- Beranda
- Berita dan Politik
Keluarga Napi Teroris Ngadu ke Fadli Zon soal Prosedur Penangkapan
...
TS
unicorn.phenex
Keluarga Napi Teroris Ngadu ke Fadli Zon soal Prosedur Penangkapan
Jakarta - Tim Pengacara Muslim beserta sejumlah keluarga narapidana kasus terorisme mengadu ke Fadli Zon. Mereka menyampaikan soal penangkapan dan penahanan para napi yang dianggap tak sesuai prosedur.
Pertemuan itu digelar di Lantai 3 gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018). Selain Fadli, pertemuan ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi III Aboebakar Al-Habsyi, dan Raden Mohammad Syafi'i.
"Tadi disampaikan ada sekitar 200-an lebih penangkapan-penangkapan yang diduga tidak sesuai dengan prosedur, tadi ada yang beberapa menyampaikan testimoni tidak mendapatkan qkeadilan seperti rumah sakit," kata Fadli usai pertemuan.
"Kemudian mau mengirim baju atau pakaian, dan kondisi di tahanan tadi juga disampaikan, ada yang mereka kondisinya di dalam makin lama makin buruk," imbuhnya.
Pertemuan berlangsung tak lebih dari satu jam. Menurut Fadli, dilaporkan juga soal penangkapan terduga teroris yang berniat melaksanakan pengeboman saat event Asian Games.
"Kemudian juga ada yang melaporkan tadi dari istri salah seorang di dari guru di Ciseeng yang diduga mau membuat satu bom drone terkait dengan pelaksanaan satu event Asian Games yang tidak pernah terjadi peristiwanya, tidak pernah ada kejadiannya, tapi tiba-tiba ditangkap begitu saja," jelas Fadli.
Keluarga Napi Teroris Ngadu ke Fadli Zon soal Prosedur PenangkapanFoto: Zunita Amalia Putri/detikcom
"Seorang guru dari sekolah negeri dari daerah Ciseeng , Kabupaten Bogor. Itu tidak melalui proses yang transaparan apa penyebabnya," sambungnya.
Anggota Komisi III Raden Mohammad Syafi'i yang juga hadir dalam pertemuan tersebut berjanji akan mengecek kebenaran laporan mengenai dugaan ketidakbenaran prosedur tersebut.
"Ini kalau benar ya, dan kita akan investigasi," ucapnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim Achmad Michdan berharap DPR memberikan perhatian dan melakukan pengawasan terkait perlakuan polisi terhadap terduga teroris.
"Melalui komisi III maupun DPR yang diwakili oleh Pak Fadli Zon supaya memberikan perhatian bahwa seidak-tidaknya lembaga pengawasan terhadap institusi yang punya seperti keluarbiasaan sehingga hak-hak napi dan tersangka harus ada pengawasannya. oleh karena itu kami datang kemari untuk meminta supaya ada pengawasan yang mengarah kepada penegakkan hukum yang benar dan berkeadilan," tuturnya. (zap/rna)
sumber
Ingetin tampang simpatisan teroris
Pertemuan itu digelar di Lantai 3 gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018). Selain Fadli, pertemuan ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi III Aboebakar Al-Habsyi, dan Raden Mohammad Syafi'i.
"Tadi disampaikan ada sekitar 200-an lebih penangkapan-penangkapan yang diduga tidak sesuai dengan prosedur, tadi ada yang beberapa menyampaikan testimoni tidak mendapatkan qkeadilan seperti rumah sakit," kata Fadli usai pertemuan.
"Kemudian mau mengirim baju atau pakaian, dan kondisi di tahanan tadi juga disampaikan, ada yang mereka kondisinya di dalam makin lama makin buruk," imbuhnya.
Pertemuan berlangsung tak lebih dari satu jam. Menurut Fadli, dilaporkan juga soal penangkapan terduga teroris yang berniat melaksanakan pengeboman saat event Asian Games.
"Kemudian juga ada yang melaporkan tadi dari istri salah seorang di dari guru di Ciseeng yang diduga mau membuat satu bom drone terkait dengan pelaksanaan satu event Asian Games yang tidak pernah terjadi peristiwanya, tidak pernah ada kejadiannya, tapi tiba-tiba ditangkap begitu saja," jelas Fadli.
Keluarga Napi Teroris Ngadu ke Fadli Zon soal Prosedur PenangkapanFoto: Zunita Amalia Putri/detikcom
"Seorang guru dari sekolah negeri dari daerah Ciseeng , Kabupaten Bogor. Itu tidak melalui proses yang transaparan apa penyebabnya," sambungnya.
Anggota Komisi III Raden Mohammad Syafi'i yang juga hadir dalam pertemuan tersebut berjanji akan mengecek kebenaran laporan mengenai dugaan ketidakbenaran prosedur tersebut.
"Ini kalau benar ya, dan kita akan investigasi," ucapnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim Achmad Michdan berharap DPR memberikan perhatian dan melakukan pengawasan terkait perlakuan polisi terhadap terduga teroris.
"Melalui komisi III maupun DPR yang diwakili oleh Pak Fadli Zon supaya memberikan perhatian bahwa seidak-tidaknya lembaga pengawasan terhadap institusi yang punya seperti keluarbiasaan sehingga hak-hak napi dan tersangka harus ada pengawasannya. oleh karena itu kami datang kemari untuk meminta supaya ada pengawasan yang mengarah kepada penegakkan hukum yang benar dan berkeadilan," tuturnya. (zap/rna)
sumber
Ingetin tampang simpatisan teroris
0
2K
30
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.3KThread•41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya