Welcome To My Thread
Halo agan dan sista, di bulan sumpah pemuda ini, gw mau ngebahas tentang pandangan sumpah pemuda oleh kaum milenial dari pandangan gw yang memang tidak mewakili semua pemuda, karena gw sendiri yakin kalau banyak pemuda yang masih lebih baik dari ini. Tanpa basa basi lagi langsung aja yuk.
Sudah 90 tahun lamanya sejak Kongres Pemuda II digelar dengan pernyataan deklarasi yang sekarang kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Isinya pun berbunyi:
- Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
- Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku berbanga satu, bangsa Indonesia
- Kamis, putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Mungkin bagi gan sis semua sudah tidak asing lagi kan? Ini memang masuk dalam pelajaran sekolah dasar, tetapi apakah kita benar-benar mengerti arti dari sumpah itu sendiri? Menurut gw, anak-anak muda di Indonesia sudah cukup pintar untuk memahami arti dari Sumpah Pemuda itu, tetapi semangat dari Sumpah Pemuda itu sendiri lah yang mulai luntur dikalangan muda saat ini.
Ketidakpedulian para pemuda masa kini lah yang membuat rasa ini luntur. Apa yang saya maksud dengan ketidakpedulian? Yuk simak dibawah ini.
Quote:
Banyaknya Orang Indonesia yang Menetap di Luar
Kalau dari pandangan gw, gw melihat banyak sekali murid-murid Indonesia di luar negeri yang setelah lulus dengan perkuliahan nya, lebih memilih untuk menetap di negara itu dibanding kembali ke Indonesia. Gw ngerti, mungkin gaji yang diberikan tidak sebesar di Indonesia, tetapi di negara kita inilah kita dibesarkan. Banyak juga murid-murid Indonesia di luar sana yang dibiayai negara untuk bisa kuliah di luar negeri, dan juga biaya hidup yang berbanding lurus dengan pendapatan nya, menurut saya tidak akan jauh berbeda dengan Indonesia.
Anggap saja kembali ke Indonesia menjadi salah satu bentuk rasa terimakasih kita terhadap tanah air. Selain itu, tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak sekali masalah di negara kita ini, inilah yang bisa menjadi celah yang lebar bagi pemuda-pemudi Indonesia yang berada di luar negeri untuk kembali membawa ilmu yang sudah dipelajari untuk dipraktekan di Indonesia. Tetapi jangan lah salah sangka, bukan maksud gw gk boleh bekerja di luar negeri, jika kita hanya bekerja selama beberapa saat untuk mendapatkan pengalaman sebagai bumbu pemanis yang akan mempersiapkan kita lebih dulu sebelum masuk ke dunia pekerjaan Indonesia, menurut saya itu masih tidak bertentangan “bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia”.
Budaya Indonesia yang Kalah Populer Dikalangan Anak Muda
Indonesia sangatlah kaya akan budayanya, tetapi sering kali kita lupa akan budaya Indonesia dan lebih memilih budaya luar yang mungkin memang sedang naik daun, sebagai contoh kpop, budaya negara Korea yang sempat digilai para pemuda-pemudi Indonesia. Menyukai budaya negara lain tidaklah salah, tetapi ada baiknya kita tidak melupakan budaya Indonesia dan mulai meliriknya, karena budaya Indonesia tidak kalah keren nya dibanding budaya luar.
Menggunakan produk lokal pun merupakan salah satu bentuk dukungan kepada Indonesia. Akhir-akhir ini banyak brand-brand lokal yang bermunculan dan kualitas nya pun tidak kalah dari brand-brand luar di pasaran, contohlah pak Jokowi
(Buat yang tertarik dengan batik diatas, bisa pm ane
)
Menggunakan Batik untuk keseharian juga menunjukan ke-Indonesiaan dalam diri kita, karena batik bukanlah hanya untuk acara-acara formal melainkan bisa dipakai saat santai bersama teman atau keluarga, belum lagi semakin banyak varian motif batik saat ini seperti tas, topi dll yang didesain oleh desainer lokal.
Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia
Menurut gw masih banyak pemuda-pemudi Indonesia yang masih belum bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar seutuhnya. Kalo kata Ivan Lenin (wikipediawan Indonesia), berbahasa itu sebaiknya jangan dicampur-campur. Sebagai contoh jika kita ingin mengunakan bahasa inggris, gunakanlah kata bahasa inggris seutuhnya dalam satu kalimat. Akhir-akhir ini muncul tren dikalangan anak muda yang mencampurkan dua bahasa dalam satu kalimat. Ini secara tidak langsung menunjukan bahwa kita belum mampu untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Tambahan
Quote:
Kalau bicara jujur, saya pun baru benar-benar merasakan kecintaan pada tanah air saat berada di negeri asing. Entah apa yang membuka mata saya, mungkin faktor rindu ,rindu akan orang-orang nya, makanannya, budayanya, suasananya. Satu hal yang saya pelajari,adalah jarak dan waktu mengajarkan kita untuk mengingat kembali asal usul yang mungkin terlupakan saat kita berada di Negeri Ibu Pertiwi. Saat kita berhadapan dengan dunia luar, barulah identitas kita sebagai seorang warga Indonesia benar-benar terlihat.
Terima Kasih Sudah Membaca
Tetap Cinta Indonesia!!
Quote:
Sumber Tulisan: Hasil pemikiran TS
Sumber Gambar: Google