Kasus terbaru, dimana oknum Banser diduga membakar bendera HTI, menunjukkan adanya blunder Banser yang telah masuk kedalam perangkap para pemuja Khilafah. Dengan alasan bendera yang sering digunakan oleh ormas terlarang HTI tersebut merupakan bendera Rasulullah (Ar Rayah & Al Liwa) , maka Banser kemungkinan besar akan dibenturkan dengan seluruh umat muslim Indonesia non NU.

Ini adalah perangkap yang sangat cerdik (licik) dari para pemuja Khilafah untuk menghabisi Banser.  HTI menggunakan bendera tersebut bukan tanpa alasan. 

Strategi HTI dan para fasnsboy nya untuk berlindung dibawah atribut keagamaan sungguh sangat cerdik (licik) untuk memunculkan benturan horizontal di kalangan internal Islam. Ini adalah strategi jangka panjang yang selalu dilakukan oleh pemuja Khilafah. 

Kalau benturan horizontal ini benar-benar terjadi, maka mereka akan tampil dengan baju baru untuk mengobarkan perang sipil, dan endingnya menguasai negri ini. Setidaknya niatan untuk menggembosi kekuatan NU sebagai salah satu benteng kuat NKRI akan signifikan hasilnya.

Ingat apa yang terjadi di Afrika Utara mulai Tunisia, Libya sampai Mesir dan bahkan yang terjadi di Jazirah Arab sampai perang sipil di Suriah saat ini. Fans boy Khilafah cukup sukses untuk mengobrak abrik negara-negara yang sebelumnya cukup stabil dan mapan.

Apakah ketika mereka berhasil mengobrak-abrik negara yang stabil dan mapan serta merta berhasi juga menggolkan mimpinya? sebagian berhasil dan sebagian lainnya gagal.

Namun setidaknya mereka berhasil menciptakan peluang untuk menggolkan tujuan akhirnya. Kalau toh pun belum berhasil secara penuh, mereka bisa berpindah ke wilayah ataupun negeri lain. Masalah berapapun korbannya mereka tidak akan pernah mau tahu.     

Banser mungkin saja sengaja pasang badan untuk membakar bendera tersebut, karena jikalau yang melakukan aparat, maka sentimen anti pemerintah akan jauh lebih berbahaya. Namun, pasang badan Banser ini secara tidak langsung juga akan sangat membahayakan NU sebagai organisasi induk dan endingnya juga akan sangat mungkin menimbulkan konflik horisontal antar kelompok.

Sangat disayangkan gerakan anti HTI dan fansboy nya tersebut disikapi oleh Banser dengan cara yang relatif gegabah. Semangat anti gerakan Khilafah yang menggelora tidak dikemas secara cerdas untuk bergerak dengan cara yang senyap yang mengutamakan hasil akhir cantik.

Apakah Banser masuk perangkap kelompok pemuja Khilafah? Dalam kasus ini, mau tidak mau harus diakui bahwa Banser sedang terperangkap.

Memberantas para pemuja Khilafah tidak harus hanya berdasarkan semangat yang menggelora saja. Strategi dan permainan cantik sangat menentukan hasil akhirnya. 

Bergeraklah dengan cermat, cerdas dan bijaksana. Babat habis anasir-anasir yang ingin memporak-porandakan pilar-pilar Kebangsaan Indonesia dengan cara yang cantik. Seyogyanya hindari benturan yang tidak perlu.

Jayalah selalu Nahdlatul Ulama, Banser & Ansor. Hubbul Wathan Minal Iman.