Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Mitos Seputar Selaput Dara dan Keperawanan Yang Wajib Kamu Ketahui

jalakranauAvatar border
TS
jalakranau
Mitos Seputar Selaput Dara dan Keperawanan Yang Wajib Kamu Ketahui


Mayoritas masyarakat Indonesia menjunjung tinggi konsep perawan dan keperawanan.Hal ini terlihat dari bagaimana masyarakat memandang mereka yang sudah nggak perawan, meski janda sekalipun. Sedangkan perempuan yang sudah tidak perawan sebelum mengikat janji pernikahan dengan seseorang, akan dianggap sebagai perempuan yang tidak baik. Masyarakat Indonesia memang begitu hobi menilai moralitas seseorang berdasarkan seksualitasnya. Stigma tersebut begitu kuat mengakar hingga hari ini. Lantas, apa sih yang dimaksud dengan ‘perawan’? Apakah ia benar-benar ada atau hanya produk budaya patriarki?

1. Fungsi selaput dara



Sebagian dokter masih belum yakin mengenai fungsi selaput dara yang sebenarnya. Ada pendapat yang mengatakan bahwa selaput dara tidak memiliki fungsi yang signifikan dalam tubuh perempuan. Ketika dunia medis masih memperdebatkan fungsi selaput dara, mitos-mitos seputar keperawanan terus-menerus dilanggengkan hingga dianggap sebagai fakta yang diimani oleh berbagai generasi.

2. Keperawanan: konstruksi patriarki



Saat ini tidak sedikit penelitian di bidang sosial-humaniora yang menyatakan bahwa keperawanan adalah konstruksi yang diciptakan oleh budaya patriarki. Masyarakat patriarki kerap menilai perempuan dari keperawanannya. Perempuan dianggap baik, hanya jika ia bisa mempertahankan keperawanannya sampai berada dalam ikatan pernikahan. Nggak bisa dipungkiri, konstruksi ini memang memiliki tujuan baik yakni untuk melindungi masyarakat dari berbagai risiko seks bebas. Sayangnya, konsep keperawanan ini hanya berlaku tegas untuk perempuan, sedangkan laki-laki diberi kebebasan seksual yang lebih sehingga hal ini terkesan merepresi perempuan.


3. Glorifikasi keperawanan



Salah satu cara untuk melanggengkan mitos-mitos seputar keperawanan adalah dengan terus-menerus mengglorifikasinya. Misalnya dengan tes keperawanan. Hal ini sangat jelas mendiskriminasi perempuan. Pasalnya, tes keperawanan bukanlah sesuatu yang ilmiah memiliki basis medis. Selain itu, perempuan yang melalui tes keperawanan ini kerap mengalami trauma mendalam setelahnya. Belum lagi pandangan miring orang sekitar mengenai mereka yang udah nggak perawan, sehingga menambah trauma dan beban bagi perempuan.


4. Bentuk dan ketebalan selaput dara tidak berubah



Hal pertama yang sering disalah pahami oleh banyak orang adalah bentuk dan ketebalan selaput dara yang tidak pernah berubah. Faktanya, ketika seorang perempuan mulai tumbuh, beranjak remaja, dan kemudian beranjak dewasa, selaput dara yang dimilikinya bisa menipis dan celahnya membesar, tidak lagi sama dengan yang dimilikinya semasa bayi.


5. Perempuan perawan jika selaput daranya masih utuh



Biasanya, perempuan yang selaput daranya telah robek dianggap tidak lagi perawan. Faktanya, tidak semua selaput dara akan robek ketika perempuan melakukan hubungan seks. Hal ini bergantung pada ketebalan dan sifat selaput dara, ada yang fleksibel sehingga tidak mudah robek dan ada yang kaku sehingga mudah robek. Seksolog pun kini telah menemukan beberapa kasus perempuan yang lahir tanpa selaput dara.


6. Hubungan seks pertama kali akan merobek selaput dara



Hubungan seks pertama kali akan merobek selaput dara Sakit saat berhubungan seks via Elitedaily.com
Mitos berikutnya adalah perempuan akan mengalami sakit ketika pertama kali melakukan hubungan seks karena selaput daranya yang robek. Faktanya, perempuan tidak selalu merasa sakit ketika pertama kali melakukan hubungan seks. Hal ini bergantung pada lubrikasi vagina perempuan. Jika perempuan tidak menerima rangsangan yang cukup dan merasa tegang ketika berhubungan seks, vagina akan kering sehingga hubungan seks akan menimbulkan rasa sakit.


7. Vagina perempuan perawan lebih sempit karena selaput dara yang belum robek



Vagina perempuan perawan lebih sempit karena selaput dara yang belum robek Perawan via Elitedaily.com
Ada juga yang mengganggap vagina perempuan lebih sempit jika selaput daranya belum robek. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah, namun faktanya ada faktor lain yang membuat vagina terasa sempit ketika berhubungan seks, yakni kontraksi otot pelvis. Kontraksi otot pelvis ini bisa terjadi karena perempuan merasa cemas dan tegang. Semakin tegang, maka perempuan akan semakin mengencangkan otot pelvis dan membuat vagina terasa lebih sempit.



perawan ato janda

emoticon-Cendol Gan

0
3.5K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.