Personel SNSD, Tiffany, telah memproklamasikan dirinya sebagai solois. Tak lagi aktif beraktivitas di Korea Selatan, Tiffany memulai debutnya di Amerika dengan nama baru: Tiffany Young. Lebih dari satu tahun break dari industri hiburan pasca hengkang dari SM Entertainment, Tiffany sibuk menggali kemampuan akting dan menarinya dengan datang ke sekolah akting dan tari di Amerika. Tak lama setelah itu dia meresmikan berbagai platform digital dengan nama Tiffany Young mulai dari Twitter, YouTube, Facebook, dan Instagram. Sejak tak lagi aktif bersama SNSD, dia telah merilis dua single berbahasa Inggris yaitu 'Over My Skin' dan 'Teach You'.

Kini kelahiran 1989 itu tengah menjalani masa promosi untuk single 'Teach You'. Dalam perjalanan promonya di New York, Tiffany mampir ke markas BUILD dan diwawancara oleh host Kevan Kenney. Dalam kesempatan ini, Tiffany bicara banyak soal perjalanan kariernya yang berawal dari SNSD hingga kini berkarier solo di Amerika. Tidak hanya itu, ada perbedaan yang sangat terasa dari penyanyi KPop itu ketika menjawan pertanyaan-pertanyaan dari Kevan. Tiffany lebih terbuka dan tidak ada lagi batasan-batasan yang terasa seperti ketika dia masih berada di bawah manajemen SM Entertainment dulu.



Tiga bulan yang "menggila"

Tiffany mengaku selama tiga bulan terakhir ini jadwalnya sangat menggila. Sejak perilisan 'Over My Skin' hingga 'Teach You', dia tak berhenti pindah dari satu media ke media lain untuk mempromosikan single-nya itu. Tak hanya itu saja, Tiffany pun bangga karena dia terpilih untuk menjadi brand ambassador retail H&M di Amerika. Lebih spesifik lagi, dia adalah musisi keturunan Asia-Amerika pertama yang terpilih menjadi brand ambassador untuk campaign H&M secara global. Belum lama ini pelantun 'Holler' itu juga menggelar jumpa fans solo-nya di beberapa negara di Asia termasuk Korea Selatan, Taiwan dan Thailand. 

"Semuanya sangat luar biasa. Aku masih merasa tidak percaya. Semalam aku keluar dari hotel untuk melihat billboard H&M di Times Square. Rasanya seperti tidak nyata," ungkapnya.



Musik dan fans adalah sesuatu yang personal

Ada hubungan yang sangat personal antara Tiffany dengan musik. Sesuatu yang sudah dijalaninya sejak usia remaja dan menjadi elemen penting dalam hidupya saat ini. "Musik buatku, ketika aku masih remaja dulu, adalah sesuatu yang membuatku merasa keren. Musik membuatku merasa lebih baik. Aku berharap dengan musik aku juga bisa membuat orang lain merasa lebih baik," katanya.

Hal lain yang personal buat Tiffany adalah hubungannya dengan para penggemar. Selama berkarier di Korea Selatan, dia merasa tidak terlalu bisa banyak berinteraksi dengan para penggemar di New York, Los Angeles, dan Amerika. Namun kini dia lega karena bisa lebih dekat dengan mereka.



Kehilangan momen kehidupan kuliah

Menjalani karier sebagai bintang KPop sejak usia remaja membuat Tiffany harus menghabiskan waktunya untuk berlatih sebelum debut, debut, dan kemudian menjalani promosi demi promosi di Korea Selatan. Di saat yang sama teman-teman seangkatannya harus menjalani "kehidupan normal" seperti orang-orang kebanyakan. Lulus SMA dan kuliah.

"Yang pasti pengalaman kuliah. Tentu aku menghabiskan waktu yang menyenangkan untuk tur (bersama SNSD) sepanjang periode di mana aku harusnya kuliah," katanya. 



Bangga dengan SNSD

"Kami debut di 2007 dan kamu adalah satu dari sedikit grup cewek yang debut di tahun itu," katanya ketika ditanya soal kariernya bersama SNSD. Tiffany menceritakan bagaimana dia ingin menginspirasi para perempuan khususnya lewat grup ini untuk memanfaatkan dan menangkap setiap momen dan kesempatan dalam hidup. "Kami benar-benar ingin membuat generasi para perempuan. Karena semua kesempatan, kita sendiri yang menciptakannya," lanjut Tiffany.

Buat Tiffany, SNSD adalah tentang bagaimana menjadi kreatif dan menantang diri sendiri dengan musik dan menjadi manusia. "SNSD adalah diriku, bagian dari diriku, dan sesuatu yang selamanya akan membuatku bangga," ujarnya.



Bicara soal perubahan

Tiffany merasakan banyak perubahan sepanjang 12 tahun perjalanan kariernya. Juga perbedaan antara masa promosi di Amerika dengan masa promosi di Korea Selatan atau di negara lain saat bersama SNSD. Dalam kesempatan yang sama, Tiffany menjelaskan bahwa di awal kariernya dulu, SNSD diharuskan berusaha menjaga image atau konsep yang ingin ditampilkan dalam sebuah album sepanjang masa promosi.

"Perubahannya terjadi dengan perlahan, tetapi pasti. Kami tidak bisa menunjukkan diri kami yang sebenarnya. Pada awalnya memang seperti dibentuk (oleh perusahaan)," katanya.



Lebih terbuka soal pacaran

Yang sangat terasa dari wawancara Tiffany Young dengan berbagai media di Amerika, khususnya BUILD, adalah jawaban-jawabannya yang sangat terbuka. Terutama ketika menyinggung masalah pacaran dan hubungan asmara. Tak lagi berada dalam kotak di mana dia harus menjawab dengan hati-hati, Tiffany lebih santai ketika membeberkan hal-hal yang berhubungan dengan pacaran saat wawancara di Amerika. 

"Kami (SNSD) adalah yang pertama dari girlband atau pun boyband yang terbuka soal pacaran. Atas kemauan kami dan juga bukan atas kemauan kami," katanya lalu tertawa. "Itu adalah salah satu perubahan yang terjadi perlahan. Pada saat itu, pacaran bukan sesuatu yang mudah diterima. Tapi dipikir-pikir, saat itu, aku 23 tahun, kenapa aku nggak boleh punya pacar di usia 23?"

"Itu terjadi pada kami dan perlahan mulai berubah. Sekarang banyak orang lebih terbuka dan mereka melihat kami para seniman sebagai manusia juga, kami punya perasaan. Tak ada yang salah dengan jatuh cinta," lanjutnya.