• Beranda
  • ...
  • Spiritual
  • Berbagi Kisah: Campur Tangan Nabi Muhammad SAW Dalam Pembentukan Negara Pakistan

muthmainnah1234Avatar border
TS
muthmainnah1234
Berbagi Kisah: Campur Tangan Nabi Muhammad SAW Dalam Pembentukan Negara Pakistan


Berbagi Kisah: Campur Tangan Nabi Muhammad SAW Dalam Pembentukan Negara Pakistan


Pada awal terbentuknya, tidak semua Muslim India setuju dengan didirikannya Negara Pakistan. Bahkan, beberapa orang yang terlibat dalam pembentukan Negara Pakistan pada mulanya menyesali keputusan mereka. Tapi cepat atau lambat, mereka menyadari bahwa terbentuknya Negara Pakistan adalah sesuatu yang di luar kuasa mereka. Ada campur tangan Allah Azza Wajalla dan Nabi Muhammad SAW di dalamnya. Berikut salah satu kisahnya:

Koran al-Akhbar, Islamabad, 20 Agustus 1996.




Asghar Alimenulis tentang mimpi ini di sebuah artikel dengan judul: Pesan Abad Ini Bagi Yang Merayakan Golden Jubilee Negara Pakistan (Bagian 1). Dia menceritakan:

Bpk. Muhammad Mushtaq Qadri Qalandri adalah seorang sepuh yang dihormati dan dicintai. Seorang intelek. Suatu hari aku bersamanya dan dia menceritakan tentang pengalamannya semasa pembentukan Negara Pakistan. Sembari melintasi sebuah rumah sakit, beliau menunjuk ke arah tempat itu dan berkata: “Ayahnya seorang dokter disini adalah temanku yang tinggal di Thalla Kapoor. Dia menceritakan kepadaku tentang seorang biksu tak berbusana yang ada di desanya. Dia dulu sangat benci kepada biksu itu karena ketelanjangannya. Itu terjadi sekitar tahun 1937 atau 1938. Suatu malam selepas sholat dan berdoa, temanku itu tidur dan Nabi Muhammad SAW datang ke mimpinya.

Dalam mimpi tersebut, dia berjalan menuju sebuah rumah besar dimana sekelompok orang berkumpul. Dia berkeinginan untuk ikut serta dalam perkumpulan itu tapi biksu tak berbusana yang ada di desanya sedang berdiri di pintu masuk dan biksu tadi menghentikannya dan melarangnya masuk. Tiba-tiba, sebuah suara terdengar yang mengizinkan temanku itu untuk masuk. Temanku lalu memasuki rumah itu dan duduk di barisan belakang.

Dia melihat Nabi Muhammad SAW sedang bersama Allama Iqbal. Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Allama Iqbal: “Bukankah aku telah memberikanmu sebuah tugas? Kamu tidak mengerjakannya?” maka Allama Iqbal menjawab dengan merendahkan diri/hatinya: “Aku serahkan tugas itu kepada Muhammad Ali (Bapak Pendiri Pakistan, bergelar Quaid Azam).” Allama Iqbal lalu meletakkan tangannya di atas bahu Muhammad Ali yang juga sedang berada disana. Temanku lalu terbangun dari tidurnya dan pergi mencari biksu telanjang itu tapi tidak berhasil menemukannya. Dia menyesal kenapa dia telah membenci biksu itu. Kemudian, temanku itu menyadari bahwa berdirinya Negara Pakistan tidaklah dapat dicegah.”

Spoiler for Penampakan Allama Iqbal:


Spoiler for Penampakan Muhammad Ali (Jinnah) / Quaid Azam:


Kisah ini sejalan dengan Mimpi Muhammad Qasimdari Pakistan (2014-2018), yaitu: Dalam suatu mimpi di tahun 2006, aku (Qasim) bertanya kepada Allah dari sebalik tabir: “Wahai Allah, mengapakah Engkau ciptakan Pakistan? Setiap keburukan ada di Pakistan, tidak ada kedamaian ataupun kemakmuran, ketidakadilan dan penindasan terjadi di semua tempatnya.” Lalu Allah memberitahuku: “Qasim, 1400 tahun yang lalu, ketika Nabi Muhammad SAW hadir di muka bumi dunia ini, dia sering berdoa kepada-KU, yaitu: Ya Allah, menjelang Hari Kiamat, ciptakanlah suatu negeri yang namanya Laa-Ilaha-Illallah dan apabila Islam-ku telah menjadi lemah di seluruh dunia, maka bangkitkanlah ia kembali ke seluruh dunia dari negeri itu, dan Qasim, AKU telah mengabulkan doa Muhammad SAW maka AKU tetapkan untuk menciptakan Pakistan, dan Qasim, AKU akan membela Pakistan dan AKU akan menyelamatkan Pakistan.”

Selain itu, Presiden Pertama Pakistan (Muhammad Ali) juga telah dikenal karena mimpinya bertemu Nabi Muhammad SAW, yaitu:

Chaudhuri Afzal Haq, adalah seorang tokoh politik yang sering bertemu dengan Quaid Azam (julukan untuk Ali Jinnah) dan Shabbir Ahmad Usmani (seorang ulama, rekan dan orang kepercayaan Ali Jinnah) dan Chauduri berkata bahwa, “Tuan Jinnah menceritakan kepada Ulama Shabbir mengenai mimpinya ketika mereka berada di New Delhi (India) saat “Gerakan Pakistan” mulai diserukan oleh Quaid Azam. Quaid Azam meminta Ulama Shabbir untuk tidak menceritakan mimpi itu kepada siapapun selama Quaid Azam masih hidup. Kemudian Ulama Shabbir mengutip kata-kata Quaid Azam seperti berikut:

“Suatu sore, saya (Ali Jinnah) berjalan-jalan di sepanjang halaman rumput rumah saya di London ketika saya mencium aroma harum yang unik. Saya pikir wangi itu hanyalah fenomena singkat, namun aroma itu bertahan terus di udara. Saya tidak dapat memahami darimana sumber aroma harum tersebut. Lalu saya memutuskan untuk tidur. Saya tidak dapat tertidur selama beberapa waktu. Ketika tidur, saya melihat sosok suci dalam mimpiku. Sosok suci tersebut berkata-kata kepada saya: “Aku adalah Nabi Muhammad (SAW). Aku memerintahkanmu untuk pergi ke India dan memimpin para Muslim menuju takdir mereka.” Setelah mimpi itu, saya terbangun dan mulai mempersiapkan perjalanan pulang saya ke India.”

Serangkaian kisah di atas adalah bukti bahwa Nabi Muhammad SAW boleh saja memilih di antara Umat beliau SAW untuk tugas-tugas mulia beliau dan membimbing mereka dan memberikan syafaatnya untuk mereka. Ini juga menjadi bukti bahwa Pakistan adalah harta karun berharga yang dititipkan oleh Rasulullah SAW dengan Rahmat Allah al-Azizul Malik, untuk diberikan kepada Umat Muslim ini, hingga Akhir Zaman nanti.

Spoiler for Catatan dari TS #1:


Spoiler for Catatan dari TS #2:


JazakumullahKhairan Katsira, wassalammualaykum warahmatullahi wabarakatu.

Sumur #1 dan Sumur #2
Diubah oleh muthmainnah1234 02-08-2018 11:29
0
4.7K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.2KThread2.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.