Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

miftahuljannah.Avatar border
TS
miftahuljannah.
Pria ini Tolak Pekerjaan dengan Gaji Besar dan Pilih Jualan Parfum, Alasannya Bikin K
Pria ini Tolak Pekerjaan dengan Gaji Besar dan Pilih Jualan Parfum, Alasannya Bikin Kagum

Pria ini Tolak Pekerjaan dengan Gaji Besar dan Pilih Jualan Parfum, Alasannya Bikin K


Kisah pria muda ini patut jadi contoh anak-anak muda zaman sekarang.

Umurnya baru 21 tahun.

Namun prinsip hidupnya sungguh membuat takjub.

Disaat orang berlomba-lomba untuk mencari pekerjaan dengan gaji besar.

Pemuda ini malah sebaliknya.

Ia tidak mengejar harta semata.

Ada hal yang lebih penting menurutnya.

Apa itu.

Tribun Sumsel menemuinya di stan penjualan parfum di dalam mal Palembang Trade Center (PTC).

Secara tak sengaja ada seorang pengunjung yang melihat pemuda ini tengah membaca Alquran.

Pengunjung itu lantas mempostingnya di sosial media instagram.

Ditemui di lokasi kerjanya di lantai dasar PTC Mal, tampak terlihat booth besar dipenuhi Parfum minyak wangi dihiasi botol warna - warni tersusun rapi.

Mengenakan baju berwarna hitam lengan panjang pria berambut ikal berada didekat booth tersebut.

Dengan menunduk ia mengeluarkan suara kecil dan bernada.

Setelah dilihat dari dekat ternyata pria tersebut sedang membaca Ayat suci Al - Quran.

Pria yang bernama Muhammad Yusuf tersebut memang benar selalu menyempatkan untuk melantunkan ayat suci Alquran ditengah - tengah kesibukannya.

Bukan tanpa alasan ia memilih untuk berjualan Parfum, menurutnya berjualan parfum bermanfaat untuk ia salat.

"Waktu salat tidaklah terganggu saat berjualan parfum, karena saat azan dikumandangkan jualan bisa ditinggalkan sebentar untuk salat", jelasnya.

Ia tidak tertarik untuk bekerja ditempat lain dengan upah yang lebih tinggi.

Ketidak tertarikan tersebut beralasan jika pekerjaan itu dapat menggangu waktu untuk beribadah.

"Meski saya ditawarkan pekerjaan dengan upah puluhan juta, saya tidak bersedia, kalau pekerjaan tersebut bisa mengganggu waktu saya untuk sholat, lebih baik berjualan parfum dengan upah yang rendah tetapi saya selalu dekat dengan Allah SWT", tegas Yusuf.

Pria ini Tolak Pekerjaan dengan Gaji Besar dan Pilih Jualan Parfum, Alasannya Bikin K

Muhammad Yusuf penjual parfum yang mengisi waktu luang membaca Alquran di PTC Mal (Tribunsumsel.com/Andri Hamdillah)

Didatangi Pria Misterius

Ketika waktu sudah menunjukan pukul 12.15 terlihat pria muda yang mengenakan baju lengan panjang berwarna hitam bergegas pergi meninggalkan booth yang berisikan Parfum, Sabtu (5/8/2017).

Tanpa rasa ragu ia meninggalkan barang jualannya dan menuju sebuah ruangan kecil.

Setelah dilihat lebih dekat ternyata ruangan yang dituju oleh pria tersebut adalah tempat untuk beribadah, letaknya cukup jauh dari tempat ia berjualan.

Pria tersebut bernama Muhammad Yusuf, kesehariannya sendiri sebagai penjual Parfum di PTC Mal lantai dasar.

Diusia yang baru menginjak 21 tahun, ia telah berhasil membuat siapa saja yang melihatnya merasa tersentuh dan seakan takjub.

Bukan tanpa alasan, Yusuf (sapaan akrabnya) setiap hari sambil berjualan selalu menyempatkan diri membaca Ayat Suci Al - Quran.

Pria ini Tolak Pekerjaan dengan Gaji Besar dan Pilih Jualan Parfum, Alasannya Bikin K

Muhammad Yusuf penjual parfum yang mengisi waktu luang membaca Alquran di PTC Mal

"Sepadat -padatnya aktivitas pasti ada waktu kosong, alangkah baiknya waktu tersebut kita manfaatkan untuk mencari pahala", ujarnya.

Anak ketiga dari pasangan Husni (51) dan Hernayati (50) itu juga sangat mengedepankan kewajiban umat muslim, sholat lima waktu.

"Sholat itu tak ternilai harganya, pekerjaan di dunia jangan menjadi halangan untuk kita menjauhi Allah SWT", tegasnya.

Kebiasaan membaca Al - Quran sendiri baru ia jalankan, sebelumnya ia tidak terlalu mengerti tentang seberapa pentingnya ilmu agama bagi kehidupan.

Suatu saat ketika usianya belum genap 19 tahun, ia tanpa sengaja bertemu seseorang di dekat masjid, saat itu ia dan orang tersebut baru selesai menyelesaikan sholat berjamaah.

Ia terkejut saat dihampiri orang tersebut dan langsung mengajaknya berbicara.

Orang yang tidak dikenalnya itu mengatakan kepadanya jangan pernah meninggalkan sholat, sholat itu tak ternilai harganya.

"Saya tidak sengaja bertemu seseorang yang mengatakan sesuatu yang luar biasa, meski tidak mengenalnya tetapi perkataannya seperti pas mengenai hari kecil saya", terangnya sambil tersenyum.

Setelah itu batin Yusuf seperti tergetar, akhirnya ia memutuskan untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Al - Fatah.

Ia mendapat banyak pelajaran ketika belajar di pondok.

Yusuf tidak sampai menyelesaikan belajar di pondok tersebit karena ada sedikit masalah dari keluarga.

Jarak yang ditempuh Yusuf sendiri cukup jauh, beralamat di Jalan DI Panjaitan Lorong Nusaeka ia harus menempuh puluhan kilo untuk menuju menimba ilmu di pondok yang letaknya di Kabupaten Banyuasin.

Anak ketiga dari empat bersaudara tersebut harus tinggal bersama adiknya yang mengalami kekurangan.

"Saya tinggal bersama ibu saya dan adik perempuan saya, adik saya sejak kecil mengalami masalah pada kakinya sehingga sulit untuk berjalan, sedangkan ayah bekerja diluar kota dan kakak saya sudah berkeluarga dan sudah mempunyai rumah sendiri", jelasnya.

Menghadapi situasi seperti itu tidak membuat Yusuf patah semangat.

Baginya dengan membaca Al - Quran bisa membuatnya merasa tenang dan bisa merasakan hidup tanpa rasa gelisahan.

"Al - Quran menjadi teman terbaik saya untuk menenangkan hati, tidak ada yang lebih baik mangkanya saya selalu membacanya setiap ada waktu luang", tegasnya.

Alhamdulilah

Quote:
Diubah oleh miftahuljannah. 16-10-2018 14:44
-4
2.7K
35
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.