga bisa mengalami penetrasi. Untuk mendapatkan prosedur dilatasi ini pasien perlu menyiapkan dana sebesar Rp25-29 juta.


oh gitu ...


emoticon-Cendol Gan

0
2.8K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.