• Beranda
  • ...
  • Domestik
  • [COC Ttravellers] Panjangnya Jalur Pendakian Gunung Argopuro #AslinyaLo

lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
[COC Ttravellers] Panjangnya Jalur Pendakian Gunung Argopuro #AslinyaLo



HT #39
emoticon-Selamat



WELCOME TO MY THREAD



Sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk

emoticon-Rate 5 StarRATE
emoticon-nulisah KOMEN
emoticon-pencet SHARE
emoticon-Toast CENDOL


SELAMAT MEMBACA
emoticon-Monggo






Di event #AslinyaLo kali ini saya bakalan sedikit cerita tentang perjalanan saya saat ke Gunung Argopuro di Jawa Timur, dan cerita tersubut dimulai dari sini.


Day 1

Setelah mengalami pergulatan batin antara ikut atau tidak akhirnya saya memutuskan untuk ikut melakukan perjalanan panjang yang akan saya tempuh selama beberapa hari.



Di hari pertama setelah semua persiapan selesai tepat pukul 01.00 wib tim pun memutuskan untuk berangkat menggunakan jet bus dari Pasuruan menuju Situbondo yang mana disanalah awal perjalanan yang sesungguhnya.



Pukul 04.00 wib saya beserta tim telah sampai di Situbondo, segeralah kita sarapan beserta membuat api unggun untuk menunggu pos ijin pendakian argopuro via baderan buka. Di pos ini tiap pagi ada ojek yang siap menawarkan jasa ojek untuk para pendaki, nah karena kita ingin memangkas waktu maka saya dan tim memutuskan untuk menggunakan jasa ojek. Dan inilah harga jasa bapak-bapak ojek.
  • pos ijin - batas makadan = 40k
  • pos ijin - mata air satu = 100k
  • pos ijin - mata air dua = 200k
  • Pos ijin - cikasur = 350k

Tepat pukul 08.00 wib setelah sarapan dan pemanasan kita berangkat memakai jasa ojek, dan setiap ojek biasanya akan menawarkan kita untuk berbelanja atau melengkapi logistik yang kurang, karena saya sendiri perokok berat maka saya memutuskan untuk mampir ke rumah petani tembakau guna mengisi amunisi yang akan menemani saya selama pendakian.

Jalan yang dilalui lumayan lebar dan didominasi oleh tanah perkebunan warga, selama 1 jam (4 jam normal) duduk di jok motor, naik, turun, bebatuan adalah hal biasa untuk bapak-bapak ojek, bahkan saya sendiri sempet takut karena bapak-bapak ojek saling salip-menyalip sambil ketawa-ketawa.

Tepat pukul 09.00 wib saya sampai di batas makadam, karena saya mendaki dengan jumlah rombongan yang lumayan banyak maka saya menunggu rombongan kloter 2 dan kloter 3 gantian naik ojek.

Tanpa berlama-lama setelah semua rombongan sampai akhirnya kita melanjutkan perjalanan ke pos mata air 1. Dari batas makadam jalan yang kita lalui masih di dominasi kebun warga dan sedikit menanjak, jalan yang zig-zag juga membuat perjalanan sedikit memakan waktu begitu lama. Setelah beberapa jam berjalan akhirnya kita akan memasuki area hutan, jalanan pun masih sama, hanya memiliki lebar 1 meter dan bekas roda para bapak-bapak ojek membuat kita sedikit kesulitan saat berjalan, sempat berhenti beberapa kali dan tepat pukul 12.00 wib kita telah sampai di pos mata air 1, di pos ini sendiri tempatnya tidak terlalu luas, hanya cukup untuk membangun 4 tenda saja. Biasanya para pendaki akan memenuhi stok botol air mereka disini, sumber air pun lumayan dekat, cukup dengan 5 menit kita menuruni sebuah jalan kecil yang lumayan curam kita sudah sampai di sumber air tersebut, sungai kecil dengan air yang tidak terlalu deras.



Are you ready? Setelah mengisi persediaan air dan jarum jam menunjukkan pukul 13.00 kita langsung menuju cikasur. Karena target hari pertama kita camp di sabana cikasur akhirnya kami sedikit mempercepat langkah guna mengejar tempat camp agar tidak kemalaman. jalanan langsung naik, masih dengan track yang sama yang tengah-tengahnya ada bekas roda bapak-bapak ojek membuat beberapa kawan saya beberapa kali terjatuh. Tanda-tanda pos mata air 2 telah terlihat dengan adanya plakat yang bertuliskan pos mata air 2. Setelah melaksanakan isoma kami lantas kembali mengambil air di pos mata air 2. Kali ini sumber mata air sedikit jauh dan jalanan sangat-sangat terjal, masih sama dengan pos mata air 1 air tidak terlalu besar namun sangat jernih.



Pukul 14.00 kita melanjutkan perjalanan ke cikasur, tujuan awal kita adalag camp malam pertama di cikasur. Jalanan mulai di dominasi tumbuhan-tumbuhan kecil, tidak selebat tumbuhan sebelum menuju ke pos mata air 1, setelah beberapa jam berjalan beberapa tim tercecer di belakang, dan membagi 2 kelomlok yaitu kelompok cepat dan kelompok lambat yang mana kelompok cepat ini bertugas untuk mendirikan tenda di camp cikasur.

Tenaga yang mulai terkuras membuat perjalanan begitu sangat-sangat terasa panjang, beberapa kali kita keluar-masuk hutan dan sabana, track yang sangat landai kadang ada sedikit tanjakan, jalanan melipir memutari bukit kemudian keluar hutan dan memasuki sabana lalu masuk hutan lagi dan keluar lagi begitupun seterusnya. Entah sudah berapa kali saya keluar-masuk hutan dan sabana membuat kecepatan jalan saya sedikit melambat, mengingat 2 teman saya yang tidak punya rasa lelah sudah begitu jauh di depan kalaupun menunggu rombongan belakang rasanya sangat lama. Ini adalah kali pertama saya mendaki Gunung Argopuro dan kali pertama pula jalan di hutan tanpa ada seorangpun yang menemani.

Setelah hampir 3 jam saya jalan, tepat pukul 17.00 wib saya merasa lega karena melihat aliran sungai yang menandahkan bahwa sabana yang ada di depan sana adalah tujuan camp kita hari ini.




Sungai kolbu begitulah biasanya para pendaki menyebut sungai itu, air yang keluar menyembul dari dalam tanah dan banyaknya tanaman selada air membuat sungai tersebut sangat eksotis, selain selada air yang bisa dimanfaatkan para pendaki untuk melengkapi asupan karbohidrat, di sungai tersebut juga ada merak hijau yang sedang mencari makan, saya sempat melihat beberapa merak hijau dan ayam hutan di sungai itu yang membuat saya betah sedikit berlama-lama memandangi beberapa unggas disana.



Cikasur, akhirnya setelah melakukan perjalanan yang sangat menguras tenaga akhirnya saya sampai di camp pertama, dan 2 orang kawan saya yang lebih dulu tiba membantu saya untuk mendirikan tenda. Setelah tenda berdiri saya dan 2 orang kawan saya menghabiskan sisa sore itu dengan becerita tentang perjalanan yang barusaja kita lalui sembari menunggu rombongan belakang, beberapa rombongan pun ada ada yang tiba saat malam tiba.

Setelah semua tenda berdiri dan semua rombongan sudah datang akhirnya kita sedikit bercengkrama dengan angin malam, suasana malam itu sangat dingin membuat beberapa kawan saya tidak betah dengan dingin nya malam, karena fisik dan stamina sudah sangat terkuras saya memutuskan untuk cepat-cepat beristirahat.

Selamat malam dan selamat beristirahat.



Day 2

06.00 wib.
Selamat pagi. Hawa sejuk setelah keluar dari dalam tenda membuat perasaan begitu tenang, ada beberapa merak yang mungkin sedang mencari makan, tidak banyak pendaki saat itu karena saya memilih untuk mendaki di hari kerja, hanya ada beberapa rombongan pendaki yang kita jumpai, salah satunya rombongan dari Jogja. Setelah masak dan berfoto-foto saya memutuskan untuk mandi di sungai kolbu, dinginnya air membuat saya tidak bisa berlama-lama disana, tubuh mulai menggigil karena menahan hawa dingin namun di sisi lain badan juga terasa segar.







Jam 09.00 wib setelah dirasa cukup berfoto-foto kita pun prepare untuk segera melakukan perjalanan selanjutnya yaitu di rawa embik.

Pukul 10.00 semua sudah siap, selamat tinggal cikasur dan mari kita lanjutkan perjalanan ini.

Sedikit menanjak menjadi santapan awal setelah seharian beristirahat, sedikit landai dan semakin lama semakin naik membuat beberapa rombongan terpisah, seperti biasa rombongan depan adalah rombongan yang membawa tenda dan tidak memiliki rasa lelah, perjalanan menuju rawa embik masih sama dengan jalan sebelumnya, hanya saja yang membedakan disini adalah jalur yang berkelok-kelok, berbeda dengan jalur ke cikasur yang lurus dan di dominasi oleh sabana, track kali ini didominasi dengan pohon pohon besar tinggi, perkiraan untuk menuju camp rawa embik membutuhkan waktu sekitar 5-6 jam tergantung kecepatan saat mendaki.

Landai, naik-turun, belok kanan-belok kiri hingga kita sampai di atas sebuah bukit, sedikit turun namun lumayan terjal kita akan menemukan sebuah aliran sungai yang sangat deras, air disungai ini berada di pos cisentor dan bisa di konsumsi namun ada sedikit bau belerang.



Pukul 13.00 wib kita sampai di pos cisentor, namun tujuan kita bukan pos cisentor melainkan pos rawa embik. Di pos cisentor ini lagi-lagi kita bertemu dengan mas-mas rombongan dari Jogja dan kita memutuskan untuk foto bersama. perjalanan yang di butuhkan untuk menuju pos cisentor adalah 3 jam untuk jalan normal, tempatnya sendiri lumayan luas bisa mendirikan 5 tenda dan ada sebuah gubuk untuk beristirahat. Setelah 1 jam beristirahat perjalanan kembali dimulai.

Lepas dari pos cisentor jalur sedikit melipir dan sedikit landai setelah itu tanjakan yang lumayan menguras tenaga sudah terlihat, dan yang paling istimewa di gunung argopuro ini adalah pohon edelweissnya jika di gunung lain edelweiss tidak lebihi tinggi dari manusia, namun di argopuro pohon edelweissnya sangat besar dan tinggi sekitar 2-3 meter. Setelah melewati bukit dengan segala tanjakannya kita harus turun lagi, dan inilah tantangan selanjutnya, tanaman jancukan. Sepanjang jalan menuju pos rawa embik kanan kiri adalah tanaman jancukan, sangat disarankan untuk memakai celana panjang, karena jika kita terkena sedikit saja tanaman tersebut rasa gatal yang amat panas sudah dipastikan akan menyerang kulit kalian.

Naik-turun-landai kira-kira begitulah jalur kali ini hingga setelah melewati jalur yang di dominasi tanaman jancukan kita akan melipir ke beberapa bukit hingga memasuki area lembah. lembah itulah yang akan menjadi camp malam kedua kita. Rawa Embik.

Tepat pukul 14.00 semua rombongan sudah sampai di rawa embik, sebuah lembah yang di kelilingi tebing. Di sini juga ada aliran sungai yang bisa kita manfaatkan untuk masak karena jaraknya tidak terlalu jauh. Sedikit sisa waktu di sore itu saya dan beberapa kawan segera mengambil air di sumber rawa embik, sementara yang lain mencari kayu bakar guna menyalakan api unggun.



Dugaan saya salah, ternyata rawa embik lebih dingin daripada cisentor, terbukti saya dan beberapa kawan tidak mau tidur di dalam tenda dan lebih memilih terjaga di depan api unggun hingga rasa kantuk mengalahkan segalanya.

Selamat malam dan selamat beristirahat


Day 3



Selamat pagi rawa embik. Dingin yang semalam saya rasa ternyata membuat tenda dan beberapa barang bawaan saya mengkristal di selimuti es.

Fenomena yang jarang terjadi di gunung argopuro pun membuat beberapa kawan saya takjub karena selama mendaki ke gunung argopuro dia tidak pernah menemukan es di sekitar rawa embik.

Tidak perlu berfoto-foto setelah bangun semua rombongan langsung sibuk memasak dan packing barang bawaan masing masing.




Setelah kebutuhan perut terisi mulailah kita melanjutkan perjalanan, tujuan kita kali ini adalah sabana lonceng-puncak rengganis-puncak argopuro-puncak hyang-dan camp hari terakhir di danau Taman hidup. Tepat pukul 10.00 wib kita kembali bertempur, cukup 1 jam perjalanan kita telah sampai di sabana lonceng, jalanan yang tidak terlalu naik membuat semua rombongan saling adu cepat.



Dari sabana lonceng sendiri ada pertigaan yang mana jika ke kiri menuju puncak rengganis dan kekanan adalah puncak argopuro. Karena masih mempunyai banyak waktu, akhirnya kita memutuskan untuk ke puncak rengganis terlebih dahulu, waktu yang di butuhkan hanya 15 menit.






Setelah puas beerada di puncak akhirnya kita turun kembali ke sabana lonceng yang kemudian menuju ke puncak argopuro.

Perjalanan dari sabana lonceng ke puncak argopuro hanya membutuhkan waktu 30 menit namun dengan kemiringan yang luar biasa.





Selfie dulu mas ganemoticon-Big Grin



Karena waktu yang semakin siang akhirnya kita tidak bisa berlama lama karena perjalanan berikutnya akan sangat panjang. Sempat berhenti di puncak hyang namun saya tidak sempat berfoto-foto. Pukul 12.00 wib kita turun dari puncak.

Jalanan menurun dari puncak menuju danau taman hidup sangat-sangat berbahanya, kanan sebuah tebing-kiri sebuah jurang dan lebar jalanan hanya 1 meter, banyaknya pohon jancukan juga membuat saya dan kawan-kawan tidak bisa memegang tanaman atau ranting secara sembarangan.

Hingga setelah 2 jam turun kita telah sampai di sebuah pos cemoro limo (cemara lima) entah kenapa di namakan cemoro limo padahal pohon cemara di area tersebut lebih dari lima. Setelah beristirahat sejenak kita melanjutkan perjalanan, kali ini jalur sudah di dominasi dengan alang-alang dan batu, ada pun beberapa kali kita menyebrangi aliran sungai kering, jalur lagi lagi naik-turun melewati lembah, setelah didominasi dengan alang-alang kini berganti dengan semak belukar. Perjalanan sempat terhenti beberapa kali karena banyaknya percabangan yang ada di jalur tersebut.

Hingga saya dan kawan-kawan harus melipir bukit untuk masuk ke hutan lumut, di hutan lumut sendiri sinar matahari sangat sulit untuk kita lihat karena lebatnya pepohonan walaupun kita berjalan di siang hari.

Sore hampir berganti malam setelah 5 jam perjalanan turun dari puncak akhirnya saya dan kawan-kawan sampai di camp terakhir yaitu danau taman hidup. Tanpa berlama lama akhirnya kita mendirikan tenda dan segera beristirahat.

Selamat malam dan selamat beristirahat



Day 4

Selamat pagi danau taman hidup





Menunggu pagi di taman hidup dengan segala kemegahannya membuat saya lupa sejenak dengan dinginnya pagi saat itu. Sedkit berfoto-foto sembari menikmati secangkir kopi. Ah, nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan.





Setelah puas berfoto-foto dan memanjakan urusan perut akhirnya kita segera berkemas untuk turun ke pos ijin Bermi yang terletak di Probolinggo.

Perjalanan ke pos Ijin Bermi memakan waktu 3-4 jam dengan jalan menurun yang lumayan curam, hingga kita keluar hutan akan di sambut dengan hujaunya perkebunan wortel dan kubis para petani, namun kembali kita harus ekstra sabar. Karena dari perkebunan menuju pos ijin membutuhkan waktu 1 jam.

Finaly, setelah jalan selama 4 hari 3 malam akhirnya kita sampai di pos ijin dan bisa bertemu kembali dengan makanan yang bernama baso, rawon, pecel dan koleganya. Setelah makan akhirnya mobil jemputan datang dan kita pulang ke rumah masing masing.




Nah itu lah sedikit cerita traveling saya saat liburan kemarin. Adapun dari agan/sista yang ingin berkinjung saya ada sedikit saran jika ingin berkunjing ke argopuro


  • Pakailah baju dan celana panjang

Karena di gunung argopuro sangat banyak tanaman jancukan guna meminimalisir kulit bersentuhan dengan tanaman tersebut.
  • Persiapkan logistik

Karena gunung argopuro tidak bisa di daki selama 2 hari maka logstik harus benar benar diperhatikan.
  • Bawa batrai/senter cadangan

Karena lamanya pendakian maka penerangan juga harus kita persiapkan dengan baik.
  • Jangan mendaki saat malam hari

Karena hutan yang masih asri di gunung argopuro masih banyak hewan buas.
  • Savety First

Jangan lupa untuk membawa perlengkapan pribadi untuk melindungi tubuh dari hawa dingin.
  • Persiapkan fisik dengan baik

Lagi-lagi karena gunung argopuro adalah gunung dengan jalur terpanjang di pulau jawa maka persiapkan fisik kalian untuk melakukan perjalanan 5d4n







Note:Ts cuma 4d3n karena menggunakan jasa ojek saat dari pos ijin ke batas makadam.


emoticon-terimakasihemoticon-terimakasihemoticon-terimakasih

Diubah oleh lapar.bang 20-10-2018 09:25
Richy211
jokoariyanto
papahmuda099
papahmuda099 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
22K
145
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
DomestikKASKUS Official
10.2KThread3.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.