Nikah itu menurut gue bisa di artikan sebagai babak baru dalam kehidupan. Gk peduli siapa anda, asal usul anda, usia anda, pekerjaan anda, bahkan status sosial anda itu gk akan menjamin bagaimana pernikahan anda nantinya.

Banyak dari kita yang memikirkan untuk mengincar kepentingan pribadi terlebih dahulu dan gk berani untuk mengambil langkah satu ini. Kebanyakan berfikir kalo nikah terlebih dahulu itu ibaratnya sebuah pertanyaan seperti “mau kasih makan apa anak orang nanti”. Memang terdengar sangat realistis. Tapi tahukah anda kalo nikah itu sama aja kita membuka pintu rejeki kita sendiri.

Ada juga yang menjadikan alasan untuk tidak menikah karena kata mereka  yang “nyari pasangan itu susah”. Memang benar nyari pasangan yang “sempurna“ itu susah, seperti pemikiran saya pribadi pada awalnya. Tapi tahukah anda kata “sempurna” itu sebetulnya gk ada sama sekali di dunia ini, khususnya untuk manusia itu sendiri. Pernah gk denger istilah “di atas langit masih ada langit”? Hal itu bisa kita terapkan pada manusia itu sendiri, karena dari setiap sosok yang kita nilai baik “pasti” masih ada yang lebih baik lagi so mau sampe kapan nyari yang “sempurna” ?

Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan masing masing. Sebenernya ya gimana kita aja mau menerima kekurangan pasangan dan memanfaatkan kelebihan pasangan kita. Kalian percaya gk kalo gue bilang dari kekurangan orang itu kita bisa dapetin suatu hal yang gk akan bisa di gantiin dengan apa pun, hal itu gue nyebutnya “kepuasan”. Puas disini maksudnya sama sekali gk mengarah ke “IYKWIM” loh yah, melainkan perasaan anda sendiri akan keputusan anda untuk memilih kata “nikah”. Anggep aja anda menjalani hubungan dengan pasangan anda tentunya pasti ada hal yang gk anda suka dari pasangan anda tersebut. Coba deh anda untuk gk make “ego” anda sama sekali, gk gampang emang tapi bukan hal yang mustahil juga untuk di terapkan, dasarnya ya balik lagi ke kemauan anda masing masing. Kalo anda bisa untuk gk make “ego”, gue berani jamin kalo kalian akan menemukan sosok yang tentunya bakalan bisa puasin kalian lebih dari yang kalian mau.

Last but not the end. “Nikah” itu gk mudah sama sekali gaes. Bakalan banyak hal yang terjadi di kehidupan kalian nantinya. Banyak masalah yang mungkin di awal anda sendiri gk pernah mikir hal ini sampe kejadian, tapi malah terjadi gitu aja di pernikahan anda. Kalo gue nyebutnya itu tantangan yang bikin pernikahan gue makin kuat, gue anggepnya pernikahan gue ini ibarat kapal di tengah laut dan tantangan itu sendiri sebagai jangkar kapal gue biar gk hanyut atau tenggelam karena kejamnya ombak di lautan. Dan menurut gue itu seru, seru untuk di ceritakan ke anak anak gue nantinya dan kali ini gue pengen berbagi lah sama kalian semua.

Sebenernya masih banyak sih yang pengen gue terangin. Oh iya gue ini juga bukan seorang pakar mengenai masalah menjalin suatu hubungan maupun “nikah”. Toh apa yang gue terangin di atas itu asalnya ya dari apa yang gue jalanin selama ini. Sebagian juga hasil riset sih dari beberapa sahabat dan keluarga yang gk perlu gue sebutin siapa mereka.

Sebelum kita masuk ke cerita “3 Tahun Bersamamu” ini, gue pribadi mau ngucapin ke beberapa pihak yang enggan di sebutin namanya udah ngasih support dan ngijinin gue untuk berbagi di forum ke banggaan kita bersama ini apa lagi kalo bukan “STORIES FROM THE HEART”. Konsep cerita ini sendiri dari pengalaman gue pribadi yang gue rangkum. Sedikit rules gue jelasin dimari, dasarnya gk jauh2 dari rules di forum tercinta kita ini. Tambahan dari gue, agar gk terlalu kepo dengan siapa gue, tokoh tokoh pendukung, lokasi, tahun kejadian, intinya yang menyangkut dalam cerita ini. Nanya sih boleh asal tau batesan dan masih dalam hal yang “WAJAR” dan tentunya “SOPAN”. Untuk para pembaca yang mungkin tahu ato punya clue tentang siapa gue dan tokoh tokoh di mari, di harap untuk tidak menyebar luaskan dan menjaga privasi. Bukankah Privasi anda tidak ingin di ganggu? Begitu pula dengan gue. Terakhir, di cerita ini ada beberapa hal sedikit berbau agama yang menjadi keyakinan gue. So gue harap untuk gk di perdebatkan dan gk memancing keributan dimari. Toh gue gk ada niat sama sekali untuk ngajarin tentang hal itu, ini murni dari apa yang gue jalani aja. Hargai apa yang orang lain percaya.

Suatu Hari di bulan yang penuh hikmah

"Aku rasa udah saatnya kita ngelangkah ke jenjang yang lebih serius deh!" ucapku kepada pacarku saat itu melalui telepon

"Maksudmu kita nikah?" tanya seorang gadis kepadaku

"Menurutmu?" tanyaku yang mendapati keraguan dari pertanyaannya

"Kamu kan kerja baru beberapa bulan, sedangkan aku juga masih belum jadi pegawai tetap. apa kamu yakin kita siap?" tanya Gadis itu lagi padaku

"Aku yakin!!" jawabku mantap sambil tersenyum dalam hati

"Kapan kamu mau melamarku?" tanya nya lagi

"Secepatnya..." jawabku mantap