iskrimAvatar border
TS
iskrim
Menjegal Monopoli Google, Akankah Menguntungkan Siapa?


[ HT# 371 ]

Menjadi besar dan kuat bukanlah perkara mudah dan tidak bisa terwujud dalam hitungan jam atau hari, demikian juga dengan kedigdayaan Google yang bisa dikatakan sudah mengakar kuat di hampir sisi teknologi berbasiskan aplikasi Android memerlukan proses yang tidak sebentar untuk jadi besar seperti saat ini.

Dan, setiap orang kini tak lepas dari peran Google dengan Androidnya, entah apakah ini sudah di rencanakan jauh-jauh hari ataukah wacana Google yang memungut 'pajak upeti' setiap pabrikan atau developer pembuat aplikasi yang sudah kadung nyemplung menikmati sajian yang diberikan pihak Google sebagai pemilik open source dan mungkin sajian tersebut sebentar lagi tidak di gratiskan.


Pajak upeti ini pun terbilang cukup mahal, bayangkan saja, Google akan menerima $ 40 atau sekitar Rp 600.000an di setiap ponsel atau tablet yang beredar, bisa kita bayangkan berapa triliun Google akan menerima dari ribuan ponsel dan tablet yang beredar diseluruh dunia, jika ini benar terjadi maka beban terakhir tentu saja akan berimbas dengan harga jual ponsel atau tablet yang melambung tinggi. Ujung-ujungnya kita sebagai pengguna akan berfikir duakali untuk membeli ponsel atau setidaknya para pabrikkan atau pihak developer akan mencari alternatif lain agar aplikasinya tetap bisa dijual dan mulus berjalan di ponsel pengguna tanpa kendala.


Namun sebelum ini benar-benar terjadi beruntung Komisi Uni Eropa mengumumkan kalau cara yang akan dilakukan oleh Google ini dianggap ilegal. Langkah Google menetapkan pajak upeti ini berawal setelah Google mendapat sangsi denda USD 5 miliar pada Juli lalu karena secara sepihak mewajibkan 11 aplikasi tertanam di setiap ponsel jika perusahaan ponsel atau developer ingin memakai lisensi Play Store, memang sepertinya secara tidak langsung ini sebuah pemaksaan sepihak yang dilakukan Google dan ini terjadi sudah cukup lama. Monopoli pun akhirnya terjadi, rupanya Komisi Uni Eropa meliat ketidaksehatan bisnis ini dan menjatuhkan denda.



Google memutar otak dan ingin usahanya terus menguntungkan sepihak, Google seperti sedang gelap mata, tidak ingat kalau sekarang ini sudah amat besar dan berpengaruh di hampir penjuru dunia. Pemikiran sempit pun terlintas Google untuk tidak lagi menggratiskan fungsi Search dan Chrome browser, juga lisensi lain seperti GMaps, GMail dan Docs (sebuah ajang balas dendam atau ingin balik modal?).

Keputusan Google menurut saya memang terbilang sedikit aneh, seperti orang yang sudah kaya tetap saja masih 'serakah' tidak pernah ada puasnya, namun itulah bisnis, bisnis yang sudah dicampuri sikap egoisme dan keserakahan. Dan kalau kita kembali ke awal Google berdiri kita sangat tahu kalau Google khususnya platform Android merupakan sistem operasi 'open source' alias gratis, jadi bagaimana mungkin Google khususnya Android mulai 'berkhianat' dan memonopoli bisnis ini?

Namun disisi lain kalaupun ini benar-benar terjadi seperti saya tulis di paragraph sebelumnya maka pihak pabrikkan dan developer tentu akan mencari alternatif lain. Hal ini sebetulnya menguntungkan pihak ketiga, disaat kepepet biasanya suka ada jalan keluarnya, jadi kita tunggu saja episode akhir dari kisah diatas. Akankah muncul open source-open source baru yang lebih segar dan lebih memanjakan penggunanya, kita tunggu saja.










█║▌│█│║▌║││█║▌│║▌║█║║▌║││█║▌││█

Copyright © 2016 - 2018 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: opini iskrim | Sotoshop : iskrim




Diubah oleh iskrim 24-10-2018 02:04
haidar057
haidar057 memberi reputasi
8
11.2K
146
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.