Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

madcabonger2018Avatar border
TS
madcabonger2018
Protes Pembakaran Bendera, Ratusan Warga Bogor Turun ke Jalan
Protes Pembakaran Bendera, Ratusan Warga Bogor Turun ke Jalan
Tim, CNN Indonesia | Selasa, 23/10/2018 14:02 WIB


Ratusan warga menyambangi Mapolresta Kota Bogor usai menggelar salat Zuhur Bersama di Masjid Raya, Selasa (23/10). (CNN Indonesia/Fachri Fachrudin)

Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan warga dari berbagai wilayah di Bogor berkumpul di Masjid Raya Bogor, Jalan Pajajaran sebelum menyambangi Mapolresta, Kota Bogor di Jalan Kapten Muslihat, Selasa (23/10) siang. 

Mereka hendak melaporkan aksi pembakaran bendera beraksara Arab yang mirip dengan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), oleh sejumlah orang berseragam Banser Nahdlatul Ulama (NU) di Garut, Jawa Barat pada Minggu (21/10) lalu.

"Bersama-sama kita ke Mapolresta Bogor dalam rangka melaporkan oknum Banser yang melakukan pelecehan bendera tauhid, melakukan pembakaran bendera tauhid," ujar salah seorang warga yang menjadi orator dalam aksi ini.


"Tindakan ini tidak bisa dibiarkan. Tindakan ini harus diusut, pelaku harus dituntut dengan hukuman setimpal," lanjut orator tersebut.

Lihat juga:  Polisi Kantongi Identitas Pembawa Bendera Mirip HTI

Pantauan CNNIndonesia.com, sebelum bergerak ke Mapolresta Bogor, warga tersebut menggelar salat zuhur berjamaah di Masjid Raya Bogor.

Ratusan peserta aksi yang mengikuti kegiatan ini membawa sejumlah bendera berwarna hitam dan putih yang bertuliskan kalimat syahadat. Bendera yang mereka bawa mirip dengan bendera HTI.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa aksi ini merupakan aksi simpatik warga dan sejumlah organisasi masyarakat muslim di bogor atas kejadian di Garut beberapa waktu lalu. Namun ia tidak tahu ormas mana saja yang ikut dalam aksi ini.

"Ini gabungan warga dan ormas-ormas. Ini inisiatif saja sih karena kejadian kemarin," kata dia.


Warga Bogor memprotes pembakaran bendera berkalimat tauhid. (CNN Indonesia/Fachri Fachrudin)



Sejumlah pria berseragam Banser NU pada Minggu (21/10) membakar bendera hitam karena dianggap mirip bendera HTI. Aksi pembakaran dilakukan saat merayakan Hari Santri Nasional.

HTI telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang di Indonesia karena dianggap berniat mengganti ideologi Pancasila. Pembubaran HTI dilakukan bertepatan dengan disahkannya Perppu Nomor 2 Tahun 2017, yang kemudian menjadi UU Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Bendera yang dibakar sejumlah pria berseragam Banser di Garut akhir pekan lalu adalah bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid identik dengan bendera Ar-Rayah yang kerap dikibarkan massa HTI. Ar Rayah, bendera berwarna hitam dan aksara arab putih disebutkan sebagai panji perang pada zaman Nabi Muhammad S.A.W.

Pasangan panji tersebut, yang juga kerap dibentang massa HTI adalah bendera dengan tulisan kalimat tauhid berwarna putih (Al-Liwa). Berbeda dengan Ar-Rayah, Al-Liwa memiliki fungsi sebagai bendera resmi negara Islam pada zaman Nabi Muhammad S.A.W.

Lihat juga:  VIDEO: Banser Bakar Bendera, Polisi Minta Warga Tak Emosi

Pada 2 Desember 2017 silam, dalam jumpa pers, eks juru bicara HTI Ismail Yusanto menolak dua panji itu disebut sebagai bendera organisasinya.

"Itu panji dan benderanya Rasulullah. Itu artinya benderanya muslimin di seluruh dunia," kata Ismail saat itu.

"HTI menggunakan bendera itu sebagai simbol karena memang bagian dari usaha organisasi untuk mengenalkan persatuan semua Islam di seluruh dunia," katanya. 

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...turun-ke-jalan


Polisi Kantongi Identitas Pembawa Bendera Mirip HTI
Tim, CNN Indonesia | Selasa, 23/10/2018 13:06 WIB
   

Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto mengklaim sudah mengantongi identitas pembawa bendera mirip HTI. . (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi mengklaim telah mengantongi identitias pemilik bendera berlambangkan kalimat Tauhid yang dibakar massa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Garut, Jawa Barat. 

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan polisi sedang mengejar pemilik bendera tersebut.

"Yang membawa bendera sudah diketahui identitasnya dan sedang dilakukan pengejaran," kata Setyo di Kantor MUI Jakarta, Selasa (23/10).


Setyo mengatakan polisi belum bisa memastikan pembawa bendera tersebut merupakan anggota dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) atau bukan. 

Lihat juga: GP Ansor Imbau Anggota Tak Terpancing Aksi Bela Tauhid

Polisi juga masih menggali keterangan dari tiga orang yang diamankan polisi pascapembakaran bendera tersebut.

"Satu dari mereka adalah ketua panitia dan dua yang membakar di video tersebut," jelas dia. 

Pemeriksaan juga tidak akan tertutup hanya pada tiga orang itu saja. Setyo bilang bisa saja bakal ada saksi lain yang ada di dalam video dipanggil oleh kepolisian untuk dimintai keterangan.

Sebuah bendera berwarna hitam dan berlambangkan kalimat Tauhid berwarna putih dibakar anggota Banser di Garut, Jawa Barat. Ada dua terminologi di masyarakat terkait bendera yang dibakar.

Lihat juga: Kronologi Pembakaran Bendera Mirip HTI Versi GP Ansor Jabar

Ada sebagian masyarakat yang menganggap bendera yang dibakar merupakan bendera milik organisasi terlarang HTI dan adapula yang menganggap itu adalah bendera dengan kalimat Tauhid.

Polisi bakal mengindentifikasi dua terminologi itu pascapemeriksaan saksi.

"Kalau keterangan sementara dari tiga saksi mereka menyatakan ini adalah bendera HTI. Tapu ini masih keterangan pertama. Nanti kita tunggu penyelidikan," jelas dia.

Kata Setyo polisi akan mendengar masukan para ahli untuk menyelesaikan kasus ini. Polisi juga membuka pintu lebar agar banyak pihak turut memberikan pandangan terkait polemik bendera dan kalimat Tauhid itu.

"Polri akan mendengarkan masukan yang konstruktif dan berbagai pihak dengan tujuan tetap terjaganya situasi dan kondisi keamanan," tutup dia.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...dera-mirip-hti

----------------------

Segera saja di proses hukum pak polisi, jangan sampai meluas kemarahan umat Islam di seluruh tanah air gara-gara aparat kemanan lamban menanganinya secara tegas!  Meski ybs sudah minta maaf, termasuk induk organisasinya, harus tetap di proses hukum .... sebab kasusnya sudah menyangkut SARA dan menimbulkan kegaduhan di masyarakat, bahkan  di seluruh tanah air.

emoticon-Takut
0
2.1K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.