Mencari orang jujur bagaikan mencari jarum di tumpukan jerami, itulah ungkapan yang sering di ucapkan manusia di abad  ke 21 ini.

kalau di pikir-pikir ada benarnya juga ungkapan ini. Orang jujur memang sudah langka, seolah2 kebohongan sudah menyatu dengan tulang dan daging manusia.

Orang yang kelihatan jujur pun bisa menipu kita, hal ini membuat kita tidak bisa percaya dengan siapapun.

Sering kita bertanya, apa yang terjadi? semakin kesini kenapa manusia semakin eror saja?

Mungkin moral kita sudah luntur dan kita sudah lupa pentingnya kejujuran.

Terus, kenapa kita harus jujur? Nah, mungkin ini alasannya.

Orang yang berbohong harus mengingat setiap detail yang di ucapkannya.

Kalian mungkin pernah bohong dan mengarang cerita untuk menyelamatkan diri sendiri. Kebohongan akan menyelamatkan kita untuk sementara waktu, tapi kebohongan harus di tutupi dengan kebohongan yang lebih besar. Ketika kebohongan itu sudah menumpuk maka disinilah kita akan kesulitan menutupinya kecuali ente udah siapin buku nota untuk mencatat setiap detail yang pernah ente ucapkan.

Orang jujur gak  perlu ingat apapun karena semua yang mereka ucapkan berdasarkan kebenaran. Mau di tanya berapa kalipun pasti jawabannya akan sama. beban pikiran ringan bre.

Mau di tutupin pake apapun pasti bakalan kebongkar. Kebenaran memiliki caranya sendiri untuk muncul dan menyadarkan semua orang.
Sepandai-pandainya tupai meloncat pasti akhirnya di goreng juga. Maka dari itu jujurlah.

Contohnya suatu ketika ente ijin gak masuk kerja karna alasan sakit, padahal ente  jalan-jalan sama pacar. Nah, bayangkan seberapa malunya ente ketika atasan tau bahwa kita udah bohong hanya untuk jalan2. Apalagi kalau ente upload foto jalan2 ke fb, wadohh..

Quotes ini udah sering di gunakan anak muda zaman sekarang, apalagi mereka yang baru di selingkuhi pacarnya.

Banyak orang tua berbohong untuk melindungi perasaan anak mereka. Tanpa di sadari, tindakan ini membuat sang anak tidak bisa melihat realita. Banyak orang mempertahankan hubungan tanpa rasa cinta karena takut mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, hal ini membuat mereka tersiksa padahal keadaan bisa saja menjadi lebih baik kalau mereka berani jujur.

Maka dari itu yang jujur-jujur saja lah.

Kepercayaan memiliki ciri yang spesial, apabila sekali saja dia rusak maka seumur hidup tidak akan pernah kembali seperti semula.

Kebohongan merusak kepercayaan, orang yang bohong akan mengatakan bahwa dia minta maaf dan lainnya. Setelah dia minta maaf, apakah masalah selesai? Tentu aja kagak.

Orang tidak akan percaya lagi apabila kepercayaan itu di rusak. Walaupun ente habisin sisa hidup untuk berbuat jujur dan menunjukkan integritas, orang akan tetap curiga sama ente.

Makanya jangan bohong seperti oppung Ratna.

Mudah2an trit ini gak menambah bingung..