Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daengkonroAvatar border
TS
daengkonro
Cara Mengubah Stress Menjadi Energi Positif
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah topik berjudul "Cara Mengubah Stress Menjadi Energi Positif". Sebelumnya mungkin kita mengenal stres dari sisi negatif. Kita beranggapan bahwa stress itu berbahaya dan tidak baik bagi diri kita. Maka di kesempatan ini, kita akan berbicara soal sisi positif dari stres, bagaimana ia bisa berdampak baik bagi hidup kita.

Kelly Mcganigal pernah menulis buku berjudul "The upside of stress" yang dirilis pada Mei 2015, menegaskan bahwa stres sebenarnya baik untuk diri kita. Selama kita memiliki mentalitas yang tepat tentang hal itu, maka stres akan menjadi energi positif bagi diri kita.

Stres hanya akan berbahaya bagi kesehatan, apabila kita berpikir demikian. Namun hidup yang bahagia sebenarnya melibatkan stress. Kita dapat mengarahkan stress di dalam diri menjadi sebuah energi yang dapat meningkatkan kinerja kita.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 30.000 orang dewasa di amerika serikat menunjukan bahwa 43% dari mereka yang mengalami stres dan juga berkeyakinan bahwa stres itu berbahaya memiliki potensi yang besar terhadap kematian dini.

Sementara itu, mereka yang mengalami stres namun tidak menganggap stres itu berbahaya memiliki potensi yang kecil terhadap kematian dini.

Dari penelitian tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa kepercayaan dan pikiran negatif terhadap stres lah yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Bukan stres itu sendiri melainkan persepsi kita terhadap stres.

Oleh karena itu, Rubahlah cara pandang dan keyakinan kita terhadap stres maka stres akan menjadi suatu hal yeng berdampak positif bagi hidup kita.

Bagaimana cara kita merubah stres?

Mulai saat ini, kita harus melihat stres dari sisi yang berbeda, yakni dari sisi positif. Memandang stres sebagai suatu hal yang baik dapat mengubah respon tubuh kita terhadap stres dan dapat menjadikan diri menjadi lebih baik dan lebih sehat.

Apabila kita berada dalam kondisi tertekan, jantung berdegup kecang kemudian bernafas lebih cepat. Maka itu pertanda kita mengalami kecemasan. Kita sedang berada dalam kondisi cemas. Jika pada saat itu kita memandang stres dari sisi negatif maka, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Namun jika sebaliknya, kita memandang stres dari sisi positif maka itu akan menjadi sebuah energi yang sangat baik bagi tubuh kita.

Memandang stres dari sudut yang negatif bukan hanya berdampak buruk bagi tubuh saja, melainkan juga berdampak buruk bagi kehidupan sosial. Di dalam tubuh ada yang namanya hormon oksitoksin yang juga disebut dengan insting sosial.

Hormon ini berhubungan dengan insting sosial pada otak dan dapat memperkuat hubungan sosial kita dengan orang-orang disekitar.

Hormon oksitoksin akan semakin aktif dan produktif seiring dengan semakin intensnya kontak dan dukungan sosial yang kita bangun. Menariknya, kontak dan hubungan sosial ini sering terjadi justru ketika kita sedang berada dalam keadaan stres atau tertekan.

Kesimpulan!

Yang bisa kita ambil dari apa yang sudah saya sampaikan di atas adalah stres sama sekali tidak berdampak buruk bagi kesehata kita. Namun cara pandang dan pola pikir kitalah yang dapat membuat stres menjadi berbahaya.

Mulailah merubah cara pandang dan pola pikir terhadap stres maka hidup pun akan menjadi lebih sehat dan bahagia.

Sumber


#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif, gaya hidup produktif, agent of change, Investasi
0
1.4K
39
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.