Quote:
Liputan6.com, Bandung -Inspeksi mendadak digelar Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tata Tertib Niaga Kementerian Perdagangan di sejumlah SPBU di Bandung, Jawa Barat.
Seperti ditayangkan
Liputan6 SCTV, Jumat (19/10/2018), dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya alat tambahan pada pompa ukur bahan bakar minyak. Berupa rangkaian elektronik PCB di salah satu SPBU yang diawasi.
Hasilnya melebihi batas kesalahan yang diizinkan yaitu kurang lebih 0,5 persen.
Dua SPBU yang melakukan kecurangan akhirnya disegel petugas. Dua SPBU tersebut, yakni berada di kawasan Kiaracondong dan SPBU yang terletak di Jalan Riau, Kota Bandung.
Total ada delapan SPBU yang diperiksa. Diharapkan dengan adanya inspeksi mendadak, tidak ada lagi SPBU yang melakukan kecurangan. (Muhammad Gustirha Yunas)
https://www.liputan6.com/news/read/3...andung-disegel
Quote:
Bedanya Kecurangan SPBU di Jalan Kiaracondong dengan SPBU di Jalan Riau Bandung
Tribun Jabar/Theofilus Richard
SPBU Jalan Riau, Kota Bandung, disidak Ditjen PKTN, Jumat (19/10/2018).
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Ditemukan alat untuk memanipulasi display meteran bensin di dua
SPBU Kota Bandung, pada sidak yang dilakukan Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Jumat (19/10/2018).
Dua
SPBU tersebut adalah
SPBU di
Jalan Kiaracondong, sebrang Griya atau di bawah fly over Kiaracondong dan
SPBU di
Jalan Riau,
Kota Bandung.
"Prinsipnya secara aturan menambah atau mengurangi tambahan alat ukur yang sudah diatur itu tidak boleh," ujar Direktur Metrologi Kementerian Perdagangan, Rusmin.
Tetapi, menurut Rusmin, terdapat perbedaan teknik kecurangan di antara keduanya.
SPBU Kiaracondong menggunakan sebuah alat bernama Printed Circuit Board (PCB).
Alat ini berbentuk papan sirkuit yang berfungsi memanipulasi display meteran bensin.
"Kalau yang (SPBU) Kiaracondong, alatnya lebih diprogram," ujarnya.
Dengan alat ini, diperkirakan konsumen rugi 1 persen setiap pembelian bensin.
Semisal konsumen membeli premium seharga Rp 10 ribu, dipastikan konsumen merugi Rp 100.
Sedangkan kecurangan yang ditemukan di mesin
SPBU Jalan Riau adalah pemotongan jalur pada sistem kalibrasi mesin.
Tidak terlihat alat atau papan sirkuit seperti yang ditemukan di
SPBU Kiaracondong.
Alat yang ditemukan hanya berupa tombol on/off.
"Mesinnya (pompa bensin) lebih baru, tapi menggunakan switch sederhana untuk putus dan buka," ujarnya.
Dengan alat ini, jumlah bensin yang disalurkan ke kendaraan lebih sedikit dibanding seharusnya.
Dengan kecurangan ini, konsumen dirugikan sebanyak 1 liter setiap pembelian 20 liter bensin.
Kini, Kementerian Perdagangan akan menyelidiki lebih lanjut mengenai kasus kecurangan ini.
Pemilik dan teknisi dua
SPBU tersebut akan segera dipanggil penyidik Badan Metrologi sebelum berkas kasusnya dilimpahkan ke kejaksaan.
ini jelas sdh pencurian. pidana. alat bukti lengkap.
harus naik pengadilan, masuk penjara.