Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Music
  • KISAH HIDUP : Sir James Paul McCartney. Legenda Hidup Yang Hidup Dengan Mitos !

monkbertyAvatar border
TS
monkberty
KISAH HIDUP : Sir James Paul McCartney. Legenda Hidup Yang Hidup Dengan Mitos !

Siapa yang tidak kenal sosok nyentrik legendaris Sir James Paul McCartney, MBE ? Punggawa The Beatles yang ketenarannya melejit bak roket pada eranya, yang bahkan sampai sekarang karyanya masih dikenal luas di seantero dunia.

Ada banyak kisah menarik tentang Paul yang akan coba TS rangkum dan ulas sedikit di thread ini. 

Enjoy gans !

Siapa yang menyangka bahwa pria keturunan Irlandia yang di baptis dalam agama Katholik Roma yang lahir dengan nama lengkap James Paul McCartney di Walter General Hospital, Liverpool, 18 Juni 1942 akan menjadi salah satu musisi dengan pendapatan tertinggi di Inggris hingga sekarang. Ia juga masih dikenal sebagai pencipta lagu dan legenda musik Inggris hingga sekarang. Meskipun ia dibaptis dalam agama Katholik Roma, namun ia tumbul tanpa pengaruh kental agama tersebut, karena orang tuanya berbeda, Ibunya, Mary McCartney penganut Katholik Roma yang meninggal saat Paul berusia 14 tahun pada 1956, sedangkan ayahnya James 'Jim' McCartney beragama Kristen Protestan yang kemudian menjadi agnostik. 





Kakak dari Michael yang lahir pada tanggal 7 Januari 1944 ini bersekolah di Stockton Wood Road Primary School di tahun 1947 saat usianya 5 tahun. Kemudian melanjutkan ke Joseph William Junior School dan lulus di tahun 1953. Dari 90 orang pendaftaran ujian, Paul adalah salah satu murid yang lolos ujian tersebut bersama 3 teman lainnya, yang kemudian membawanya di terima di Liverpool Institute yang akhirnya mempertemukannya dengan Geroge Harrison dalam sebuah bus yang menuju ke sana karena mereka tinggal berdekatan. 





Sejak kecil, Paul sudah tidak asing dengan dunia musik dan seni, Kakeknya Joe McCartney adalah pemain tuba, sedangkan ayah Paul, adalah seorang pianis dan peniup terompet yang memimpin "Jim Mac's Jazz Band" ditahun 1920an, yang kemudian membuat ia mendidik 2 anaknya dengan musik yang kental. Sebelum Paul memiliki gitar akustik Zenith, ayahnya sudah terlebih dahulu membelikannya sebuah terompet, namun saat musik skiffle mewabah di Liverpool, Paul menukarnya dengan gitar. Ayahnya pernah menyarankannya mengambil kelas musik, namun dalam perjalanannya, Paul merasa lebih mampu belajar dengan 'telinga' timbang teori. Ia pun mulai mengabaikan kelas. Paul juga dikenal pandai melukis, kurang lebih ada 70 lukisannya pernah dipamerkan di Walker Street Gallery di Liverpool. 



Ketika ia berusaha bermain dengan tangan kanannya, ia selalu merasa kesulitan. Dari situlah ia menyadari bahwa dirinya kidal. "I Lost My Little Girl' adalah lagu pertama yang Paul tulis dengan gitar Zenithnya. dan lagu "When I'm Sixty Four" adalah lagu pertama yang ia mainkan dengan piano, yang kemudian menjadi salah satu lagu di album legendaris The Beatles "Sgt. Pepper's Lonely Heart Club Band".



Siapa sangka, Paul pernah 2 kali gagal dalam audisi paduan suara. Paul mengaku meninggalkan 1 kali kesempatan audisi karena dirinya tak ingin menjadi member paduan suara. Pada tahun 1955, keluarganya pindah ke Forthlin Road nomor 20 di Allerton yang kini dimiliki National Trust.



Pada tanggal 6 Juli 1957 Paul pertama kali melihat John Lennon tampil dengan bandnya Quarrymen di Woolton. Mereka pun berteman. Karena sama-sama ditinggal sang ibu di usia muda, membuat Paul dan John Lennon yang juga ditinggal ibunya saat ia berusia 17 tahun,  merasa memiliki kedekatan satu sama lain. Paul pun bergabung dengan Quarrymen. Penampilan pertamanya dengan Quarrymen terjadi di tanggal 18 Oktober 1957 di New Clubmoor Hall (Conservative Club). Karena ia merasa sangat gugup, ia pun tampil dengan suara kacau.



Namun persahabatan mereka berdua tidak berjalan mulus, diawal pertemanan mereka, Mimi Smith, bibi John tidak suka John berteman dengan Paul yang berasal dari kelas pekerja. Sementara ayah Paul memperingatkannya bahwa John akan membawanya pada masalah, sampai akhirnya ia tetap mengijinkan band mereka untuk berlatih di kamar depan rumahnya. 



Kemudian pada suatu waktu, Paul mengingat seorang temannya yang ia temui di bus yang mengantar mereka ke Liverpool Institute, George Harrison, yang kemudian Paul meyakinkan John agar mengikutsertakan George dalam band sebagai lead guitarist. Masuknya George diikuti oleh bergabungnya teman John bernama Stuart Sutcliffe sebagai bassist yang tidak disetujui Paul karena ia menganggap Stuart tidak memiliki kemampuan bermusik yang mumpuni. 

 



Quarrymen pun beberapa kali mengubah nama band. Hingga akhirnya manajer band saat itu, Allan Williams mendapatkan kontrak di sebuah klub di Hamburg untuk band yang saat itu didalamnya masih beranggotakan Stuart Sutcliffe dan Pete Best sebagai drummer, yang kemudian pada akhirnya John Lennon menemukan nama the Beatles dan di pilih saat mereka tampil di Hamburg pada tahun 1960. 



Awalnya ayah Paul tidak mengizinkannya untuk pergi mengingat Paul masih remaja. Namun ketika Paul berkata bahwa per harinya ia akan mendapat 2 pounds dan 10 shillings, yang notabene lebih besar dibanding penghasilan Jim saat itu, akhirnya membuat Jim mengizinkan Paul pergi ke Hamburg. 



Di Hamburg, siapa bilang mereka akan hidup bak artis? Setiap hari mereka harus bermain di klab malam yang kotor dan hidup bagai pengamem dan tinggal di sebuah penginapan kecil. Sampai akhirnya mereka terdeportasi dari Hamburg karena ternyata George masih terlalu kecil untuk bekerja disana. Saat tengah packing, Paul dan Pete harus bergelap-gelapan dan tidak sengaja membakar karet sebagai penerang ruangan. Mereka pun terpaksa ditahan kepolisian setempat beberapa jam sebelum kembali ke Inggris karena dianggap sengaja menghancurkan hotel.

Namun, terdeportasinya mereka justru membuka jalan ketenaran bagi mereka di Liverpool. Sekembalinya ke Liverpool, mereka tampil di Cavern Club yang membuat nama the Beatles menjadi sangat terkenal dan hampir setiap malam antrian panjang selalu mewarnai tiap penampilan mereka di klub tersebut. 



Namun tidak lama berselang, mereka kembali ke Hamburg untuk merekam lagu "My Bonnie" bersama Tony Sheridan. Dari sinilah awal perubahan posisi Paul sebagai bassist karena saat mereka selesai rekaman, Stuart lebih memilih tinggal di Hamburg dan hidup bersama pacarnya Astrid Kircherr. Malangnya beberapa bulan berselang, Stuart meninggal di Hamburg karena gangguan otak. Mereka pun mulai rutin bermain di Cavern Club tanpa Stuart dan Paul yang menggantikannya sebagai Bassist. 



Siapa sangka bahwa keputusan mereka merekam lagu "My Bonnie" membuat karir mereka makin melesat. Pada november 1961, pemilik toko musik NEMS di Liverpool, Brian Epstein yang mengenal the Beatles karena ada seorang pelanggannya yang menanyakan rekaman "My Bonnie" di tokonya. Brian pun terpesona dan akhirnya mengajukan diri sebagai manajer mereka. Tapi ternyata walaupun ketenaran sudah mulai menghampiri the Beatles, nyatanya Brian berulang kali di tolak berbagai studio rekaman saat ia mengajukan demo the Beatles, termasuk Decca Records. 



Singkat cerita, akhirnya demo mereka di terima oleh Parlophone Records, dengan George Martin sebagai produser. Namun Martin meminta the Beatles untuk mengganti drummer mereka yang ia anggap tidak kompeten. Akhirnya muncullah Richard Starkey yang kemudian di kenal sebagai Ringo Starr yang akhirnya dari formasi ini melahirkan berbagai lagu yang mengantarkan the Beatles pada puncak ketenaran. Termasuk single "I Wanna Hold Your Hand" yang berhasil menembus pasar Amerika pada tahun 1964, yang kemudian menandai munculnya "British Invasion".



Kedekatan Paul dan John makin membuahkan hasil, mayoritas lagu-lagu the Beatles di hasilkan oleh mereka berdua yang sering menulis lagu di kamar hotel setelah konser di Wimpole Street, Cavendish Avenue, atau dirumah John di Kenwood. Biasanya mereka berdua membutuhkan waktu satu sampai dua jam untuk menulis lagu. Paul juga pernah menulis lagu untuk beberapa artis. Yang paling diingat adalah saat ia menulis lagu hit untuk Peter & Gordon. Peter tidak lain adalah saudara Jane Asher, pacar Paul saat itu. 



Paul sering berkunjung ke klub malam sendirian untuk menonton kabaret, makan, atau sekedar berdansa hingga pukul 4 pagi dan sering mendapat perlakuan istimewa dari banyak orang yang ia terima dengan senang hati. Setelah jam 4, biasanya Paul lalu mengunjungi klub-klub judi. Ia sering bertemu Brian Epstein di "The Curzon House". Ia juga sering berkunjung ke klub "The Bag O' Nails di Kingly Street, Soho, London yang akhirnya mempertemukannya dengan Linda Eastman yang kemudian menjadi istrinya. 



Pada September 1969, muncul artikel yang dibuat oleh Tim Harper, seorang editor majalah mahasiswa Drake University, Iowa yang mempublish artikel berjudul "Is Beatle Paul MCCartney Dead?". Mitos Paul meninggal pun menyebar luas. Semua media berusaha menghubungi pihak the Beatles tapi tidak berhasil. Hingga pada akhirnya tanggal 22 Oktober 1969, Paul memberikan pernyataan d rumahnya di Skotlandia, "Rumors of my death have been greatly exaggerated", mengutip perkataan Mark Twain. Dua hari setelahnya, Paul menyetujui untuk di wawancarai oleh wartawan BBC di rumahnya. Dalam wawancara tersebut, Paul mengatakan bahwa dirinya menarik diri dari sorotan publik dan ingin hidup dengan tenang sejak menikah dan menjadi ayah. 



Namun pada 10 Maret 2015, dunia kembali digemparkan dengan pengakuan Ringgo Star bahwa Paul memang sudah meninggal karena kecelakaan pada 9 November 1966. Sebenarnya posisi Paul sudah berganti sebanyak 3 kali hingga akhirnya di tutup oleh Billy Shears. Ia pun mengakui adanya kontes mirip Paul yang dimenangkan oleh William Shears Campbell namun akhirnya ia menghilang entah kemana. Ringo akhirnya membenarkan rumor ini karena kasihan terhadap Billy Shears yang kini sudah berusia 74 tahun. Ia merasa harus memberitahu dunia agar Billy tidak terus membawa rumor itu sampai akhir hayatnya. Namun pernyataan Ringo menjadi tanda tanya besar para fans karena setelah sekian lama dan tanpa bukti otentik. 



Ketenaran the Beatles juga membawa mereka akhirnya menerima penghargaan dari Ratu Elizabeth 2 dengan gelar "Members of the Order of the British Empire" (MBE) yang malah membuat kotroversi setelah sebelumnya penghargaan itu di nominasikan untuk Harold Wilson. Tak sedikit para penerima gelar MBE yang mengembalikan gelarnya sebagai bentuk protes karena saat itu gelar MBE hanya untuk veteran perang dan negarawan.



Setelah kematian Brian Epstein pada tahun 1967, Paul mengambil alhi kepemimpinan band dari John Lennon. Paul juga adalah salah satu personil pertama yang mengerjakan project di luar the Beatles, yang di mulai saat ia mengerjakan soundtrack untuk film "The Family Way" yang kemudian dirilis sebagai album dan menyabet Ivor Novello Awards di kategori "Lagu Tema Instrumental Terbaik". Paul juga adalah personil pertama yang mengumumkan bubarnya the Beatles pada publik tanggal 10 April tahun 1970, seminggu sebelum merilis album solonya "McCartney". Ia pun mencatat rekor penampilan solo dengan jumlah penonton terbanyak yang mencapai 350.000 orang saat ia menggelar konser di Brazil tahun 1989. 



(alasan dan cerita dibalik bubarnya the Beatles akan ane ceritakan di thread selanjutnya. hehe)

Spoiler for PENUTUPAN:















radhit4n994
milktoasthoney
nona212
nona212 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
14.9K
95
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Music
MusicKASKUS Official
19.8KThread9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.