[LMC] Jawa Barat-Bandung  Mendidik anak zaman sekarang penuh tantangan kemajuan tekhnologi bisa berdampak negatif kepada pengguna Hp android, yang bisa membuat kecanduan bermain Hp. Salah satu Peristiwa yang memprihatinkan menimpa gadis dan siswi SMPN di Cibiru, kota Bandung berinisial RL 12 tahun Selasa (9/10/2018).

Hanya karena dilarang oleh orang tuanya untuk bermain HP nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Gadis Remaja yang beralamat di Kp Cipariuk Kec. Cibiru Kota Bandung ini ditemukan pertamakali oleh ibunya dikamar korban sekitar pukul 05.00 subuh. Menurut penuturan ibu korban, E bahwa awal kejadianya saya melarang anak saya untuk menggunakan Hp selama satu minggu dikarenakan sedang ujian, namun selasa pagi masuk ke kamar anak saya, ternyata dia sudah meninggal dengan cara gantung diri menggunakan kain jilbab yang biasa digunakan ke sekolah dan diikatkan di teralis jendela kamarnya sendiri.

Lebih lanjut Kapolsek Panyileukan Kompol H Sudewo Dharmawan.SH mengatakan,” mendapat laporan kejadian tersebut anggota kami langsung menuju TKP dan melakukan penyelidikan, berdasarkam Olah Tempat Kejadian Perkara tidak ditemukan unsur penganiayaan, hanya tampak bekas jeratan di leher korban, lidah menjulur dan mengeluarkan kotoran. Jadi murni bunuh diri,” ucap Sudewo kepada Lintasmediacyeber.com

Pihak keluarga lanjut Sadewo tidak mengizinkan dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian anaknya, dan kami sudah meminta mereka untuk membuat surat pernyataan,”tegas Kompol Sudewo.

Korban sendiri sudah dimakamkan di daerah Ciparay Kabupaten Bandung. Dari cerita para tetangga korban sebenarnya anak baik, dan mudah bergaul temennya banyak saya tidak menduga dia nekat melakukan tindakan gantung diri,”tutur tati salah seorang tetangga korban kepada Lintasmediacyeber.com. [Edi]

PANYILEUKAN, AYOBANDUNG.COM—Siswi SMP berinisial RL (12) asal Kecamatan Cibiru, Kota Bandung ditemukan tewas gantung diri menggunakan kain dari jilbab sekolahnya sendiri di teralis, Selasa (9/10/2018). 

Adapun kronologis kejadian, pada Senin (8/10/2018) malam, korban diketahui masuk kamar oleh ibunya, E (32). 

Namun, keesokan harinya, saat akan dibangunkan sekitar 05.00 WIB, korban sudah tergantung di teralis menggunakan jilbabnya.

"Dari informasi dari ibu korban, RL meninggal di rumahnya sendiri. Dia ditemukan sudah meninggal tepatnya di kamarnya tadi pagi sekitar pukul 05.00 WIB," ungkap Kapolsek Panyileukan, Kompol Sudewo Dharmawan kepada Ayobandung.com.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari sang ibu, korban diduga kecewa karena dilarang menggunakan ponsel selama seminggu karena sedang menjalani ujian sekolah. 

"Diduga dia kecewa karena sama ibunya dibatasi main HP. Karena kata ibunya, korban memang diminta fokus dulu belajar, karena sedang ujian," sambung Sudewo.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, penemuan korban murni gantung diri, tidak mengarah adanya penganiayaan.

"Kami menemukan di lehernya ada bekas jeratan yang melilit dan lidah yang menjulur  "katanya.

Saat ini korban sudah dimakamkan di Ciparay Kabupaten Bandung. Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah. 

SUMBER1
SUMBER2
SUMBER3
SUMBER4