Netpreneur.co.id - Dropshipping mirip dengan metode penjualan eceran, di mana si pengecer tidak perlu memiliki produk secara fisik. Seseorang yang berprofesi sebagai dropshipper pastinya bersinggungan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembuatan produk yang ditawarkannya kepada konsumen. Siapa saja ‘aktor-aktor’ utama di balik bisnis dropship?

Seperti ditulis di situs Shopify, ada tiga pelaku utama dropsip yang terlibat dalam alur jual-beli, mulai dari proses pembuatan hingga produk sampai di tangan pembeli.

Produsen atau manufacturer. Produsen mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Kebanyakan produsen menjual barang tidak kepada pembeli secara langsung, melainkan kepada pemasok dan pengecer. Membeli secara langsung dari produsen atau pabrik adalah solusi bagi para pedagang yang memiliki modal sangat minim. Harga jual yang dipatok produsen pastinya murah dan jauh di bawah harga jual pasaran. Permasalahannya, seorang pedagang harus membeli dalam jumlah yang sangat besar.

Kendala lain saat membeli barang dari produsen adalah ketidakpraktisan pengiriman barang. Penjual harus mengemas produk satu per satu, sebelum dikirim kepada pembeli. Hal ini disebabkan oleh keadaan di mana produsen menjual barangnya dalam jumlah banyak, yang dibungkus dalam kardus-kardus atau plastik-plastik besar. Akibatnya, penjual harus mengemas ulang produk satu per satu, jika konsumen membeli produk secara eceran.

Pemasok atau wholesaler. Pemasok adalah pihak yang membeli produk secara grosiran dari pabrik atau produsen. Ketika menjual, pemasok menetapkan harga yang lebih tinggi dari harga pembelian dari produsen. Pada banyak kasus, pemasok sering dikenal dengan sebutan “penjual tangan pertama”.

Pemasok menyetok produk dalam jumlah lusinan atau ratusan. Beberapa pemasok membatasi pangsa pasarnya. Artinya, pemasok tidak sembarangan menjual produk kepada pembeli secara umum. Beberapa pemasok hanya mau menjual produk kepada para pengecer yang spesifik, atau yang sudah menjadi pelanggan tetapnya. Dengan kata lain, hampir bisa dipastikan bahwa semua orang yang membeli dari pemasok berprofesi sebagai reseller atau pengecer. Artinya, produk yang dibeli dari pemasok bukanlah untuk dikonsumsi, melainkan untuk dijual kembali.

Pengecer atau retailer. Pengecer adalah kalangan yang menjual produk langsung kepada pembeli. Konsumen yang membeli dari pengecer merupakan kalangan yang akan mengkonsumsi produk secara langsung, alias tidak untuk dijual lagi. Sudah pasti, harga jual yang dipatok pengecer berada jauh di atas harga jual dari produsen.

Profesi dropshipper yang sering disebut-sebut dalam bisnis online tidak tergolong ke dalam pelaku bisnis dropship. Mengapa? Pada dasarnya, siapapun–baik produsen, pemasok, maupun pengecer–bisa menjadi dropshipper. Ketika produsen, pemasok, maupun pengecer mampu mengirimkan barang secara langsung kepada pembeli, maka mereka adalah dropshipper. Yang perlu diingat, atas nama siapa ketiga ‘aktor’ utama tersebut mengirimkan barang? Siapa yang menyampaikan informasi bahwa ada permintaan produk kepada produsen?

“Dropshipper” bagi sebuah Situs Jual Beli Online , yang dipahami oleh masyarakat umum memainkan peran dalam pemasaran sebuah produk. Artinya, pihak ini menawarkan layanan atau jasa pemasaran produk kepada pembeli. Ia adalah perantara bagi pembeli dan ketiga ‘aktor’ utama. Produsen atau pemasok akan mengirimkan barang atas nama “dropshipper” tertentu. Produsen, pemasok, atau pengecer tidak akan mengirimkan pesanan kepada pembeli, tanpa ada informasi dari “dropshipper”.

sumber
-----------------------------------------------------
komengnya gan