Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jogjalurusAvatar border
TS
jogjalurus
Meski Nyaris Tak Mungkin, Ada Dua Alasan IMF Tunda Pertemuan di Indonesia
Meski Nyaris Tak Mungkin, Ada Dua Alasan IMF Tunda Pertemuan di Indonesia
Kondisi kerusakan di pesisir dan rumah sakit di Kota Palu. (Foto: BNPB)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Usulan menunda pertemuan tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali mengemuka. Ini tak lepas dari kondisi Indonesia yang tengah dilanda duka akibat bencana alam yang menerjang wilayah NTB dan Sulawesi Tengah. Meski penundaan hampir tak mungkin terjadi, usulan tersebut datang dari berbagai pihak.

Baca juga: 
Rocky Gerung: Apa yang Akan Disampaikan Presiden RI di Forum IMF-World Bank Nanti?
Menko Luhut: Peserta Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Sekitar 32 Ribu Orang
Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Disebut Berikan Dampak Positif bagi Perekonomian Bali
Meski Nyaris Tak Mungkin, Ada Dua Alasan IMF Tunda Pertemuan di Indonesia

Pengamat ekonomi Salamuddin Daeng memandang ada dua alasan penting mengapa IMF dapat menunda pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali pada 8-14 Oktober 2018.

Baca Juga:

Pertama, alasan kemanusiaan. Menurutnya, seluruh dunia tahu Indonesia sedang ditimpa bencana bertubi-tubi. Seluruh dunia juga tahu betapa respon pemerintah dalam menangani korban bencana dan dampak bencana amat sangat lamban dan kemampaun dalam menghadapi bencana sangat lemah baik dari sisi keuangan, peralatan dan tenaga manusia.

Simak:

“Ribuan orang masih tertimbun dalam bumi dan reruntuhan gempa Palu. Puluhan ribu orang sedang merenggang nyawa, kekurangan obat obatan, air bersih dan makanan, menunggu uluran tangan Pemerintah. Bala bantuan yang datang tak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. Bahkan untuk sesuap makanan ada yang menjarah ditengah ketakutan ditangkap aparat,” papar Salamuddin melalui keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (6/10/2018).

Baca Juga:
Impor Beras, Jokowi Ingkar Janji di Bidang Perdagangan
Soal Impor Beras, Gatot Nurmantyo: Kok Tetep Mau Impor! Ada apa?
Kembali Impor Beras, DPR Minta Jokowi Tindak Tegas Kemendag
Budi Waseso, Bersikap Buas Kepada Para Pengimpor Beras

Korban gempa Lombok tak kalah menderita. Ratusan ribu orang masih mengungsi di tenda-tenda darurat di Lombok dan Sumbawa karena gempa masih terus terjadi. Hidup di dalam tekanan trauma yang mendalam tanpa ada penanganan yang memadai dari pemerintah.

Baca Juga: 
Ratna Sarumpaet: Kita Melawan Gerombolan yang Kekuatannya “Menipu”
Ketua Fraksi Hanura Sebut Prabowo Dipinang Komunis Cina
Ratna Sarumpaet Akui Operasi

“Bantuan Rp 50 juta untuk setiap rumah yang rusak berat belum direalisasikan oleh pemerintah,” katanya.
Salamuddin mengungakapkan bahwa komunitas internasional sampai kebingungan, mempertanyakan bagaimana cara membantu korban gempa di Palu dan Lombok. Mereka menyaksikan dari media sosial betapa dahsyatnya kedua gempa ini, dan betapa menderitanya korban gempa.

Baca Juga: 
Ratna Akui Berbohong, Rocky Gerung: Ujian Selesai
 Farhat Abbas Laporkan 17 Politikus Nasional ke Kepolisian, Termasuk Prabowo Subianto

“Rupanya pemerintah tidak memiliki infrastruktur yang memadai dalam menjawab solidaritas internasional atas bencana gempa ini. Pemerintah juga tidak berterus terang tentang masalah yang dihadapi kepada rakyat dan kepada komunitas internasional,” ungkap Salamuddin.

Baca juga: 
Soal Sejarah Komunis, Memaafkan Boleh, Melupakan Jangan!
Citra Buruk PKI Akibat Peristiwa G30S/PKI Perlahan Mulai Terhapus
Kerja di Indonesia, Imigrasi Karawang Temukan WNA Asal China Berbekal Buku Pedoman Partai Komunis


Kedua, kondisi ekonomi Indonesia yang tengah sekarat. “Ekonomi Indonesia tengah sekarat, bunga hutang pemerintah terancam tak terbayarkan, hutang baru pemerintah sulit diperoleh dikarenakan masalah nilai tukar rupiah yang rontok. Indonesia berada satu kontingen krisis bersama Turki dan Argentina dikarenakan defisit neraca eksternal yang bersifat permanen,” terangnya.

Baca Juga:
Cina Sumber Ancaman Konflik Kawasan
Cina Enggan Kendorkan Investasi di Indonesia
Indonesia Memasuki Zaman Kolobendu
Pesan Armada Hantu Komunitas Intelijen Terhadap Cina

Bahkan, kata dia, menjelang pertemuan IMF dan di depan mata lembaga keuangan internasional itu sendiri mereka menyaksikan rupiah rontok dengan cepat dalam minggu minggu menjelang pertemuan IMF.
“Seharusnya, rupiah menguat menjelang pertemuan lembaga keuangan multilateral yang paling berpengaruh ini, namun yang terjadi sebaliknya. Pelaku pasar boleh jadi tidak menganggap penting pertemuan IMF tersebut, dan tidak melihat ada hubungannya dengan mengatasi krisis keuangan Indonesia,” beber Salamuddin.

Sementara IMF tidak dalam kapasitas dapat menangani masalah keuangan dan moneter yang dihadapi Indonesia. Bagi IMF, kata peneliti AEPI ini, reformasi ekonomi Indonesia sudah selesai. Reformasi sektor keuangan Indonesia sudah selesai dan tidak ada urgensinya ikut campur dan apalagi memberikan bantuan keuangan.

“Tentu IMF tidak mau mempertaruhkan kredibilitasnya. IMF tahu persis bahwa Indonesia tidak memiliki kemampuan keluar dari jebakan krisis dan pelemahan curency. IMF tidak mungkin mau menanggung malu. Melakukan pertemuan di sebuah negara dan di depan mata mereka negara tersebut ekonominya runtuh,” sebutnya.

Baca Juga:
Prabowo dan Timses Ekonominya Kantongi Solusi Pulihkan Anjloknya Rupiah
Inovator Muda, Gamal Albinsaid Jadi Jubir Prabowo-Sandi

Dia menambahkan kedua hal tersebut cukup menjadi alasan bagi IMF untuk menunda pertemuan akbar di Bali. Mengingat, pertemuan annual meeting ini menelan biaya yang sangat besar.
“Karena ini bukan pertemuan biasa, ini agenda akbar luar biasa. Bayangkan saja pertemuan ini akan menghadirkan sebanyak 12,000 sampai 15,000 orang, dengan 3,500 delegasi resmi dari 189 negara anggota, sekitar 1,000 media, dan lebih dari 5,000 peserta yang terdiri dari para CEO swasta, komunitas perbankan, akademisi, parlemen dan LSM. Ini pesta akbar, bukan agenda biasa!,” jelas Salamuddin.

“Mau taruh di mana muka mereka berpesta pora, menghabiskan anggaran triliunan rupiah, dilayani dayang-dayang, sementara di sebelah mereka mayat-mayat bergelimpangan, bau luka dan nanah, jerit tangis penderitaan korban gempa dan puing-puing reruntuhan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.



Diubah oleh jogjalurus 07-10-2018 14:31
0
2K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.3KThread45.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.