Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

supriadiricardoAvatar border
TS
supriadiricardo
Marc Marquez Bikin MotoGP Tak Menarik?

Marc Marquez merebut gelar juara dunia Grand Prix ketujuhnya.
Marc Marquez merebut gelar juara dunia MotoGP 2018, gelar kelima sejak promosi pada 2013. Sebuah catatan yang memunculkan anggapan pebalap yang dijuluki The Baby Alien itu telah membuat MotoGP menjadi tidak menarik lagi.

Seperti Michael Schumacher merebut gelar F1 sepanjang 2000 hingga 2004, seperti Chicago Bulls menjadi juara NBA enam kali di era 1990-an, Rossi merebut gelar MotoGP 2001 hingga 2005, atau Sebastian Vettel yang menjadi juara dunia F1 pada 2010 hingga 2013, Marquez benar-benar menunjukkan dominasi total di MotoGP.
Diboyong Repsol Honda pada 2013 setelah menjadi juara dunia Moto2 di musim sebelumnya, Marquez seperti tidak memberi kesempatan pebalap lainnya untuk merebut gelar juara dunia MotoGP. Lima gelar juara dunia direbutnya, dan hanya gagal pada musim 2015 ketika Jorge Lorenzo menjadi juara dunia.


Musim ini Marquez tampil impresif. Dari 15 seri yang dijalani, pebalap asal Catalonia itu hanya dua kali gagal mendapatkan poin, yakni di Argentina dan Italia. Selebihnya Marquez selalu sukses meraih podium, termasuk delapan kemenangan.

Melihat margin Marquez di puncak klasemen setiap merebut gelar juara dunia MotoGP sejak 2013, pantas jika disebut pebalap 25 tahun itu telah membuat kelas primer Grand Prix itu sedikit tidak menarik.

Marc Marquez unggul 102 poin atas Andrea Dovizioso di puncak klasemen sementara MotoGP 2018 dengan tiga seri tersisa.
Harapan besar ditunjukkan tim dan pebalap rival Marquez seperti Andrea Dovizioso (Ducati) atau duo Movistar Yamaha Valentino Rossi dan Maverick Vinales di awal musim. Tapi, faktanya Marquez tidak tertahankan. Marquez untuk kali ketiga Marquez memastikan gelar juara dunia MotoGP di Sirkuit Motegi, atau tiga seri sebelum musim selesai.

Persaingan terketat di MotoGP sejak Marquez naik kelas hanya terjadi satu kali, yakni pada musim 2013. Ketika itu Marquez memiliki keunggulan 13 poin atas Lorenzo memasuki seri terakhir di Valencia. Di akhir musim Marquez unggul empat poin atas rekan setimnya di Repsol Honda itu musim depan.

Sementara pada musim lalu Marquez memasuki seri terakhir dengan keunggulan 21 poin atas Dovizioso. Kegagalan finis Dovizioso di Valencia membuat pebalap asal Cervera itu unggul 37 poin di akhir musim 2017.
Sejumlah data di atas cukup menjadi alasan untuk menyebut MotoGP menjadi sedikit kurang menarik karena Marquez. Tapi ini bukan hanya kesalahan Marquez, tapi juga kesalahan pebalap dan tim rival sang Semut Cervera itu.

Marquez bisa merebut lima gelar juara dunia dalam enam musim terakhir tidak dengan berleha-leha. Marquez beradaptasi dengan baik, memanfaatkan setiap peluang yang ada, dan mengambil risiko lebih sering.

Perlu diingat kalau Marquez adalah pebalap kedua yang paling sering kecelakaan musim lalu (27 kali) dan terbanyak musim ini (18 hingga MotoGP Jepang). Itu artinya dia tidak takut mengambil risiko. Sebuah risiko yang berbuah gelar juara dunia di akhir musim.

Marc Marquez tampil konsisten sepanjang MotoGP 2018.
Tidak adil untuk mengatakan Marquez merupakan satu-satunya penyebab MotoGP tidak menarik dalam beberapa musim terakhir. Rival Marquez juga harus disalahkan. Yamaha pantas disalahkan karena tidak mampu memberikan Maverick Vinales dan Valentino Rossi sepeda motor yang kompetitif.

Dovizioso juga pantas disalahkan karena kurang agresif, kurang mengambil risiko, dan tidak konsisten di momen-momen penting. Ducati juga pantas disalahkan karena telat memberi Jorge Lorenzo sasis motor Desmosedici yang tepat. Jadi bukan semata-mata kesalahan Marquez.

Mari kita berharap MotoGP akan kembali lebih menarik musim depan. Sesuatu yang saya prediksi akan terjadi. Karena saya masih percaya satu-satunya pebalap yang bisa mengalahkan Marquez dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP adalah Lorenzo.

Marc Marquez merebut gelar juara dunia MotoGP 2018 setelah Andrea Dovizioso kecelakaan di Sirkuit Motegi.
Faktanya adalah Lorenzo merupakan satu-satunya pebalap yang mampu mengalahkan Marquez dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP. Hal itu terjadi pada musim 2015, ketika Lorenzo diklaim Rossi dibantu Marquez dalam merebut gelar juara dunia.

Lorenzo merupakan pebalap yang lebih agresif ketimbang rival Marquez lainnya di MotoGP. Lorenzo lebih berani mengambil risiko, sama seperti Marquez. Sayang, X-Fuera berada di tim dan waktu yang salah untuk bisa mengimbangi kehebatan Marquez. Lorenzo baru mampu meraih prestasi jelang pertengahan musim ini setelah Ducati melakukan modifikasi sasis tangki di Desmosedici GP18 yang ditungganginya.
Kehadiran Lorenzo di Repsol Honda merupakan tantangan baru bagi Marquez musim depan. Dengan Marquez dan Lorenzo menjadi rekan setim, setidaknya ada secercah harapan MotoGP 2019 akan berlangsung lebih menarik. Perang kata-kata, intrik, hingga duel sengit di atas sirkuit kemungkinan besar terjadi, layaknya Rossi vs Lorenzo di Yamaha (jun).
tata604
tata604 memberi reputasi
4
1.2K
7
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
MotoGP
MotoGPKASKUS Official
1.5KThread2.5KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.