Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

unicorn.phenexAvatar border
TS
unicorn.phenex
Sejumlah Ormas Kecam Munculnya Banner Provokatif Jelang Sedekah Laut Cilacap
Sejumlah Ormas Kecam Munculnya Banner Provokatif Jelang Sedekah Laut Cilacap
Cilacap, Gatra.com - Sejumlah spanduk bernada provokatif muncul menjelang gelar budaya sedekah laut di Cilacap. Spanduk ini tersebar di beberapa wilayah kabupaten pesisir selatan Jawa Tengah ini.
Spanduk tersebut antara lain berbunyi, “Jangan Larung Sesaji Karena Bisa Tsunami”, “Rika Sing Gawe Dosa, Aku Melu Cilaka” (Kamu yang berbuat dosa, saya ikut celaka), “Sedekah Karena Selain Allah Mengundang Azab Looh” dan lain sebagainya.
Sejumlah Ormas dan kelompok masyarakat pun menyayangkan munculnya spanduk bernada provokatif yang mengatasnamakan Forum Islam Cilacap (FUI) Cilacap ini.
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Cilacap, Hazam Bisri mengaku prihatin atas munculnya spanduk yang seolah tak menghargai budaya dan kebiasaan masyarakat yang sudah dilakukan secara turun-temurun ini.
Menurut dia, munculnya spanduk bernada provokatif ini justru membuat masyarakat luas akan berpersepsi bahwa Islam tak menghargai budaya yang sudah dilakukan turun-temurun. Karenanya, ia mengecam kelompok yang membuat dan memasang spanduk-spanduk ini.
“Atas nama PCNU saya ikut prihatin dan menyesalkan spanduk-spanduk provokatif itu. Itu akan menimbulkan menghilangkan simpati masyarakat terhadap ajaran Islam itu sendiri,” tandasnya, Kamis (11/10).
Dia menjelaskan, NU berprinsip bahwa jika sebuah kegiatan tak bermaksud untuk mengubah aqidah, maka hukumnya tetap diperbolehkan. Itu termasuk ritual gelar budaya sedekah laut yang sudah dilakukan turun-temurun oleh masyarakat nelayan.
“Spanduk ini menunjukkan bahwa kita, atau umat Islam, tidak apresiatif dan kurang menghargai terhadap beberapa budaya-budaya masyarakat yang sudah turun-temurun di Cilacap,” ujarnya.
Dakwah, menurut dia, tak mesti dilakukan dengan cara provokatif. Sebab, saat ini pun kelompok-kelompok nelayan sudah memulai forum-forum pengajian atau yasinan, dalam kelompok-kelompok kecil.
“Sekarang kelompok nelayan pun sudah banyak yang pengajian, yasinan. Malam Towong sedekah laut juga nanti diisi dengan doa-doa,” jelasnya.
Sementara, pegiat toleransi dan keberagaman Cilacap, Taufik Hidayatullah, meminta agar spanduk bernada provokatif itu diturunkan. Sebab, spanduk tersebut berpotensi memecah belah masyarakat yang beragam.
Senada dengan Hazam Bisri, Taufik yang juga bekas Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) ini juga menyayangkan spanduk-spanduk bernada provokatif ini.
Dia juga meminta, jika ada kelompok yang tak sepakat atau berbeda prinsip dengan gelar budaya sedekah laut, maka ketidaksepakatan tersebut bisa disalurkan melalui tabayun, atau diselesaikan di ruang diskusi.
“Saling menghormati, saling menghargai, kalau kemudian ada prinsip-prinsip yang berbeda, bertemulah di ruang diskusi secara sehat, jangan dengan show force seperti itu caranya,” kata Taufik Hidayatullah.
Ia amat menyayangkan munculnya spanduk yang justru berpotensi memecah belah anak bangsa. Sebab, di luar Islam, masih ada agama dan kepercayaan lain yang hidup di tengah masyarakat Indonesia, khususnya Cilacap.
“Menjaga perasaan bersama, terus menjaga potensi anak bangsa untuk tidak melakukan sesuatu yang berpotensi memecah belah sesama antar anak bangsa,” ujarnya.
Budaya Musyrik

Jangan biarkan kepercayaan lain mendatangkan azab bagi kita emoticon-Mad





Quote:




Diubah oleh unicorn.phenex 12-10-2018 05:40
1
11.6K
200
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.