Pembakaran bendera berkalimat tauhid di Kabupaten Garut, Jawa Barat saat peringatan Hari Santri Nasional, Senin (22/10/2018), kabarnya mendapatkan perhatian khusus dari tokoh-tokoh internasional, salah satunya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Di sejumlah portal nasional, Erdogan disebut-sebut menangis karena kecewa dan marah atas aksi pembakaran bendera tauhid yang diduga dilakukan oleh oknum anggota Banser.

Menurut situs berita360.com yang mengklaim mengutip CNN Indonesia, Erdogan sempat menangis dan menyayangkan pembakaran bendera tauhid di negara Islam terbesar.

"Indonesia negara Islam terbesar di dunia. Yang banyak dijadikan model negara yang sangat toleransi. Tapi mengapa malah terjadi kejadian seperti ini. Semoga ini bukan pertanda kehancuran Islam sekaligus hilangnya Indonesia dari peta dunia. Terkutuklah manusia yang ingin mengadu domba saudara kami di Indonesia," demikian bunyi kutipan pernyataan Erdogan dalam artikel yang dieditori oleh Hw.

Namun setelah dicari lebih jauh melalui media-media internasional, Kricom tidak menemukan satupun pernyataan yang dibuat Erdogan soal pembakaran bendera Tauhid di Indonesia.

Dari pantauan Kricom sejak Selasa (22/10/2018) hingga berita ini ditulis, terakhir kali Erdogan berbicara ke media adalah soal kasus kematian Jamal Khashoggi, seorang jurnalis yang diduga dibunuh di Gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Adapun beberapa media yang memberitakan soal komentar Erdogan terhadap peristiwa pembakaran bendera Tauhid adalah inspiratormedia.id, asiasatu.online, dan heraldmakassar.com.